Ia terkenal lewat novel-novelnya yang bercerita tentang seks dan kehidupan malam seperti Cross Mama (1966) dan Tante Maryati (1967). Karyanya yang berjudul Malam Jahanam dipilih sebagai naskah drama terbaik oleh Departemen P & K dan menjadi bacaan wajib di sekolah-sekolah seni dan teater. Selain dikenal luas sebagai novelis, mantan Redaktur Kepala Penerbitan Nusantara ini juga menyandang predikat dramawan, sutradara film, penyair, dan pelukis.
Perannya sebagai Rangga yang cool dan tampan dalam film Ada Apa Dengan Cinta? (AADC) pada tahun 2002 membuat kaum perempuan khususnya remaja putri tergila-gila padanya. Aktor terbaik FFI 2005 yang selektif memilih peran ini sudah membintangi sejumlah film diantaranya Biola Tak Berdawai, Arisan!, Janji Joni, Gie, 3 Hari untuk Selamanya dan Cinta Setaman.
Namanya identik dengan Pondok Inabah Suryalaya di Tasikmalaya, Jawa Barat. Pondok ini terkenal karena berhasil mengobati para pecandu narkoba dengan mengandalkan nilai-nilai hakiki agama Islam. Soeharto, Megawati, Jusuf Kalla dan SBY bahkan pernah bertandang dan bersilaturahmi menemui tokoh yang ikut memperjuangkan kemerdekaan dan menumpas gerombolan DI/TII bersama prajurit TNI ini.
Mudjono, SH, Ketua Mahkamah Agung RI Ke-6 periode 18 Februari 1981 sampai 24 April 1984, dan Menteri Kehakiman, Kabinet Pembangunan III, 29 Maret 1978 - 9 Februari 1981, dijuluki sebagai Semar dalam Trio Punakawan/Pendekar Hukum karena ketegasannya dalam penegakan hukum.
Drs. Maddin Sihombing, MSi, pria kelahiran Desa Parulohan, Lintong ni Huta, Humbang Hasundutan, 06 Mei 1946, berhasil mengukir prestasi sebagai nakhoda akselerasi pembangunan Kabupaten Humbang Hasundutan, selama menjabat Bupati Humbang Hasundutan dua periode (2005-2010 dan 2010-2015). Dia didamping Wakil Bupati Drs. Marganti Manullang, sejak periode pertama.
Pakar ilmu komunikasi dan pejuang kebebasan pers Prof Dr Andi Abdul Muis wafat dalam usia 75 tahun hari Sabtu 6 Agustus 2005 pukul 22.15 Wita. Guru Besar Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Hasanuddin, kelahiran Pulau Kalukuang, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, 4 Desember 1929, itu meninggalkan putri tunggalnya Andi Dian Indria Sukmawaty dan empat cucu.
Jabatan Walikota Jakarta Utara biasanya dipegang oleh kalangan militer, terutama dari Angkatan Laut. Effendi Anas adalah orang sipil pertama yang memegang jabatan walikota Jakarta Utara. Namun, soal mengganti jabatan yang sebelumnya dipegang oleh militer, ternyata bukan kali ini saja. Ia juga pernah menjadi orang sipil pertama yang menjadi Kepala Kantor Sosial Politik Jakarta Pusat menggantikan tentara. Juga, menjadi Kepala Direktorat Sospol DKI, yang sebelumnya menjadi langganan militer.
Zain Badjeber, Anggota F-PPP DPR dari daerah pemilihan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, lahir di Poso, Sulawesi Tengah, 12 Februari 1937. Alumni Fakultas Hukum UID, Jakarta, ini sudah lama berkecimpung dalam dunia politik. Pada tahun 1964-1966 ia sudah menjadi anggota DPRD GR I, Sulawesi Utara. Tahun 1967-1971 menjadi Anggota DPR GR RI, tahun 1975-1977 Anggota DPR/MPR RI.
Anggota Fraksi PDI-P DPR-RI yang vokal menyuarakan aspirasi rakyat Papua, Lukas Karl Degey meninggal dunia di rumah sakit St Carolus, Jakarta, Minggu 24/8/03 sekitar pukul 17.15 WIB, akibat komplikasi penyakit radang perut dan gula. Wakil yang selama ini benar-benar telah menjadi penyambung lidah rakyat Papua dengan pusat itu disemayamkan di rumah duka komplek perumahan DPR Kalibata Jakarta.
