Ibu Ani untuk Bangsa

Ani Yudhoyono
 
0
627
Ani Yudhoyono
Ani Yudhoyono | Tokoh.ID

[ENSIKLOPEDI] Istri seorang presiden dengan sendirinya mendapat kehormatan sebagai ibu negara. Bagi Ibu Ani Yudhoyono, panggilan itu tampaknya tidak hanya sekadar kehormatan, tapi juga tanggung jawab. Hal itu terlihat dari aksi kesehariannya dalam upaya membangun kehidupan bangsa.

Seorang perempuan yang menjadi ibu rumah tangga, tentu dengan sendirinya akan duduk sebagai seorang istri bagi suaminya sekaligus sebagai ibu bagi anak-anaknya. Artinya, dia akan menjadi mitra atau teman pemberi dorongan bagi suaminya, juga menjadi pelindung, pendidik, sekaligus jadi sahabat bagi anak-anaknya. Tapi bagi istri seorang presiden, posisi itu akan bertambah lagi karena ia juga menjadi ibu negara, yang tidak lagi hanya dimiliki oleh anak-anak yang dilahirkannya, tapi juga jadi ibu bagi seluruh rakyat negaranya.

Dalam sejarah kelahiran orang-orang ‘besar’ di seluruh dunia, selalu tidak lepas dari adanya seorang istri yang hebat di samping mereka. Demikian halnya di Indonesia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan seorang tokoh yang telah mencatat sejarah dalam pemerintahan Republik Indonesia dengan menjadi presiden pertama yang dipilih langsung oleh rakyat, sekaligus berhasil mempertahankannya pada periode kedua. Di samping itu, Presiden SBY juga tentu telah membuat beberapa prestasi dalam hidupnya yang membanggakan bangsanya, atau paling tidak keluarganya. Keberhasilan itu, seperti disebutkan di atas tentu tidak terlepas dari keberadaan seorang istri yang hebat di sampingnya, yakni Ibu Kristiani Herrawati atau yang akrab dipanggil Ibu Ani Yudhoyono. Bagaimana Ibu Ani menopang suaminya dalam menjalankan tugas yang sangat berat sebagai presiden, tentu sangat menarik untuk diketahui.

Bagi Ibu Ani sendiri, menjadi istri presiden tentu merupakan satu kebanggaan dan kehormatan, tapi juga menjadi tanggung jawab. Hal tersebut ditunjukkannya dari kegiatan kesehariannya yang selalu aktif dalam membangun kehidupan bangsa.

Sebagai seorang istri dalam sebuah rumah tangga, Ibu Ani tentu mendorong dan memberikan semangat pada suaminya. Menyiapkan apa-apa yang bisa dia siapkan. Intinya, membuat rumah menjadi nyaman sehingga kalau suaminya pulang ke rumah atau sedang bersama-sama dengan keluarga, ada rasa kenyamanan.

Sementara sebagai istri presiden, sebagaimana standar etika kenegaraan negara-negara di dunia pada umumnya, Ibu Ani tentu harus selalu siap mendampingi suaminya Presiden SBY menerima tamu negara, khususnya menemani istri tamu negara tersebut. Demikian halnya jika Presiden SBY pergi berkunjung ke negara-negara sahabat, Ibu Ani juga harus selalu setia menemani. Di lingkungan Kabinet Indonesia Bersatu sendiri, ia harus bertindak sebagai ibu bagi anggota kabinet, khususnya bagi istri-istri menteri.

Di luar hal-hal yang resmi demikian, sejak tahun 2004 mendampingi SBY sebagai presiden, Ibu Ani juga banyak memberikan waktu, pemikiran dan perhatian pada masalah-masalah bangsa di luar masalah pemerintahan. Baik di bidang pendidikan, kesehatan, kesejahtaeraan masyarakat maupun di bidang lingkungan, sosial, dan budaya. Melalui program yang dinamainya “Bersama Menuju Indonesia Sejahtera,” Ibu Ani bersama ibu-ibu anggota Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB), mengembangkan program Indonesia Pintar, Indonesia Sehat, serta lingkungan sehat dan indah.

