[OPINI] – VISI BERITA Al-Zaytun Sumber Inspirasi – Buku ASI (Al-Zaytun Sumber Inspirasi) ini adalah bacaan bagi orang-orang bijaksana. Sebagaimana pepatah mengatakan buku adalah jendela dunia. Buku ini adalah jendela dunia untuk melihat Ma’had Al-Zaytun dari perspektif seorang jurnalis ’berbeda aliran’ yang meyakini kebenaran hati nurani (nur) dan akal sehatnya (aql), serta dibekali motivasi (amanah, kehendak Illahi) untuk berguna bagi orang lain, menjadi garam dan terang, rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil’alamin).
Buku ini diberi judul: “Al-Zaytun Sumber Inspirasi Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara,” selanjutnya dipersingkat Al-Zaytun Sumber Inspirasi (Al-Zaytun Source of Inspiration), akronim ASI.
ASI dalam akronim yang sudah lazim adalah Air Susu Ibu. ASI diyakini memiliki kekuatan magis (luar biasa) terutama pada pekan pertama kehidupan bayi, melindungi dari infeksi usus, membantu pencernaan dan menjaga bayi dari flatulensi. ASI juga membantu bayi mengembangkan sistem kekebalan tubuh dan melindungi diri dari alergi dan berbagai penyakit lainnya yang amat menentukan masa depannya. Zat yang terkandung di dalam ASI cukup majemuk dan menyehatkan.
@tokoh.id Ma’had Al-Zaytun: Menyanyi Indonesia Raya 3 Stanza #mahadalzaytun #indonesiaraya #indonesiaraya3stanza #indonesiaraya🇲🇨 #pesantrenalzaytun #alzaytunviral #azzaytun
Demikian pula Al-Zaytun tak ubahnya ASI bagi anak-anak negeri dan dunia untuk bertumbuh menjadi manusia tangguh, sehat jasmani-rohani, berakidah yang kokoh dan berilmu pengetahuan luas. Juga ASI (Al-Zaytun Sumber Inspirasi) bagi semua orang bijaksana yang bervisi dan mendambakan budaya toleransi dan perdamaian serta mencintai ibu pertiwi: ‘Indonesia Harus Kuat’ dan menjadi rahmat bagi semesta alam. Buku ini ditulis dari pengembangan (elaborasi) ratusan artikel dan berita tentang Al-Zaytun di Website dan Majalah Tokoh Indonesia dan Berita Indonesia. Intinya adalah cukilan mutiara pemikiran Syaykh Al-Zaytun Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang yang menjadi sumber inspirasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dalam Prolog, penulis memaparkan bagaimana dia selalu menemukan inspirasi yang menjadi pencerahan dan guide to action dalam rangka (untuk ber-) budaya demokrasi, toleransi dan perdamaian, setiap kali mengunjungi Kampus Al-Zaytun dalam kurun waktu lebih satu dasawarsa terakhir. Juga menjadi ilham dalam pengejawantahan demokrasi dan interdependensi dalam interaksi sosial bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pada Bagian Satu berjudul Aplikasi dan Transformasi Toleransi antara lain diuraikan betapa Al-Zaytun dan Syaykh Panji Gumilang tidak hanya cerdas mewacanakan pemahaman toleransi beragama, tetapi sekaligus mengaplikasikan dan mentransformasikannya secara nyata, baik dalam suatu sistem pendidikan terpadu maupun dalam interaksi sosial keseharian. Juga pada Bagian Dua berjudul Intensitas Pengejawantahan Pancasila, antara lain, dipaparkan bahwa di kampus modern bersemangat pesantren ini, lima nilai-nilai dasar negara (Pancasila) tidak sekadar dihafal dan diajarkan di ruang kelas, ataupun dikhotbahkan di masjid, tetapi secara intensif diejawantahkan, dilakoni, dihabitualisasikan dalam keseharian. Ibarat sistem metabolisme tubuh manusia, kelima nilai dasar itu, mengalir (menyatu) dalam darah komunitas kampus ini. Mendarah daging!
Bagian-bagian selanjutnya juga menginspirasi tentang Obor Demokrasi Masa Depan, Indonesia Harus Kuat, Kampus Pencerdasan Bangsa, Kampus Pemuliaan Lingkungan, dan Kecerdasan Seni Al-Zaytun.
Kemudian, ditegaskan oleh penulisnya dalam Epilog bahwa Al-Zaytun compatible (kompatibel, mampu bergerak dan bekerja dengan keserasian, kesesuaian, laiknya mesin dan komputer) dengan Pancasila dan UUD 1945. Sebaliknya, karena kompatibel Pancasila, tentu sangat incompatible (tidak cocok, berlawanan, canggung, tidak sesuai, tidak serasi, bertentangan) dengan Negara Islam Indonesia (NII), sebab NII memandang Pancasila dan NKRI sebagai ideologi dan negara thoghut (kafir).
Maka sama seperti harapan penulis, penerbit juga berkeyakinan kiranya buku ini berguna dan mencerahkan, tidak hanya bagi keluarga besar Al-Zaytun, melainkan juga berguna sebagai sumber inspirasi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, bagi semua orang, terutama pembaca yang budiman. Kiranya buku ini menjernihkan nurani dan akal, mencerdaskan dan memperluas wawasan, yang membuat para pembaca bijaksana bertambah bijak dan bajik (tidak tersesat oleh isu) dalam meniti langkah ke depan. Pengantar Penerbit Pustaka Indonesia | TokohIndonesia.com
© ENSIKONESIA – ENSIKLOPEDI TOKOH INDONESIA
**
- Judul Buku: AL-ZAYTUN SUMBER INSPIRASI Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara.
- Penulis: Drs. Ch. Robin Simanullang
- ISBN: 978-602-97122-5-4
- Sampul: Hard Cover
- Isi: 512 hal (i-xiv dan 1-498) Full Color
- Ukuran Buku: 15 x 23 cm
- Tata Letak/Desain Sampul: Esero Design
- Cetakan Pertama: 30 Juli 2013
- Pracetak: PT. ASASIRA
- Pencetak: PT. Temprina Media Grafika
- Penerbit: Pustaka Tokoh Indonesia
