back to top

BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    32.5 C
    Jakarta
    Populer Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: 3 menit
    Lama Membaca: 3 menit
    Lama Membaca: 3 menit
    Lama Membaca: 3 menit

    Selebriti

    Menjulang Kala Berduet

    Setelah 'terseret' dalam pergaulan anak-anak di gang Potlot, pengetahuannya tentang musik, menyanyi dan membuat lagu semakin bertambah. Berangkat dari sana, perlahan-lahan ia merintis karir sebagai penyanyi, pencipta lagu dan produser. Namanya semakin berkibar saat berduet dengan penyanyi tenar Krisdayanti dan penyanyi pendatang baru, Syahrini.

    Aktris Film Tiga Dara

    Aktris Chitra Dewi, yang bernama asli Roro Patma Dewi Tjitrohadikusumo kelahiran di Cirebon, 26 Januari 1934, meninggal dunia sekitar pukul 14.00, Selasa 28 Oktober 2008 di kediamannya  Perumahan Puri Flamboyan, Rempoa, Tangerang, Banten. Jenazah aktris ternama yang terkenal lewat film Tiga Dara dimakamkan di Pemakaman Jabang Bayi, Cirebon, Rabu (29/10/2008).

    Menyanyi untuk Tuhan

    Di tengah pesatnya perkembangan industri musik yang bertema percintaan, ia tetap setia melantunkan lagu rohani bertema kidung dan pujian untuk Tuhan. Sudah belasan album lagu rohani yang ia hasilkan semenjak masuk dapur rekaman di usia delapan tahun. Bak anak tangga, tahun demi tahun, setiap album yang dihasilkannya menggambarkan perjalanannya melayani bersama Tuhan.

    Awalnya Alergi Dangdut

    Di awal kemunculannya di blantika musik dangdut, penyanyi yang sudah tampil di atas panggung sejak usia 12 tahun ini kerap membawakan lagu-lagu lawas. Namun tak banyak yang tahu, biduanita yang pernah mendapat julukan "Krisdayanti Dangdut" (KD) ini awalnya merasa "alergi" terhadap musik dangdut.

    George Benson Indonesia

    Musisi jazz berambut keriting ini menguasai hampir semua alat musik, dari keyboard, drum, gitar, saksofon, kecuali terompet. Kepiawaiannya memainkan "jurus-jurus" bergitar ala George Benson membuat ia dijuluki 'George Benson Indonesia'.
    Majalah Horas Indonesia Edisi 08

    Penyanyi Melankolis Berwajah Sendu

    Wajah sendu dan suara medunya sempat mewarnai dunia hiburan di tahun 80-an. Hampir semua lagu yang dibawakannya bernuansa melankolis penuh dengan kisah patah hati dan kekecewaan, seolah menggambarkan perjalanan asmaranya yang penuh liku. Selain menyanyi, ia pernah terjun ke dunia akting dan sempat dinominasikan sebagai Aktris Terbaik dalam ajang FFI untuk perannya dalam film Antara Dia dan Aku. 

    Meniti Karir dari Festival Menyanyi

    Bernyanyi bagi Harvey Malaihollo tak sekadar profesi tapi bagian dari hidup. Ketika hati gembira atau sedih, ia akan tetap bernyanyi.

    Sudah Lalui Banyak Dunia

    Berbagai predikat melekat pada diri wanita cantik ini, mulai dari bintang film, bintang iklan, penyanyi dan pencipta lagu, hingga pecinta lingkungan. Debutnya di dunia film dimulai pada tahun 1984 saat ia berusia 18 tahun. Di dunia olah vokal, ia telah menelurkan belasan album rekaman. Sejumlah penghargaan telah ia terima diantaranya Penghargaan Wanita Kartini di bidang seni (1999), Bintang TV Favorit dalam Karmila versi Panasonic Awards (1998), dan Penghargaan Pecinta Lingkungan Flora dan Fauna Nasional (KLH) 1994-1995.

    Populer

    Tak Harus Melengking

    Penyanyi yang populer di era tahun 80-an ini banyak membawakan tembang-tembang pop, rohani, hingga lagu daerah. Selain piawai di bidang olah vokal, Victor juga memiliki kepedulian yang tinggi pada sesamanya. Ia sering dilibatkan dalam berbagai kegiatan sosial.

    George Benson Indonesia

    Musisi jazz berambut keriting ini menguasai hampir semua alat musik, dari keyboard, drum, gitar, saksofon, kecuali terompet. Kepiawaiannya memainkan "jurus-jurus" bergitar ala George Benson membuat ia dijuluki 'George Benson Indonesia'.

    Aktris Film Tiga Dara

    Aktris Chitra Dewi, yang bernama asli Roro Patma Dewi Tjitrohadikusumo kelahiran di Cirebon, 26 Januari 1934, meninggal dunia sekitar pukul 14.00, Selasa 28 Oktober 2008 di kediamannya  Perumahan Puri Flamboyan, Rempoa, Tangerang, Banten. Jenazah aktris ternama yang terkenal lewat film Tiga Dara dimakamkan di Pemakaman Jabang Bayi, Cirebon, Rabu (29/10/2008).

