Lama Membaca: < 1menitAlfonsus Budi Susanto | Tokoh.ID
Data Singkat
Alfonsus Budi Susanto, Pendiri & Ketua Lembaga The Jakarta Consulting Group / Sukses dalam Tiga Keahlian | 5 Sept 1950 | Ensiklopedi | A | Laki-laki, Kristen Protestan, DI Yogyakarta, dokter, pakar, manajer, FEUI
Nama:
Alfonsus Budi Susanto
Lahir:
Yogyakarta, 5 September 1950
Istri: Suhartati
Pendidikan:
Master of arts Universitas Indonesia
Program Ekstensi Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia, Jakarta
Diamond Graduation, Gemmological Institute of Idar Oberstein, Jerman (sekolah ahli permata)
Mendapat Gelar doktor untuk Endrocrinology-Diabetology dari Universitas Duesseldorf, Jerman
S2 Kedokteran, Universitas Duesseldorf, Jerman.
S2 Kedokteran, Universitas Duesseldorf, Jerman.
Kedokteran Universitas Bonn, Jerman
SMU De Britto, Yogyakarta lulus 1969
Karier:
Research assistant pada Diabetes Research Institute di Universitas Duesseldorf, Jerman, tahun 1973-1976.
Medical Doctor di tiga tempat; Rumah Sakit Ratingen, Rumah Sakit Marien, dan Klinik Diabetes Bad Oeyhansen, Jerman Tahun 1976 – 1978
Scheering AG Indonesia sebagai direktur medis hingga tahun 1978-1983
Pendiri sekaligus ketua lembaga The Jakarta Consulting Group (JCG), Partner in Change dengan moto “Our Goals is to Assist our Clients to Achieve Theirs. Sejak tahun 1984-sekarang
Anggota Unicef Indonesia sebagai National Corporate Advisory Council
Ketua Dewan Pengawas Yayasan Mahatma Gandhi
Anggota Dewan Pakar Asosiasi Manajer Indonesia
Pengajar program magister manajemen di berbagai universitas.
Karya:
Sejak tahun 1997- sekarang, AB Susanto telah melahirkan sebanyak 40 buah buku manajemen
1949: Pengakuan kedaulatan Indonesia dibahas dalam sidang PBB di Lake Success, AS.
1934: Clyde Barrow dan Bonnie Parker tewas dalam baku tembak di Louisiana.
2008: India meluncurkan misi luar angkasa pertamanya ke Bulan, Chandrayaan-1.
23 Mei
"Berdasarkan hasil penelitian terhadap ribuan orang-orang yang sukses dan terpelajar, berhasil disimpulkan bahwa 85% kesuksesan dari tiap-tiap individu dipengaruhi oleh sikap. Sedangkan kemampuan atau technical expertise hanya berperan pada 15% sisanya." ~ Anonim