Jauhkan Si Singamangaraja dari Injil (11)
Akhiri Antagonisme Kekristenan versus Kebatakan dengan Inkulturasi Pengudusan Kebatakan. Belajar (introspeksi) dari sikap antagonisme beberapa misionaris Protestan, yang secara radikal menentang dan memisahkan kekristenan dengan adat-budaya...
Presiden Jokowi pada awal pemerintahannya 2014 menggelorakan Revolusi Mental sebagai Nawacita Kedelapan. Dia juga mempublikasi Kolom ‘Revolusi Mental’ dan menerbitkan Inpres Gerakan Revolusi Mental; semua itu sempat membangkitkan semangat...
Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, Wakil Presiden RI (1993-1998) / Pejuang Sepanjang Hayat | 15 Nov 1935 | Ensiklopedi | T | Member | Laki-laki, Islam, Jawa Timur, Jenderal, Wapres, TNI, Panglima, ABRI, angkatan darat
Prof. Mayling Oey-Gardiner, Ph.D, Guru Besar FEUI / Guru Besar FEUI Perempuan Pertama | 25 Feb 1941 | Ensiklopedi | M | Perempuan, Kristen Katolik, Jawa Barat, Guru Besar, Dosen, FEUI, Universitas Harvard
Prof. Dr. Midian Sirait, Dirjen POM (1978-1988) dan Guru Besar ITB / Cendekia Multi Juang | 12 Nov 1928 - 9 Jan 2011 | Ensiklopedi | M | Laki-laki, Kristen Protestan, Sumatera Utara, Sumatera Utara, Guru Besar, ITB, Dirjen POM, TP Arjuna, Porsea, Cendekia, Tetara Pelajar
Letjen TNI (Purn) Sudi Silalahi, Menteri Sekretaris Negara 2009-2014 / Terpercaya Jadi Ketum Demokrat | 13 Jul 1949 | Ensiklopedi | S | Member | Laki-laki, Islam, Sumatera Utara, Mensesneg, TNI, Menteri, Pangdam, akabri, demokrat, Menseskab
Widjojo Nitisastro, Menko Ekuin/Ketua Bappenas (1973-1983) / Arsitek Ekonomi Orba yang Masih Cemerlang | 23 Sept 1927 - 9 Mar 2012 | Ensiklopedi | W | Laki-laki, Islam, Jawa Timur, Guru Besar, Menteri, Dosen, Bappenas, Seskoad, Menko Ekuin
Judul inspiratif dan futuristik ini tak mudah dijawab, bahkan mungkin tak perlu dijawab secara verbal. Sebab jawabannya ada dalam keyakinan atas jalan dan kehendak Tuhan, Yang Maha Kuasa menentukan masa depan dan garis tangan panggilan sejarah bagi setiap orang.
BIO 07 | Urip Santoso adalah orang yang ikut berperan penting dalam proses pembentukan Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut (1961). Dialah orang yang ditugaskan membentuk dan melatih prajurit pasukan katak dalam rangka perjuangan Trikora (Tri Komando Rakyat)[1] untuk membebaskan Irian Barat dari tangan kolonial Belanda.
Beberapa karya patung monumental telah terlahir dari tangan kreatif pematung lulusan ITB ini. Diantaranya, Patung Garuda Wisnu Kencana (Bali), Monumen Jalesveva Jayamahe (Surabaya), dan Monumen Proklamasi Indonesia (Jakarta). Dalam berkarya, peraih penghargaan Jasa Adiutama dari ITB tahun 2009 ini lebih memilih menggunakan bahan kuningan dan tembaga.
Kamir Raziudin Brata, MSc, Lektor Kepala dalam mata kuliah Ekologi Tanah, Fakultas Pertanian IPB, sejak 1998 / Pencetus Lubang Resapan Biopori | 12 Des 1948 | Direktori | K | Laki-laki, Islam, Jawa Barat, Dosen, lektor, resapan, biopori
Musisi dan komponis berkumis ini terkenal sebagai 'pemusik pengiring' dalam berbagai acara musik maupun ajang pencarian bakat yang belakangan ramai digelar di stasiun televisi swasta. Sebagai bentuk kepeduliannya terhadap dunia musik Tanah Air, ia mendirikan sekolah musik berlabel Purwacaraka Music Studio yang tersebar di seluruh Indonesia.
Doktor lulusan Universitas Katolik Leuven, Belgia ini secara mengejutkan pernah mengemban tugas sebagai Menteri Lingkungan Hidup Kabinet Persatuan Nasional era Presiden Gus Dur. Kiprahnya di dunia politik kemudian berlanjut dengan menjadi anggota DPR RI (2004-2009). Saat menjadi menteri, anggota DPR dan dosen, ahli filsafat kelahiran Flores ini banyak menyumbangkan pemikirannya di bidang lingkungan hidup, walaupun saat menjabat Menteri KLH tidak banyak prestasi yang dilakukannya.
Wahyu Affandi, Penyanyi, pencipta lagu / Seniman Nyentrik dari Pasundan | 16 Jul 1963 | Selebriti | D | Laki-laki, Islam, Jawa Barat, Pencipta Lagu, Penyanyi, pop
Raja Kerajaan Palembang yang anti campur tangan asing ini berulang kali memukul mundur pasukan Belanda dan Inggris. Karena perjuangannya melawan penjajah, ia hidup dalam pengasingan selama 31 tahun.
Lewat majalah dan partai politik bentukannya, ia melontarkan kritik-kritik terhadap sepak terjang pemerintah kolonial Belanda di Indonesia. Sikapnya itu membuat Belanda marah lalu membuang dia ke Digul, Irian Jaya.
Melalui organisasi wanita Aisyiah, Siti Walidah atau Nyi Ahmad Dahlan sangat membantu perjuangan kemerdekaan. Di awal revolusi, ia menganjurkan kaum wanita untuk mendirikan dapur umum. Ia juga rajin bertukar pikiran tentang perjuangan dengan Presiden Soekarno dan Jenderal Sudirman.