Penyanyi Pop Romantis
Yana Julio
[SELEBRITI] Pria kalem dan santun ini tenar sebagai penyanyi pop romantis di tahun 90-an. Bersama personil grup vokal Elfa’s Singer asuhan komposer besar Elfa Secioria, pelantun lagu hits ‘Selamanya Cinta’ ini turut mengharumkan nama Indonesia di berbagai perlombaan dan festival musik dunia.
Pria bernama H. Rusyana yang populer di dunia musik Indonesia sebagai Yana Julio ini lahir di Bogor, Jawa Barat, 8 April 1960. Sejak kecil, putra RA Karna Wiriadimadja ini sudah menekuni hobi menyanyi. Menjelang remaja ia mengikuti berbagai kompetisi tarik suara yang sering diadakan di kota kelahirannya seperti Bintang Radio & TV Remaja Regional II hingga Festival Penyanyi Populer di Bogor dan DKI Jakarta.
Kemampuannya dalam berolah vokal tak hanya diakui di tingkat nasional dan regional namun hingga ke dunia internasional. Prestasi yang berhasil diukirnya di luar negeri adalah Juara I Festival Lagu Populer ASEAN pada 1988 di Kuala Lumpur. Meski di tahun berikutnya, masih di ajang yang sama yang diadakan di Manila, Yana harus puas menduduki posisi Runner Up. Selain itu, Yana juga beberapa kali menjadi duta Indonesia dalam pertukaran budaya di Eropa.
Lulusan Institut Pertanian Bogor angkatan 1984 ini juga dikenal sebagai salah satu personil grup vokal Elfa’s Singer. Grup yang terbentuk sejak tahun 1978 itu terdiri dari Agus Wisman, Lita Zein dan Uci Nurul. Bersama Elfa’s Singer, pria berdarah Sunda ini melanglang buana ke berbagai negara dalam rangka menjalankan tugasnya sebagai duta dari Indonesia dalam berbagai festival, antara lain pada North Jazz Festival di Den Haag, Belanda dan Jazz Festival yang diselenggarakan di Thailand pada tahun 1997.
Di bawah komando Elfa Secioria Hasbullah, Elfa’s Singer berhasil menyabet sederet penghargaan bergengsi tingkat internasional. Salah satu yang paling membanggakan adalah Grand Champions berturut-turut dalam Olimpiade Paduan Suara Dunia di Linz Austria (2000), Busan Korea (2002), Bremen Jerman (2004), dan Xiamen China (2006).
Sedangkan untuk karirnya solonya, dari tahun 1989 hingga 2007, Yana telah menelurkan 8 album rekaman, di antaranya Jumpa Lagi, Kucinta, Selamanya Cinta, Hasrat Cinta, dan Satu Keinginan. Hampir semua lagu yang dinyanyikannya bernuansa cinta dan romantisme. Lagu-lagu melankolis seperti itulah yang paling pas dibawakannya karena ditunjang dengan suaranya yang lembut serta cengkok popnya yang unik.
Lagu hitsnya yang paling melekat di hati para penggemarnya adalah Selamanya Cinta. Salah satu karya terbaik Yana itu bahkan pernah dibawakan kembali oleh kelompok musik pendatang baru, D’Cinnamons. Lagu itu juga digunakan sebagai soundtrack film romantis, Cintapuccino. Tahun 2001, Yana pernah berduet membawakan lagu Awan dan Ombak dengan penyanyi muda berbakat, Agnes Monica. Sebagai solois Yana pernah beberapa kali meraih penghargaan, salah satunya BASF Award untuk lagu Emosi Jiwa di tahun 1989.