Di bidang pendidikan, melalui SIKIB, Ibu Negara keenam Republik Indonesia sejak suaminya Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2004, ini memelopori Program Indonesia Pintar, yakni penyediaan Motor Pintar, Mobil Pintar, Kapal Pintar sebagai sarana bergerak untuk menyediakan buku-buku bacaan bagi anak-anak secara gratis. Juga rumah pintar, yakni rumah di suatu daerah yang agak jauh dari kota, seperti Rumah Pintar ‘Akhlaqul Karimah’ yang ada di Kelurahan Cipondoh, yang menyediakan buku bacaan untuk anak-anak yang juga gratis. Dengan cara itu, anak-anak dimaksudkan akan dapat belajar sambil bermain tanpa harus berjalan jauh dari rumahnya.

Peduli: Sebagai istri Presiden, Ibu Ani banyak memberikan waktu, pemikiran dan perhatian pada masalah-masalah bangsaDi bidang kesehatan, ibu Ani juga selalu berada di barisan depan pada setiap kampanye kesehatan. Selain itu, untuk menuju Indonesia sehat, sejak tahun 2008 Ibu Ani juga menyampaikan ide tentang Mobil Sehat, yakni mobil ambulan keliling bagi masyarakat yang ingin mendeteksi dini kesehatannya.

Beberapa asosiasi seperti pengurus daerah Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Provinsi DKI Jakarta telah menyumbangkan mobil untuk mewujudkan ide tersebut. “Hari ini (18/1/2008) menyumbang dua unit ambulan yang akan diubah jadi Mobil Sehat,” kata Murniati Widodo A.S usai mendampingi Ibu Ani menerima Dewan Pengurus ASITA DKI Jakarta di Istana Negara ketika itu.

Advertisement

Ambulan itu kemudian akan dirombak dan diberi fasilitas yang lebih lengkap. Tujuan Mobil Sehat ini dimaksudkan untuk deteksi dini kesehatan masyarakat dan penyuluhan kesehatan. “Contohnya, bila ada ibu hamil yang datang ke Mobil Sehat, HB-nya dicek jangan sampai terlalu rendah. Mobilitas Mobil Sehat ini juga bisa saja bergabung dengan mobilitas Mobil Pintar. Jadi bila di suatu tempat ada Mobil Sehat bagi orang tua yang ingin diperiksa, maka anak-anaknya bisa belajar di Mobil Pintar,” jelas Murniati saat itu.

Di bidang lingkungan hidup, Ibu Ani juga tak jarang melakukan aksi penanaman pohon maupun penyebaran benih ikan. Desember 2009 misalnya, dengan tema “Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara 2009”, Ibu Ani melakukan aksi penanaman 1.000 pohon di Situ Cikaret, Kelurahan Tengah, Kecamatan Cibinong Bogor. Aksi penanaman itu dimaksudkan untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan, terutama bagi anak-anak.

Pada kesempatan itu, Ibu Ani juga melakukan penyebaran 30 ribuan benih bandeng air tawar. Program semacam ini tidak hanya dilaksanakan di Kota Bogor saja, tapi juga di berbagai daerah lainnya pada waktu yang berbeda. Menurut anggota SIKIP lainnya, masih ada enam situ lagi yang tersebar di seluruh Indonesia yang akan dikonservasi.

Kegiatan itu pun bukanlah yang pertama sekali. Kegiatan serupa juga sudah pernah dilakukan pada tahun 2007 dengan tema Perubahan Iklim, sedangkan kegiatan kedua dilangsungkan pada tahun 2008 dengan tema Ketahanan Pangan.

Di bidang sosial, Ibu Ani yang kelahiran Yogyakarta, 6 Juli 1952 dari pasangan Letjen (Purn) Sarwo Edhie Wibowo (Alm) dan Hj. Sunarti Sri Hadiyah, ini selalu cepat merespon setiap bencana yang melanda suatu daerah di Tanah Air. Ketika bencana tsunami mendera NAD dan Nias misalnya, Ibu Ani segera mengorganisir bantuan untuk anak-anak yang kehilangan orangtuanya. Ia juga yang terdepan mengulurkan tangan ketika kelaparan menimpa warga Yahukimo di Papua.

