Seluruh pelosok negeri nusantara pernah mendengar dan menyanyikan lirik indah sebuah lagu, Bagimu Negeri, yang diciptakan oleh Kusbini. Dia berhasil menciptakan lagu fenomenal yang tetap dikumandangkan hingga saat ini karena lagunya sanggup membangkitkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air Indonesia. Boleh dikatakan, ia termasuk salah satu pejuang kemerdekaan yang berjuang lewat karya dan lagu.
Seorang lagi putera bangsa terbaik telah tiada. Ia 'Bapak Sosiologi Indonesia' Prof Dr Kanjeng Pangeran Haryo Selo Soemardjan (88), meninggal dunia Rabu 11/6/03 pukul 12.55 di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, karena komplikasi jantung dan stroke. Sosiolog yang mantan camat kelahiran Yogyakarta, 23 Mei 1915 ini dikebumikan di Pemakaman Kuncen, Yogyakarta, hari Kamis 12/6/03 pukul 12.00 WIB. Penerima Bintang Mahaputra Utama dari pemerintah ini adalah pendiri sekaligus dekan pertama Fakultas Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan (kini FISIP-UI) dan sampai akhir hayatnya dengan setia menjadi dosen sosiologi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI).
Ia sudah menulis kurang lebih 30 novel, 40 naskah drama, sekitar seribu cerpen, ratusan esei, artikel lepas, dan kritik drama. Ia juga menulis skenario film dan sinetron. Sebagai dramawan, ia memimpin Teater Mandiri sejak 1971, dan telah mementaskan puluhan lakon di dalam maupun di luar negeri. Puluhan penghargaan ia raih atas karya sastra dan skenario sinetron.
Sutan Syahrir (Soetan Syahrir) adalah Perdana Menteri Republik Indonesia Pertama (14 November 1945 hingga 20 Juni 1947). Pria kelahiran Padang Panjang, Sumatera Barat, 5 Maret 1909, ini seorang politikus yang mendirikan Partai Sosialis Indonesia (1948). Ia wafat di dalam pengasingan sebagai tawanan politik (Zürich, Swiss, 9 April 1966) pada usia 57 tahun.
Dia pionir yang mengembangkan seni lukis modern khas Indonesia. Pantas saja komunitas seniman, menjuluki pria bernama lengkap Sindudarsono Sudjojono yang akrab dipanggil Pak Djon iini dijuluki Bapak Seni Lukis Indonesia Baru. Dia salah seorang pendiri Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi) di Jakarta tahun 1937 yang merupakan awal sejarah seni rupa modern di Indonesia.
Aktor film Ratno Timoer (usia 61 tahun), yang memerankan Si Buta dari Gua Hantu, meninggal dunia, Minggu 22 Desember 2002 pukul 16.30 WIB, di Rumah Sakit Pelni Petamburan, Jakarta Barat. Jenazahnya, disemayamkan di rumah duka di Jalan Duren Tiga, No 45, Pancoran, Jakarta Selatan.
Seluruh pelosok negeri nusantara pernah mendengar dan menyanyikan lirik indah sebuah lagu, Bagimu Negeri, yang diciptakan oleh Kusbini. Dia berhasil menciptakan lagu fenomenal yang tetap dikumandangkan hingga saat ini karena lagunya sanggup membangkitkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air Indonesia. Boleh dikatakan, ia termasuk salah satu pejuang kemerdekaan yang berjuang lewat karya dan lagu.
Seorang lagi putera bangsa terbaik telah tiada. Ia 'Bapak Sosiologi Indonesia' Prof Dr Kanjeng Pangeran Haryo Selo Soemardjan (88), meninggal dunia Rabu 11/6/03 pukul 12.55 di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, karena komplikasi jantung dan stroke. Sosiolog yang mantan camat kelahiran Yogyakarta, 23 Mei 1915 ini dikebumikan di Pemakaman Kuncen, Yogyakarta, hari Kamis 12/6/03 pukul 12.00 WIB. Penerima Bintang Mahaputra Utama dari pemerintah ini adalah pendiri sekaligus dekan pertama Fakultas Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan (kini FISIP-UI) dan sampai akhir hayatnya dengan setia menjadi dosen sosiologi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI).