Prestasi dan penghargaan yang berhasil dicapai, diakui Yana tak terlepas dari peran sang guru, almarhum Elfa Secioria yang meninggal dunia pada 8 Januari 2011. Bahkan Elfa pulalah yang menghadiahkan nama Yana Julio padanya. Di matanya, Elfa merupakan seorang musisi yang jenius, namun untuk beberapa hal Elfa cenderung sosok yang tertutup termasuk mengenai kondisi kesehatannya. Maka tak heran Yana begitu terkejut mendengar kabar kepergian Bang Eel, sapaan akrab Elfa. Yana akan terus mengenang Elfa sebagai orang yang sangat berjasa dalam membimbing karirnya di dunia tarik suara.
Kemampuannya dalam berolah vokal tak hanya diakui di tingkat nasional dan regional namun hingga ke dunia internasional. Prestasi yang berhasil diukirnya di luar negeri adalah Juara I Festival Lagu Populer ASEAN pada 1988 di Kuala Lumpur. Meski di tahun berikutnya, masih di ajang yang sama yang diadakan di Manila, Yana harus puas menduduki posisi Runner Up. Dan beberapa kali menjadi duta Indonesia dalam pertukaran budaya di Eropa.
Pengalaman sang sahabat secara tak langsung mengingatkan Yana betapa pentingnya menjaga kesehatan. Jadi jangan heran, saat di usianya yang sudah setengah abad, Yana Julio masih terlihat segar dan awet muda. Hal itu tak lepas dari hobinya berolahraga terutama senam, tapi senam yang dimaksud bukan aerobik, pilates, atau body language seperti yang dikenal kebanyakan orang, melainkan senam Eragonomis atau Al Masiha. Nama olahraga itu memang terasa asing di telinga orang awam. Menurut Yana yang telah menggeluti senam itu sejak 2006, selain menyehatkan badan, Al Masiha juga bermanfaat untuk meningkatkan spiritualitas diri. Pasalnya gerakan senam itu diadaptasi dari gerakan sholat.
Yana memang dikenal sebagai pribadi yang relijius. Dalam berbagai kesempatan ia senang berdiskusi tentang agama bersama teman atau keluarga. Ia juga menerapkan norma-norma Islam dalam kesehariannya. Di salah satu albumnya ia bahkan menyertakan lagu bernuansa Islami berjudul Imtaq. Lagu tersebut diciptakannya bersama Andi Rianto, liriknya terinspirasi dari obrolan dan saduran ayat suci Al-Qur’an. Membawakan lagu Islami memang sudah lama diimpikan Yana, pasalnya saat menghadiri undangan acara keagamaan, ia selalu membawakan lagu milik orang lain.
Selain terlibat dalam berbagai kegiatan keagamaan dan seni Islami, Yana juga aktif di badan amil zakat PKPU. “Saya coba seimbangkan apa yang saya lakukan untuk dunia entertainment dan keagamaan yang saya senangi,” ungkap pria bergelar Haji ini seperti dikutip dari situs tabloid Nova.
Yana Julio mengakhiri masa lajangnya di usia 37 tahun setelah enam kali gagal menjalin hubungan kasih. Pertemuannya dengan seorang mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Atmajaya bernama Kania Suwandi membuat Yana jatuh cinta pada pandangan pertama. Gadis yang usianya 18 tahun lebih muda darinya itu rupanya memenuhi semua kriteria yang dipatoknya dalam memilih pasangan hidup, yakni lembut, perhatian, dan yang paling penting taat beribadah.
Untuk membuktikan keseriusannya, Yana tak membutuhkan waktu lama. Dua bulan setelah pertemuan itu, ia langsung mengutarakan niatnya untuk melamar Kania. Meski sedikit terkejut, Kania menerima lamaran Yana, perbedaan usia yang cukup jauh juga tak menjadi masalah baginya. Resepsi pernikahan Yana-Kania diselenggarakan pada 30 November 1997 bertempat di Hotel Kartika Chandra, Jakarta. Kebahagiaan mereka pun semakin lengkap dengan kehadiran tiga buah hati, Diaz, Aisyah, dan Khalisa. eti | muli, red