BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    26.5 C
    Jakarta
    Trending Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: 10 menit
    Lama Membaca: 10 menit
    Lama Membaca: 10 menit
    Lama Membaca: 10 menit

    Ensiklopedi

    Populer (All Time)

    Pencipta Lagu Bagimu Negeri

    Seluruh pelosok negeri nusantara pernah mendengar dan menyanyikan lirik indah sebuah lagu, Bagimu Negeri, yang diciptakan oleh Kusbini. Dia berhasil menciptakan lagu fenomenal yang tetap dikumandangkan hingga saat ini karena lagunya sanggup membangkitkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air Indonesia. Boleh dikatakan, ia termasuk salah satu pejuang kemerdekaan yang berjuang lewat karya dan lagu.

    Bapak Sosiologi Indonesia

    Seorang lagi putera bangsa terbaik telah tiada. Ia 'Bapak Sosiologi Indonesia' Prof Dr Kanjeng Pangeran Haryo Selo Soemardjan (88), meninggal dunia Rabu 11/6/03 pukul 12.55 di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, karena komplikasi jantung dan stroke. Sosiolog yang mantan camat kelahiran Yogyakarta, 23 Mei 1915 ini dikebumikan di Pemakaman Kuncen, Yogyakarta, hari Kamis 12/6/03 pukul 12.00 WIB. Penerima Bintang Mahaputra Utama dari pemerintah ini adalah pendiri sekaligus dekan pertama Fakultas Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan (kini FISIP-UI) dan sampai akhir hayatnya dengan setia menjadi dosen sosiologi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI).

    Sastrawan Serba Bisa

    Ia sudah menulis kurang lebih 30 novel, 40 naskah drama, sekitar seribu cerpen, ratusan esei, artikel lepas, dan kritik drama. Ia juga menulis skenario film dan sinetron. Sebagai dramawan, ia memimpin Teater Mandiri sejak 1971, dan telah mementaskan puluhan lakon di dalam maupun di luar negeri. Puluhan penghargaan ia raih atas karya sastra dan skenario sinetron.

    Perdana Menteri Indonesia Pertama

    Sutan Syahrir (Soetan Syahrir) adalah Perdana Menteri Republik Indonesia Pertama (14 November 1945 hingga 20 Juni 1947). Pria kelahiran Padang Panjang, Sumatera Barat, 5 Maret 1909, ini seorang politikus yang mendirikan Partai Sosialis Indonesia (1948). Ia wafat di dalam pengasingan sebagai tawanan politik (Zürich, Swiss, 9 April 1966) pada usia 57 tahun.

    Bapak Seni Lukis Indonesia Modern

    Dia pionir yang mengembangkan seni lukis modern khas Indonesia. Pantas saja komunitas seniman, menjuluki pria bernama lengkap Sindudarsono Sudjojono yang akrab dipanggil Pak Djon iini dijuluki Bapak Seni Lukis Indonesia Baru. Dia salah seorang pendiri Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi) di Jakarta tahun 1937 yang merupakan awal sejarah seni rupa modern di Indonesia.

    Populer Minggu ini

    Ibu dari Tiga Anak, Ibu untuk Satu Provinsi

    Sherly Tjoanda bukan sekadar Gubernur Perempuan Pertama Maluku Utara...

    Pencipta Lagu Bagimu Negeri

    Seluruh pelosok negeri nusantara pernah mendengar dan menyanyikan lirik indah sebuah lagu, Bagimu Negeri, yang diciptakan oleh Kusbini. Dia berhasil menciptakan lagu fenomenal yang tetap dikumandangkan hingga saat ini karena lagunya sanggup membangkitkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air Indonesia. Boleh dikatakan, ia termasuk salah satu pejuang kemerdekaan yang berjuang lewat karya dan lagu.

    Bapak Sosiologi Indonesia

    Seorang lagi putera bangsa terbaik telah tiada. Ia 'Bapak Sosiologi Indonesia' Prof Dr Kanjeng Pangeran Haryo Selo Soemardjan (88), meninggal dunia Rabu 11/6/03 pukul 12.55 di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, karena komplikasi jantung dan stroke. Sosiolog yang mantan camat kelahiran Yogyakarta, 23 Mei 1915 ini dikebumikan di Pemakaman Kuncen, Yogyakarta, hari Kamis 12/6/03 pukul 12.00 WIB. Penerima Bintang Mahaputra Utama dari pemerintah ini adalah pendiri sekaligus dekan pertama Fakultas Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan (kini FISIP-UI) dan sampai akhir hayatnya dengan setia menjadi dosen sosiologi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI).

    Bapak Koperasi Indonesia

    Proklamator, kelahiran Bukittinggi, 12 Agustus 1902, ini diberi kehormatan sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Pikiran-pikiran Bung Hatta mengenai koperasi antara lain dituangkan dalam bukunya yang berjudul Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun (1971).

    Maestro Keroncong Bengawan Solo

    Dia dijuluki maestro keroncong Indonesia. Gesang yang bernama lengkap Gesang Martohartono, pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 1 Oktober 1917, seorang penyanyi dan pencipta lagu keroncong ternama. Namanya melegenda terutama berkat lagu Bengawan Solo ciptaannya. Sebuah lagu keroncong yang menyeberangi lautan. Lagu yang amat terkenal di Indonesia dan wilayah Asia lainnya, terutama di Jepang.

    Trending Hari Ini

    Pembuat Patung Garuda Wisnu Kencana

    Beberapa karya patung monumental telah terlahir dari tangan kreatif pematung lulusan ITB ini. Diantaranya, Patung Garuda Wisnu Kencana (Bali), Monumen Jalesveva Jayamahe (Surabaya), dan Monumen Proklamasi Indonesia (Jakarta). Dalam berkarya, peraih penghargaan Jasa Adiutama dari ITB tahun 2009 ini lebih memilih menggunakan bahan kuningan dan tembaga.

    Maestro Keroncong Bengawan Solo

    Dia dijuluki maestro keroncong Indonesia. Gesang yang bernama lengkap Gesang Martohartono, pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 1 Oktober 1917, seorang penyanyi dan pencipta lagu keroncong ternama. Namanya melegenda terutama berkat lagu Bengawan Solo ciptaannya. Sebuah lagu keroncong yang menyeberangi lautan. Lagu yang amat terkenal di Indonesia dan wilayah Asia lainnya, terutama di Jepang.

    Pencipta Lagu Bagimu Negeri

    Seluruh pelosok negeri nusantara pernah mendengar dan menyanyikan lirik indah sebuah lagu, Bagimu Negeri, yang diciptakan oleh Kusbini. Dia berhasil menciptakan lagu fenomenal yang tetap dikumandangkan hingga saat ini karena lagunya sanggup membangkitkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air Indonesia. Boleh dikatakan, ia termasuk salah satu pejuang kemerdekaan yang berjuang lewat karya dan lagu.

    Wakafkan Diri untuk Kedamaian Bangsa

    Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA adalah Imam Besar...

    Kapolri, Alumni Terbaik Akpol 1973

    Presiden SBY melantik Jenderal Sutanto sebagai Kepala Kepolisian Negara RI, menggantikan Jenderal (Pol) Da'i Bachtiar (8/7/2005). Pelantikan dilakukan setelah DPR secara aklamasi menyetujui usai melakukan uji kepatutan dan kelayakan ((fit and proper test)) terhadap Komjen Sutanto di Gedung Nusantara II DPR, Jakarta, 4/7/2005.

    DAFTAR ARTIKEL

    Militer Menatap Masa Depan

    Dengan bergantinya pemerintahan dan format politik tahun 1998, untuk dapat mengabdikan diri bagi bangsa dan negara secara optimal sebagaimana dimaksud para founding fathers, TNI telah dan sedang melakukan reorientasi postur, tugas, fungsi, dan perannya dalam kehidupan bangsa dan negara.

    Potret Politik Seorang Budayawan

    Eros Djarot, bernama lengkap Sugeng Waluyo Djarot adalah potret seorang budayawan yang secara sadar 'menjerumuskan diri' dalam dunia politik. Pilhan itu didorong pemahamannya tentang suasana batin rakyat dan bangsanya. Kendati, dalam kondisi perilaku para politisi saat ini, Ketua Umum DPP Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK) ini sesungguhnya merasa malu disebut sebagai politisi. Ia jauh lebih bangga disebut seorang budayawan.

    Pencipta Lagu Bagimu Negeri

    Seluruh pelosok negeri nusantara pernah mendengar dan menyanyikan lirik indah sebuah lagu, Bagimu Negeri, yang diciptakan oleh Kusbini. Dia berhasil menciptakan lagu fenomenal yang tetap dikumandangkan hingga saat ini karena lagunya sanggup membangkitkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air Indonesia. Boleh dikatakan, ia termasuk salah satu pejuang kemerdekaan yang berjuang lewat karya dan lagu.