Tidak aktif secara langsung dalam mengelola negara sejak berakhirnya masa jabatannya sebagai wapres, tidak otomatis membuat dirinya langsung memilih diam menikmati pensiun, tidak mau berbuat apa lagi. Melainkan jiwanya masih terus terpanggil untuk berbuat sesuatu, mengabdi sepanjang hayat, baik dalam lingkungan keluarga maupun dalam lingkungan masyarakat dan negaranya.
Walikota Kota Surakarta (Solo), Ir. Joko Widodo atau akrab dipanggil Jokowi, dikenal sebagai pemimpin yang sederhana, tegas, jujur dan selalu berpihak pada wong cilik. Ia bertekad mengubah wajah kota Surakarta menjadi lebih sejahtera, hijau dan modern tanpa menghilangkan jati diri sebagai masyarakat Jawa yang setia memegang budaya dan tradisi.
Ia dikenal sebagai Bapak Sosiologi Pedesaan Indonesia karena berjasa meletakkan dasar-dasar studi sosial-ekonomi pedesaan di Tanah Air. Pemikirannya yang terkenal yakni “Garis Kemiskinan Sajogyo” sudah diadopsi oleh berbagai kalangan. Peraih Habibie Award 2011 ini juga menjadi salah seorang yang mempengaruhi keputusan pemerintah dalam menjalankan kebijakan Inpres Desa Tertinggal (IDT).
Laksamana Bernard Kent Sondakh, alumnus Sesko ABRI Angkatan-20 TA 1993/1994, ini menjabat Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) ke-18. Pria kelahiran Tobelo 9 Juni 1948, ini digantikan Laksamana Slamet Soebijanto pada 18 Februari 2005. Selama menjabat KASAL, dia bertindak lebih tegas dalam hal pengamanan laut. Ia memerintahkan jajarannya untuk menembak dan menenggelamkan kapal-kapal yang melakukan pelanggaran di laut.
Ia sudah menulis kurang lebih 30 novel, 40 naskah drama, sekitar seribu cerpen, ratusan esei, artikel lepas, dan kritik drama. Ia juga menulis skenario film dan sinetron. Sebagai dramawan, ia memimpin Teater Mandiri sejak 1971, dan telah mementaskan puluhan lakon di dalam maupun di luar negeri. Puluhan penghargaan ia raih atas karya sastra dan skenario sinetron.
Doktor dari The Graduate School of Marine Science and Engineering Nagasaki University, Jepang (1993), ini adalah penemu teknologi kapal ikan bersirip. Temuan pria bernama lengkap Prof Dr Ir Alex Kawilarang Warouw Masengi MSc kelahiran Desa Kinilou, Tomohon, 13 Juni 1958, ini sudah dipatenkan di Jepang.
Anak bandel. Inilah cap yang melekat pada sosok Taufiq Effendi kecil yang lahir di Barabai, Kalimantan Selatan, 12 April 1941. Pada usia 63 tahun, anak bandel itu ditunjuk menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. Kemudian, di bursa kepemimpinan baru Partai Demokrat, dia diproyeksi pada posisi puncak, Ketua Umum. Tentang ini, ia berkomentar: "Insya Allah, saya siap menunggu perintah SBY."
Dia bersama saudara dan teman-temannya mendirikan bimbingan tes dan kursus komputer yang menjadi cikal-bakal Universitas Bina Nusantara (UbiNus). Universitas ini berkembang dengan pesat di bawah kepemimpinan doktor bidang ilmu pendidikan dari Curtin University of Technology, Perth, Australia, ini sebagai Rektor. Rektor Universitas Bina Nusantara Doktor Theresia Widia Soerjaningsih meninggal dalam usia 54 tahun, Jumat 24 Desember 2004 sekitar pukul 02.40, di rumahnya di Kedoya, Jakarta Barat.