Dibesarkan dan dididik dalam keluarga santri, Abdul Khaliq Ahmad ingin menjadi orang yang bermakna dan bermanfaat bagi orang lain. Mantan guru asal Cirebon kelahiran Jakarta 8 Agustus 1961 ini sama sekali tidak pernah menyangka akan duduk dalam kursi parlemen mewakili PPP dan PKB hingga menjadi Sekjen PKB (Partai kebangkaitan Bangsa) yang kemudian menjadi Pekade (Partai Kejayaan Demokrasi) tahun 2003. Di dunia politik ia banyak berkecimpung dalam merumuskan pola dan sistem pendidikan dan pelatihan kader partai serta mengimplementasikannya hingga ke daerah-daerah.
Sekretaris Jenderal DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Batutulis ini membenarkan antara Gus Dur dengan Matori yang secara perorangan sudah bertemu berkali-kali, bisa diartikan sebagai tanda-tanda ke arah rujuk PKB. Bahkan secara kelembagaan dan formal dalam muktamar luar biasa PKB di Jakarta menyatakan islah atau rujuk sangat dimungkinkan. Tetapi catatan dari muktamar itu menegaskan kalau islah terjadi maka Ketua Umum PKB adalah Matori Abdul Jalil. Selain itu, untuk lebih elegan, rekonsiliasi atau islah harus setelah ada proses hukum yang final. Jadi, islah oke tapi tunggu proses pengadilan.
Penerima Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama (12 Agustus 2003) ini dinilai berjasa besar terhadap negara dan bangsa Indonesia, khususnya meningkatkan pertumbuhan industri kecil dan menengah yang berbasis teknologi. Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam ini menunjukkan visi yang jauh ke depan melalui inisiatif dan dukungan pada program-program untuk mewujudkan Pulau Batam sebagai Intelligent Island dan Bio Island. Pada tahun 2000 ia juga telah menerima tanda kehormatan Satyalancana Pembangunan.
Menteri Agama Kabinet Gotong-Royong ini sedang menjalani proses hukum dengan tuduhan korupsi Dana Abadi Umat. Ilmuwan yang hafal Al Quran 30 Juz, mubaliq dan uztad serta tokoh muslim moderat ini mengatakan, kerukunan adalah modal utama untuk keberhasilan. Dan, agama adalah jalur paling efektif untuk mewujudkan kerukunan. Sebagai seorang akademisi dengan kedalaman pemahaman agama, ia dipercayakan menjabat Menteri Agama.
Guru Besar Sosiologi Pedesaan Institut Pertanian Bogor, Prof Dr Ir Pudjiwati Sajogyo, meninggal pada usia 73 tahun di Rumah Sakit (RS) PMI Bogor, pukul 12.30, Selasa 20/8/02. Pudjiwati koma saat duduk di kursi seusai mandi pagi. Ia segera dibawa ke RS PMI Bogor yang jaraknya kurang satu kilometer dari kediamannya di Jalan Malabar 22, Bogor. Dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Blender, Bogor.
Guru besar hukum tata negara Universitas Indonesia Prof Dr Jimly Asshiddiqie SH terpilih menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) dengan meraih 5 suara dari delapan anggota MK yang hadir dalam sidang perdana MK di Kantor Mahkamah Agung di Jakarta, Selasa 19/8/03. Sementara hakim agung Dr Mohammad Laica Marzuki terpilih sebagai wakil ketua. Laica Marzuki sendiri tidak hadir karena sakit.
Ketua Pengadilan Tinggi Bengkulu ini tidak menyangka akan terpilih menjadi hakim konstitusi. Ketua Mahkamah Agung yang memilihnya untuk jabatan baru itu. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia 1967 ini mengaku ditelepon Bagir Manan 10 hari sebelum pelantikannya.
Pria berpangkat Letnan Jenderal (Purn) kelahiran Banjaran, Jawa Barat, 1 Maret 1941 ini merupakan hakim konstitusi tertua. Maka dialah yang memimpin rapat pertama Mahkamah Konstitusi untuk memilih pimpinan Mahkamah Konstitusi.
Staf Ahli Khusus Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia ini mengaku tidak merasa kaget diangkat menjadi hakim konstitusi atas pilihan pemerintah. Pasalnya, ia sudah terlibat dalam pembahasan RUU mahkamah Konstitusi.