Dalam hal pencegahan penyakit sosial akibat narkoba, Ibu Ani juga aktif dengan selalu mengampanyekan bahaya narkotik dan obat terlarang tersebut di setiap kesempatan. Pada acara peluncuran “Aksi Peduli Anak Bangsa Bebas Narkoba” di Central Park Podomoro City Jl. S Parman Tanjung Duren Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta beberapa waktu lalu misalnya, Ibu Ani mengatakan bahaya narkoba sudah sangat serius di Indonesia karena 19 persen pengguna barang haram itu adalah kalangan remaja dan pemuda. Menurutnya, itu merupakan pertanda buruk bagi eksistensi bangsa di masa depan. Indonesia pun saat ini bukan hanya konsumen lagi tapi sudah menjadi produsen juga. Karena itu, ia mengharapkan agar setiap orangtua terus memperhatikan anak-anaknya, walaupun mereka sudah di SMA atau kuliah.

Selain disebutkan di atas, masih banyak lagi kegiatan sosial yang diikuti dan dikembangkan Ibu Ani. Bersama anggota SIKIB, ia juga suka menghadiri kegiatan donor darah seperti kegiatan donor darah di Departemen Pertahanan, Jakarta dalam rangka peringatan Hari Ibu ke-81 beberapa waktu lalu. Mengenai kegiatan itu, Ibu Ani mengatakan, kegiatan donor darah sangat tepat dan relevan dengan kondisi nyata kehidupan masyarakat. Melalui kegiatan donor darah, Ibu Ani berharap ada semangat dan kesadaran setiap warga negara tentang pentingnya persaudaraan dan saling tolong menolong antarsesama manusia.

Sementara di bidang pemberdayaan perempuan, Ibu Ani menunjukkan kepedulian dan perhatiannya terhadap keselamatan dan kesejahteraan para tenaga kerja wanita Indonesia di luar negeri, juga terhadap perlindungan dan pemberdayaan perempuan secara umum.

Tentang TKW, Ibu Ani berharap para TKW memahami dengan seksama kontrak kerjanya sebelum bekerja di luar negeri sehingga hak dan kewajibannya terpenuhi. Ia juga mengharapkan para Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) memaparkan dengan jelas isi dari kontrak kerja kepada seluruh TKW yang akan diberangkatkan ke luar negeri. “Saya berharap, sebelum mereka diberangkatkan, dibekali dulu pengetahuan pada bidangnya. Kemudian, mereka juga harus diberitahu tentang hak dan kewajiban kalau mereka menjadi seorang tenaga kerja di luar negeri,” kata Ibu Ani.

Dalam kesempatan lain, seperti pada Malam Anugerah “Kartini Awards 2010” di Balai Kartini, Jakarta beberapa waktu yang lalu, Ibu Ani juga mengajak kaum perempuan Indonesia untuk turut memantau pelaksanaan program pemerintah mengenai perlindungan, promosi dan pemberdayaan perempuan.

Tidak ketinggalan di bidang pelestarian budaya. Ibu Ani juga menunjukkan perhatian besar. Dalam satu kunjungan ke daerah Cirebon misalnya, Ibu Ani menyempatkan berkunjung ke toko batik. Kemudian, ia juga meninjau Sanggar Batik Katura dimana banyak pelajar SMA yang belajar membatik sejak dini di sana. Pada kesempatan itu Ibu Ani menyapa para pelajar yang sedang mendemokan kegiatan belajar membatik. “Terimakasih ya sudah mau belajar membatik. Kalau begini, Ibu senang karena batik ada generasi penerusnya,” katanya seperti dikutip presiden-sby.info.

Demikian sebagian kecil upaya Ibu Ani dalam membangun bangsanya. Ia akan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat semampu mungkin sesuai dengan kapasitasnya. Kepada semua pihak ia mengajak untuk bersama-sama membangun kepedulian sosial dan peningkatan kesejahteraan ini sesuai kapasitasnya masing-masing sehingga dapat membawa kebaikan bagi masyarakat.

Indonesia memang pantas bangga dengan apa yang dilakukan Ibu Ani selama ini, khususnya Program Indonesia Pintar dengan layanan mobil pintar, motor pintar, serta kapal pintar-nya. Jadi, jika Ibu Ani pun dengan bangga mempromosikan program tersebut dalam berbagai even, seperti di depan Sidang Umum Forum Parlemen Asia-Pasifik untuk Pendidikan (FASPPED) di Jakarta, Rabu (7/7/2010) lalu, hal itu barangkali tidaklah terlalu berlebihan. e-ti | BI/BS (Berita Indonesia 78)

Data Singkat
Ani Yudhoyono, Ibu Negara 2004-2014 / Ibu Ani untuk Bangsa | Ensiklopedi | demokrat, istri presiden, ibu negara

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini