
[OPINI] – Pembaca! Setelah satu bulan umat Islam di seluruh dunia menunaikan ibadah puasa, saatnya tiba di hari kemenangan. Selamat Idulfitri, 1 Syawal 1426 H! Mohon maaf lahir-batin. Kita berharap suasana hari kemenangan ini tetap memberi semangat optimis untuk menyongsong hari esok yang lebih baik, kendati hari-hari terakhir ini, terasa makin sulit, terutama setelah pemerintah menaikkan harga BBM.
Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM di atas 100 persen, baru kali ini pernah terjadi. Tujuan pemerintah pasti baik, terutama dalam rangka membangun kemandirian bangsa ini. Tetapi, momentumnya, sangat tidak tepat. Sehingga berbagai pihak merasakan kebijakan itu sangat keterlaluan. Sepertinya pemerintah tidak memahami kondisi masyarakatnya yang masih sangat sulit dan semakin sulit.
Menaikkan harga BBM (menghapuskan subsidi BBM) adalah cara termudah untuk mengurangi defisit anggaran negara. Pemerintah telah mengambil kebijakan termudah itu. Mengapa pemerintah mengambil cara yang sangat mudah itu? Pastilah hal ini, terkait dengan kemiskinan kreatifitas untuk menemukan cara yang lebih baik demi kepentingan rakyat. MAJALAH TOKOH INDONESIA 25 ? TOKOH UTAMA: Rustam Effendi, Pamong Entrepreneur – Rustam Effendi, Pamong Berorientasi Kerja – Bermula dari Keteduhan Hidup di Rumah – Jejak: Pola Transportasi Makro = KOLOM MR ETOS: Pergeseran Paradigma & Loncatan Keberhasilan = TOKOH PILIHAN: Prof Dr Ir Koesmawan, Pendidik Manajemen Industri = KAPUR SIRIH: Jejak Pamong Entrepreneur = SURAT & KOMENTAR: Muak Lihat Tokoh Politik.Birokrasi di negeri ini, mulai dari yang tertinggi sampai terendah, dari presiden sampai kepala desa, memang sudah terkenal dengan semboyan: Kalau bisa dipersulit, kenapa dipermudah? Maka tidak heran bila ada kebijakan yang justru mempersulit rakyat.
Namun, kita tidak baik terlalu apriori kepada birokrasi dan para pamong di negeri ini. Titik-titik harapan harus selalu kita hidupkan dalam sanubari. Suatu saat, kita berharap akan makin banyak pamong yang berorientasi pelayanan kepada masyarakat. Pamong yang kreatif menentukan kebijakan yang memberi kemudahan dan kesejahteraan kepada rakyatnya.
Titik harapan ini, mendorong kami untuk mengekspose profil dan jejak seorang pamong, yang menurut hemat kami, dia seorang pamong yang kreatif untuk melayani dan memberi kemudahan dan kesejahteraan kepada rakyatnya. Kendati jabatannya, belum setingkat gubernur, apalagi setingkat menteri atau presiden, tetapi dia selalu mengukir prestasi dan meninggalkan jejak yang patut diteladani dan dikenang oleh masyarakatnya.
Dia, adalah Rustam Effendi, pamong kreatif berjiwa entrepreneur cinta rakyat, yang baru saja mengakhiri pengabdiannya selaku Kepala Dinas Perhubungan Pemprov DKI Jakarta. Di bawah kepemimpinan Gubenur Sutiyoso, dia merumuskan dan melaksanakan Pola Transportasi Makro Jakarta, yang diawali dengan pengoperasian TransJakarta Busway, sebagai titik start reformasi total (revolusi) angkutan umum ibukota Jakarta yang lebih layak, nyaman dan manusiawi.
Dia mengawali karir di kantor kelurahan, sampai kemudian menjadi Camat Setiabudi, yang melahirkan Segitiga Emas Jakarta. Dia pamong yang selalu mengukir karya kreatif, layaknya seorang entrepreneur, maka kami menggelarinya: Pamong Entrepreneur! Jakarta, November 2005 * Redaksi ? Kapur Sirih, Majalah Tokoh Indonesia 25