    Si Kancil Pengubah Sejarah

    Ia merupakan personifikasi utuh dari kedekatan antara diplomasi dan media massa. Jangan kaget, kalau pria otodidak yang secara formal hanya tamatan SD (HIS) ini pernah menjadi Ketua Sidang Majelis Umum PBB ke-26 di New York dan merupakan salah satu pendiri LKBN Antara. Kemahirannya memadukan diplomasi dan media massa menghantarkannya menimba berbagai pengalaman sebagai duta besar, menteri, Ketua DPR hingga menjadi wakil presiden.

    Seorang Politikus Tulen

    Budi Hardjono, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) meninggal dunia Rabu 3 September 2003 pukul 11.00 WIB di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta, dalam usia 64 tahun. Politikus kelahiran Pacitan, Jawa Timur, 9 September 1939 yang masih aktif di dunia kepartaian ini tutup usia karena stroke yang dideritanya sejak 19 Agustus 2003.

    Kerukunan Modal Keberhasilan

    Menteri Agama Kabinet Gotong-Royong ini sedang menjalani proses hukum dengan tuduhan korupsi Dana Abadi Umat. Ilmuwan yang hafal Al Quran 30 Juz, mubaliq dan uztad serta tokoh muslim moderat ini mengatakan, kerukunan adalah modal utama untuk keberhasilan. Dan, agama adalah jalur paling efektif untuk mewujudkan kerukunan. Sebagai seorang akademisi dengan kedalaman pemahaman agama, ia dipercayakan menjabat Menteri Agama.

    Terpilih Ketua Mahkamah Konstitusi

    Guru besar hukum tata negara Universitas Indonesia Prof Dr Jimly Asshiddiqie SH terpilih menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) dengan meraih 5 suara dari delapan anggota MK yang hadir dalam sidang perdana MK di Kantor Mahkamah Agung di Jakarta, Selasa 19/8/03. Sementara hakim agung Dr Mohammad Laica Marzuki terpilih sebagai wakil ketua. Laica Marzuki sendiri tidak hadir karena sakit.

    Tak Sangka Jadi Hakim MK

    Ketua Pengadilan Tinggi Bengkulu ini tidak menyangka akan terpilih menjadi hakim konstitusi. Ketua Mahkamah Agung yang memilihnya untuk jabatan baru itu. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia 1967 ini mengaku ditelepon Bagir Manan 10 hari sebelum pelantikannya.

    Jenderal Hakim Konstitusi

    Pria berpangkat Letnan Jenderal (Purn) kelahiran Banjaran, Jawa Barat, 1 Maret 1941 ini merupakan hakim konstitusi tertua. Maka dialah yang  memimpin rapat pertama Mahkamah Konstitusi untuk memilih pimpinan Mahkamah Konstitusi.

    Berintegritas Tinggi dari Sumsel

    Staf Ahli Khusus Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia ini mengaku tidak merasa kaget diangkat menjadi hakim konstitusi atas pilihan pemerintah. Pasalnya, ia sudah terlibat dalam pembahasan RUU mahkamah Konstitusi.

    Sentuhan Politik Sang Akademisi

    Guru Besar Universitas Gadjah Mada yang juga mantan Menteri Keuangan RI seorang akademisi yang memiliki sentuhan dengan politik dan bisnis. Oleh karena itu ketika ia mengajar flavournya juga terasa lain. Menurutnya, ekonomi Indonesia rusak seperti sekarang ini, lebih banyak oleh karena settingnya yang rusak, bukan oleh karena pranata ekonomi yang rusak. Sekarang ini, kata mantan Ketua Umum ISEI ini, ekonomi Indonesia dibungkus oleh tiga lapis risiko yakni risiko sosial, risiko polkam dan risiko global.

    Obsesi Perempuan Pejuang

    Kini telah bermunculan beberapa perempuan yang pantas disimbolkan sebagai perempuan pejuang. Salah satu di antaranya adalah Prof. Dr. Kemala Motik Abdul Gafur, SE, MM. Kini ia salah seorang calon presiden lewat konvensi Partai Golkar. Ia perempuan yang telah mengukir berbagai karya nyata, laksana Kemala (sebangsa batu yang mengandung banyak khasiat dan kesaktian) demi Motik (Majukan Olehmu Tanah air Indonesia Kita).

    Advertisement

    spot_img