    Artikel Lainnya

    Meniti Karir dari Festival Menyanyi

    Bernyanyi bagi Harvey Malaihollo tak sekadar profesi tapi bagian dari hidup. Ketika hati gembira atau sedih, ia akan tetap bernyanyi.

    Bangkit dari Keterpurukan

    Nama desainer papan atas Indonesia yang karyanya digemari kalangan selebriti, pejabat dan tokoh dunia ini sempat tercoreng karena tersandung masalah hukum. Ia kemudian mencoba kembali berkarya dengan dukungan dari keluarga dan sahabatnya.

    Tak Hanya Bisa Berlaga

    Wajah indo, tubuh kekar, serta kemampuan beladirinya pernah menghiasi layar lebar di tahun 80-an. Setelah masa keemasannya berakhir, aktor laga senior yang menguasai beladiri taekwondo ini kembali berakting dengan memainkan peran lain yang lebih menantang.

    Menggebrak dengan Brand Urban Crew

    Perempuan berdarah Yogyakarta-Tegal ini menggebrak dunia fashion Indonesia dengan memperkenalkan Urban Crew, brand fashion bergenre unisex di akhir tahun 90-an. Kreativitas dan jiwa entrepreneurship kemudian mendorongnya untuk membuat beberapa lini bisnis seperti lembaga pendidikan fashion, sekolah model, konsultasi untuk industri kreatif, dan produk-produk kerajinan.

    Jadi ‘Garam’ di Jagat Hiburan

    Penyanyi era 1980-an ini terkenal saat membawakan acara Aneka Ria Anak-anak bersama Kak Seto. Selain sering manggung untuk acara anak-anak, duet presenter kondang itu berhasil mencetak album dan rekaman dongeng anak-anak. Belakangan, perempuan murah senyum ini dikenal aktif dalam kegiatan pelayanan gereja dan kegiatan sosial.

    Lebih Memilih Dunia Politik

    Saat terkenal sebagai model dan penyiar berita di layar kaca, Wanda Hamidah malah memilih meninggalkan itu semua demi memasuki dunia politik. Setelah kurang lebih sepuluh tahun menjadi aktivis di Partai Amanat Nasional, artis Peduli Hukum dan HAM tahun 2008 ini kemudian menjadi anggota DPRD DKI Jakarta periode 2009-2014. Sebagai wakil rakyat, ia termasuk sosok yang berani dan peka terhadap penderitaan kaum marginal.

    Menyentil Ironi Lewat Monolog

    Meski bukan aktor pertama yang mampu berakting tunggal di atas panggung, kelihaiannya melakukan monolog selalu mengundang decak kagum. Aksi monolognya yang paling melekat di benak masyarakat adalah saat ia menirukan suara mantan presiden RI, HM Soeharto. Belakangan, penggiat kesenian di sejumlah teater ini aktif mengelola yayasan dan komunitas serta mengisi acara program mingguan "Sentilan-Sentilun" di sebuah stasiun televisi swasta.

    Tekuni Bisnis Pakaian Muslim

    Namanya terkenal setelah berperan sebagai Mbak Pur dalam sinetron Losmen yang pernah ditayangkan di TVRI pada era 80-an. Setelah masa keemasannya sebagai aktris berakhir, ia memilih menekuni bisnis butik pakaian muslim.

    Awalnya Alergi Dangdut

    Di awal kemunculannya di blantika musik dangdut, penyanyi yang sudah tampil di atas panggung sejak usia 12 tahun ini kerap membawakan lagu-lagu lawas. Namun tak banyak yang tahu, biduanita yang pernah mendapat julukan "Krisdayanti Dangdut" (KD) ini awalnya merasa "alergi" terhadap musik dangdut.

    Presenter Bertitel ‘Sarjana Hiburan’

    Nama model dan bintang iklan ini mulai mendapat tempat di dunia presenter setelah tampil memandu acara siaran langsung Piala Dunia Sepak Bola 2006 di sebuah stasiun televisi swasta. Pilihannya itu sudah diganjar beberapa penghargaan diantaranya Presenter Sport Terfavorit versi Panasonic Gobel Award 2011.

    Presenter yang Ceriwis

    Perbendaharaan kata yang luas berhasil menghantarkan alumni Universitas Katolik Atma Jaya ini menjadi presenter dan bintang iklan. Belakangan, bersama dua rekannya, ia mendirikan sekolah pencetak calon presenter masa depan.

    Desainer Muda Berbakat

    Di usia yang belum genap 30 tahun, peraih penghargaan British Council's International Young Creative Entrepreneur (IYCE) Fashion Award 2009 ini sudah berhasil masuk dalam jajaran 'desainer mahal', dengan menawarkan tiga label: OscarOscar Colture, Oscar Lawalata etnik, dan OscarOscar ready to wear. Hampir 90% rancangannya buatan tangan dengan mengedepankan elemen tekstil asli Indonesia, pewarna alami dan budaya etnik. 

    Advertisement

    spot_img