Desainer grafis Syahrinur Prinka (S Prinka), meninggal dunia pukul 04.05 WIB Rabu 22 Desember 2004 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat, Jakarta dalam usia 57 tahun. Jawara seni grafis yang terakhir menjabat Redaktur Senior Majalah Tempo itu diduga mengalami stroke. Jenazah disemayamkan di rumah duka, Perumahan PTB Blok R No 8, Duren Sawit, Jakarta Timur, dan disalatkan di Masjid Baitur Rahman, kemudian dimakamkan di TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Joke-joke politik pemandu Talkshow Prespektif dan mantan Kepala Juru Bicara Kepresidenan era Gus Dur, ini mampu mencelikkan mata hati demokrasi setiap orang. Pakar dan pelaku profesional komunikasi yang pendiri InterMatrix Communications, ini seorang juru bicara demokrasi paling piawai yang secara santun tapi humoris dan tajam mampu mencerahkan alam pikir demokratis pendengarnya.
Hampir sepanjang karier dia mengabdi dalam bidang advokasi dan hak asasi manusia. Mantan Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) terpilih menjadi Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) periode 2002-2007). Pria bernama lengkap Abdul Hakim Garuda Nusantara kelahiran Pekalongan, 12 Desember 1954, ini bertekad mewujudkan misi Komnas HAM.
Guru Besar Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) kelahiran Tente, Bima, Nusa Tenggara Barat, 21 Juni 1947, ini, walaupun bukan orang Jawa, terkenal sebagai orang yang sangat nJawani. Ia dikenal luas para tetangganya karena banyak bergaul dan sering keliling dengan naik motor. Dia secara mendadak meninggal dunia ketika hendak memangkas rambut di belakang rumahnya di Yogyakarta, Rabu (8/1/2003), sekitar pukul 14.00.
Mantan Ketua Dewan Pertimbangan Agung (1983-1993) dan Menhankam/Pangab (1974-1978), ini lebih dulu berprofesi guru sebelum meniti karir militer. Putera Batak bernama lengkap Maraden Saur Halomoan Panggabean, kelahiran Tarutung, Sumatera Utara, 29 Juni 1922, ini meninggal dunia dalam usial 78 tahun, Minggu 28 Mei 2000 pukul 18.50 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, setelah dirawat sekitar satu bulan akibat stroke.
Mantan Menteri Luar Negeri (1978-1988) ini seorang diplomat ulung yang lugas dan cepat mengambil suatu konklusi dalam setiap pembicaraan (diplomasi). Guru Besar FH Unpad kelahiran Jakarta, 17 April 1929, ini berperan banyak dalam diplomasi penetapan batas laut teritorial, batas darat, dan batas landas kontinen Indonesia. Dia berhasil memainkan posisi dan kebijakan politik bebas-aktif Indonesia dalam peta diplomasi dunia.
Dia seorang pakar perencanaan pendidikan, yang terbilang langka di Indonesia. Mantan Rektor IKIP Jakarta ini, di usia senjanya aktif sebagai kolumnis, terutama di Harian The Jakarta Post. Pada September 1994, pria kelahiran Yogyakarta, 9 Desember 1926, ini bergabung ke Litbang Partai Demokrasi Indonesia, karena melihat perjuangan Megawati yang sangat tulus untuk memajukan demokrasi di Indonesia.
Pria berperawakan kecil dan selalu memberikan senyuman menyejukkan, ini memainkan peran dan pengabdian sentral pada masa pemerintahan Orde Baru (Orba), khususnya di bidang perekonomian. Sejak 1970 hingga 1998, dia berperan dalam pusat kebijakan ekonomi dan keuangan. Dia salah seorang arsitek ekonomi Indonesia yang 'dibesarkan' Widjojo dan 'diandalkan' Pak Harto.
Kiyai, penyair, novelis, pelukis, budayawan dan cendekiawan muslim, ini telah memberi warna baru pada peta perjalanan kehidupan sosial dan politik para ulama. Ia kiyai yang bersahaja, bukan kiyai yang ambisius. Ia kiyai pembelajar bagi para ulama dan umat. Pengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah, ini enggan (menolak) dicalonkan menjadi Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama dalam Muktamar NU ke-31 28/11-2/12-2004 di Boyolali, Jawa Tengah.