TSJ, Solusi Ibukota Jakarta Raya

 
0
43
Majalah Berita Indonesia Edisi 80
Majalah Berita Indonesia Edisi 80 - TSJ, Solusi Ibukota Jakarta Raya

VISI BERITA (Selamatkan Jakarta, November 2010) – Beban Jakarta sudah semakin berat. Mulai dari masalah demografi, ekologi, tata ruang, transportasi dan kemacetan lalu lintas, banjir, dan sebagainya, termasuk manajemen pemerintahan. Namun, betapapun rumitnya permasalahan, Jakarta harus diselamatkan.

Baca Online: Majalah Berita Indonesia Edisi 80 | Basic HTML

Selamatkan Jakarta! Itulah kalimat pendek yang perlu kita garis bawahi dari sekian banyak pendapat, wacana, gagasan, konsep, dan opsi yang mengemuka dalam beberapa bulan terakhir ini tentang permasalahan Jakarta, baik sebagai ibu kota negara dan pusat pemerintahan, maupun sebagai kota pusat bisnis, pendidikan, budaya, pariwisata, dan sebagainya.

Termasuk berkembangnya wacana pemindahan ibu kota dan/atau pusat pemerintahan dari Jakarta, yang saat ini tengah dikaji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Tim Kecil yang sudah dibentuknya. Tentu juga semestinya dalam kerangka menyelamatkan Jakarta, membebaskan Jakarta dari belenggu permasalahannya.

Sebagaimana diingatkan Letjen TNI AD (Purn) Sutiyoso, mantan Gubernur DKI Jakarta (1997-2007), jangan sampai fokus kepada pindah ibu kota itu membuat kita lupa bahwa maut di Jakarta sudah di ambang pintu, yakni kemacetan total 2014. Bahkan mungkin tahun 2012 sudah terjadi kalau tidak ada tindakan yang signifikan saat ini.

Kita berkeyakinan, apa pun opsi yang akan dipilih pemerintah akan berorientasi atau terpadu dengan penyelesaian permasalahan kota Jakarta. Apalagi Presiden sudah mengingatkan, bahwa pembenahan Jakarta dan/atau pemindahan pusat pemerintahan tidak boleh dilakukan secara tambal-sulam, tetapi harus dikaji secara mendalam dan menyeluruh (holistik) dan berorientasi jauh ke depan. Termasuk juga dalam hal landasan hukumnya, tidaklah cukup hanya Keputusan Presiden.

Dari sekian banyak usul dan konsep yang berkembang, terutama dalam menanggapi (memberi masukan) atas tiga opsi yang ditawarkan oleh Presiden tentang ibu kota negara dan pusat pemerintahan, kita melihat setidaknya ada dua konsep (yang telah mengemuka) yang terintegrasi dengan upaya penyelesaian masalah kota Jakarta secara menyeluruh.

Pertama adalah konsep megapolitan yang digagas oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Konsep megapolitan ini berporos pada pola penanganan yang terintegrasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama semua daerah penyangganya dalam sistem Megapolitan Jabodetabekpunjur (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak Cianjur).

Kedua adalah konsep Ibukota Raya (Jakarta Raya) yang digagas Syaykh Al-Zaytun Abdussalam Panji Gumilang. Konsep Ibukota Raya (Jakarta Raya) ini lebih bersifat menyeluruh (holistik). Panji Gumilang mengusulkan perluasan dan pembangunan kota metropolitan Jakarta menjadi Ibukota Raya atau Jakarta Raya yang diintegrasikan, terpadu, dan diawali dengan pembangunan kanal raya Tirta Sangga Jaya (kanal penyangga Jakarta Raya). Pengelolaannya (manajemen pemerintahannya) langsung di bawah kendali Presiden dibantu seorang Menteri Khusus, setingkat Menteri Koordinator.

Kanal Tirta Sangga Jaya itu dibangun berbentuk huruf U sepanjang 240 km (60 + 60 + 60 + 60) dan lebar 100 meter, melingkari Jakarta yang diperluas, Jakarta Raya. Kanal raya itu berpusat dari waduk di Cibinong, mengarus sebelah barat tembus ke Cikupa dan Mauk (Tanjung Kait), Banten. Lalu, ke sebelah timur mengarus ke Tanjung Jaya, Karawang, Jawa Barat.

Advertisement

Di sepanjang bantaran kiri-kanan kanal dibangun jalan raya (tol) dan diapit jalur hijau. Konsep ini mengintegrasikan semua wilayah dalam lingkaran kanal Tirta Sangga Jaya tersebut menjadi Ibukota Raya atau Jakarta Raya. Kanal Tirta Sangga Jaya, yang dikelola sebuah badan otorita, itu multifungsi, dan diyakini dapat (mengawali) mengatasi semua permasalahan Jakarta, mulai dari masalah kebanjiran, kemacetan (transportasi), pengembangan ibu kota dan pusat pemerintahan, dan sebagainya.

Kita berkeyakinan masukan ini akan berguna bagi pemerintah dalam rangka pengambilan keputusan yang terbaik untuk menyelamatkan Jakarta sekaligus membangun Ibukota Raya yang lebih representatif dan membanggakan bangsa. Sehingga dengan keberadaan megapolitan, atau Ibukota Raya (Jakarta Raya) itu, Indonesia menjadi lebih terpandang di mata dunia internasional. (red/BeritaIndonesia)

Daftar Isi Majalah Berita Indonesia Edisi 80

Dari Redaksi

Visi Berita

Surat Komentar

Berita Terdepan

Highlight/Karikatur Berita

Berita Utama

Lentera

Berita Khas

Berita Nasional

Berita Politik

Berita Tokoh

Berita Hukum

Berita Humaniora

Berita Ekonomi

Berita Daerah

Berita Publik

Berita Mancanegara

Berita Iptek

Berita Olahraga

Berita Kesehatan

Berita Hiburan

Berita Buku

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini