Sang Patriot Sejati

LB Moerdani
 
0
362
LB Moerdani
LB Moerdani | Tokoh.ID

[ENSIKLOPEDI] Oleh Harry Tjan Silalahi | L.B. Moerdani tidak pernah sekejap pun mengingkari tanggung jawab kebangsaannya sebagai patriot sejati. Pak Benny memang sosok tentara yang profesional, dalam sikap dan tindakannya memberi penegasan bahwa pengabdian kepada bangsa dan negaranya tidak pernah ada batas akhirnya.

Pada suatu pagi sambil minum kopi di lobi sebuah hotel kami berbicara soal-soal pribadi. ‘”Har, sebagai orang minoritas, kita harus kerja ekstra keras agar dapat pengakuan sewajarnya,” kata beliau. Apa ini suatu obsesi ataukah motivasi, tidak pernah saya telusuri.

“Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya…” (2 Tim 4:7-8). Kutipan ayat suci ini agaknya baik menjadi pembuka obituari Pak Benny sesuai dengan yang diimaninya. Dan, dalam hal ini seiring pula dengan pesan orang-orang tua agar kita yang hidup bersedia mendem jero, mengubur dalam-dalam, sanak dan kadang atau siapa saja yang meninggal beserta seluruh kesalahannya, maka yang tertinggal di antara kita pun gondo arum, bau wangi.

Dengan itu pula saya ingin mengatakan bahwa beliau itu, yaitu Leonardus Benjamin Moerdani, dalam catatan hidupnya selama 72 tahun, tampak jelas sejak usia 14 tahun tidak pernah sekejap pun mengingkari tanggung jawab kebangsaannya sebagai patriot sejati, “nasionalis 24 karat”. Melakukan segala tugasnya, beyond the call of duty, melampaui panggilan tugasnya.

Pak Benny banyak dihormati karena selama masih aktif bertugas terkenal sebagai loyal terhadap tugas dan fungsinya, menjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa dan negaranya, tidak memikirkan dirinya, tidak kenal waktu jeda, menghadang satu peristiwa ke peristiwa yang lain, agar semua selesai saat itu juga, tidak ngambra-ambra. Tuntas. Beres. Selesai. Sempurna. Selanjutnya, tugas lain sudah menunggu.

Namanya mulai tercatat di dalam ingatan saya, karena cerita-cerita di dalam memimpin Operasi Naga, pembebasan Irian Barat. Kapten Benny, yang kemudian diangkat sebagai Mayor, memimpin pasukan yang sebesar satuan brigade di hutan belantara di sekitar Merauke. Mayor dr Ben Mboi adalah perwira Wamil yang menyertai penerjunan itu juga.

Kemudian saya lebih mengenal beliau sewaktu saya menyertai Saudara Julius Pour menulis biografinya yang berjudul: L.B. Moerdani-Profil Prajurit Negarawan. L Benny Moerdani memang prajurit TNI yang semenjak muda belia turut serta dalam operasi-operasi militer, besar maupun kecil untuk menegakkan kedaulatan negara RI. Perannya selalu menonjol, terutama di dalam medan pertempuran.

Beliau memang prajurit tempur TNI par excellence. Dan, karena sifat pribadi beliau yang pendiam dan tertutup serta akurat dan cerdas di dalam bekerja, maka sewaktu mendapat tugas sebagai perwira intelijen beliau dianggap sebagai pakar yang mumpuni di bidang ini. Untuk tugas kedua-duanya ini, L Benny Moerdani menjadi pemimpin yang diteladani.

Beliau memang prajurit tempur TNI par excellence. Dan, karena sifat pribadi beliau yang pendiam dan tertutup serta akurat dan cerdas di dalam bekerja, maka sewaktu mendapat tugas sebagai perwira intelijen beliau dianggap sebagai pakar yang mumpuni di bidang ini. Untuk tugas kedua-duanya ini, L Benny Moerdani menjadi pemimpin yang diteladani.

Loyal pada Atasan dan Bawahan
Banyak orang yang berpendapat bahwa Benny Moerdani orangnya dingin, tertutup, dan angkuh. Tetapi, sebenarnya di dalam lubuk hatinya yang terdalam beliau adalah orang yang hangat, peduli, dan pemerhati orang sekitarnya. Seorang prajurit yang sangat loyal pada atasannya, tetapi sekaligus juga loyal pada anak buahnya. Pak Benny sangat tinggi kesetiakawanannya, terutama bagi yang lemah.

Sebagai pengemban tugas negara berhubungan antara bangsa dan negara, Pak Benny dapat membawakannya dengan piawai dan penuh kehangatan, keakraban, namun tetap terhormat. Hampir di setiap negara Pak Benny bertugas, selalu terjalin hubungan yang akrab, hangat dan dipercaya oleh counter-part-nya, baik di kalangan sipil, politisi maupun militer. Tetapi kalau ada persoalan yang benar menyentuh martabat, kedaulatan negaranya, beliau dapat meledak dan membuat orang terperangah.

Advertisement

Dengan berakhirnya era kekuasaan Presiden Soeharto, banyak generasi muda sekarang ingin mengetahui apakah Pak Benny pada waktu sekarang ini pro pada civilian rule apa tidak? Persepsi dan sikap kalangan militer dan kekuatan-kekuatan politik sipil mengenai perkembangan politik dan proses demokratisasi merupakan komponen penting dari wacana negosiasi demokrasi yang sedang berlangsung. Dari wacana dan diskusi-diskusi yang mencuat di permukaan tampak bahwa di samping ada beberapa kesamaan, juga terlihat jelas perbedaan cara pandang mengenai posisi dan peran masing-masing. Yang terang selama ini pandangan Angkatan 45 terhadap dikotomi sipil dan militer itu memang, tidak tegas hitam putih, akan tetapi yang saya tahu pasti bahwa pada waktu Pak Benny ada di puncak pimpinan TNI, waktu itu, dia tegas-tegas menolak tentara dilibat-libatkan pada politik praktis.

Akan hal ini, kawan-kawan seangkatannya, baik dari kalangan tentara sendiri maupun dari kalangan kawan-kawan sipil, menyayangkan pendapat Benny Moerdani itu karena merupakan sterilisasi tentara dari bidang politik. Dan, oleh karena pada waktu itu pemimpin tertinggi (Pak Harto) adalah seorang militer, maka ABRI yang steril sedemikian ini akan mudah diperalat oleh penguasa tertinggi itu (pemerintah).

Pengabdian Tanpa Akhir
Pernah pada waktu saya menulis obituari terhadap Jenderal Simatupang saya kemukakan pendapatnya bahwa ABRI akan tidak berhasil dalam mendewasakan proses demokratisasi bangsa Indonesia kalau masih adanya komando teritorial (koter) dan sistem teritorial. Pak Benny tidak sependapat dengan mengatakan bahwa isi konsep dan pelaksanaan dari koter sekarang ini adalah lain dengan apa yang dimaksud oleh Jenderal Simatupang. Apa komando teritorial itu? Sekarang ini menjadi perdebatan lagi.

Pak Benny memang sosok tentara yang profesional, dalam sikap dan tindakannya memberi penegasan bahwa pengabdian kepada bangsa dan negaranya tidak pernah ada batas akhirnya. Keprofesionalannya juga ditandai dengan penghargaannya yang tinggi pada kecerdasan, tidak hanya untuk kalangan militer saja, tetapi juga di kalangan sipil. Adalah Pak Benny yang mendirikan sekolah Taruna Nusantara, yang dimaksudkan untuk menggodok anak-anak setingkat SMA untuk menghasilkan kader-kader bangsa dan pemimpin-pemimpin nasional yang tangguh dan berkepribadian.

Pak Benny, di luar tugasnya, menyediakan dan mengusahakan adanya beasiswa untuk kalangan sipil. Di luar dinas kemiliterannya, Pak Benny selalu bergaul dengan wartawan, intelektual, dan politisi, dan menghadiri seminar-seminar baik di dalam dan di luar negeri, terutama yang diselenggarakan oleh CSIS. Setelah pensiun, Pak Benny secara formal menjadi anggota Dewan Direktur CSIS sebagaimana juga Hasnan Habib, Abdurrahman Wahid (waktu itu), dan M Sadli, Fikri Jufri, Sabam Siagian, dan lain-lain.

Akhirnya, untuk Pak Benny, mari kita dendangkan macapatan maskumambang untuk mengantar kepergiannya ke haribaan yang Mahakuasa: Surem-surem pra Pandawa samya kingkin, Kruna wit sang lena; Prabu anom Pringgandani; Gugur ing Bharatayuda; Pra pandhita myang resi samya memuji; Kunjuk mring Hyang Suksma; Amrih suksmanya sang lalis; Tinampi ing swarga mulya. (Oleh Ki Royal Sudarna) Terjemahannya: Kesedihan menyelimuti para Pandawa, karena yang wafat Prabu Anom Pringgandani. Gugur dalam perang Bharatayuda. Dan, para pandita berdoa, dihaturkan kepada Yang Ilahi, agar jiwa yang meninggal diterima di surga mulia.

Kepada keluarga yang ditinggalkan semoga diberi Rahmat kekuatan. Penulis: Harry Tjan Silalahi

Penulis Harry Tjan Silalahi, Peneliti Senior CSIS. Pernah diterbitkan di Harian Kompas (2 September 2004) di bawah judul: Telah Pergi, Patriot Sejati

Data Singkat
LB Moerdani, Panglima ABRI / Sang Patriot Sejati | Ensiklopedi | Jenderal, TNI, Panglima, Menteri

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini