Tokoh Perfilman Nasional
Kusno Sudjarwadi
[ENSIKLOPEDI] Seniman film nasional, yang populer lewat peran Sapu Jagat dalam film Si Buta dari Goa Hantu, Kusno Sudjarwadi meninggal dunia, Selasa 28 Oktober 2008 pukul 05.20 di rumahnya di Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Sejak Mei 2008, aktor kelahiran Ngarang, Kulon Progo, Yogyakarta 17 Agustus 1931, itu menderita diabetes melitus.
Jenazah aktor terbaik di FFI dalam film ” Rio Anakku ” 1973 dan film ” Perkawinan 72, itu dikebumikan pada hari yang sama pukul 20.00 di TPU Cimanggis, di samping isterinya. Ia meninggalkan seorang istri, Endah Suwarni dan tiga anak, serta tujuh cucu.
Kusno yang dibesarkan di Garut, Jawa Barat, lulusan Akademi Seni Drama dan Film (Asdrafi), Yogyakarta tahun 1954, itu mulai bermain film pada tahun 1955 lewat film Sampai Berjumpa Kembali. Lima tahun berikutnya, ia mendapat peran utama pertama lewat film Lahirnya Gatotkaca arahan sutradara Djaduk Djajakusuma.
Kusno antara lain membintangi film Dan Bunga-bunga Berguguran (1969), Pengantin Remaja (1971), dan Perkawinan (1972). Kusno meraih Penghargaan Piala Citra sebagai Aktor Pembantu Terbaik lewat film Rio Anakku (1974). Hingga akhir hayatnya, tak kurang dari 112 judul fim telah dibintanginya.
Selain membintangi sejumlah film, ia juga pernah memproduksi film sendiri dan sekaligus merangkap sebagai sutradara didalam film Cowok Masa Kini 1978 yang dimainkan oleh aktor dan aktris Rudy Salam dan Nur’Afni Octavia.
Aktor kawakan ini mendapat sejumlah penghargaan. Bahkan pada 1 Mei 2008, beberapa hari sebelum masuk rumah sakit, ia mendapatkan penghargaan dari Festival Film Bandung 2008. Bahkan pada saat menerima penghargaan liftime achievment award FFB 2008, itu ia masih didaulat berpidato. Saat itu, tak sedikit pun ia menunjukkan tanda-tanda sakit.
Penyakitnya baru diketahui setelah secara tak sengaja terluka. Ceritanya, Kusno naik ojek pulang ke rumahnya di Komplek Sendang Agung, Mekar sari, Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Saat turun dari ojek, kakinya terkena knalpot panas sepeda motor itu, hingga terluka. Luka itu, ternyata susah disembuhkan. Akhirnya harus dioperasi. Luka memang mengering tapi masih sedikit membengkak. Sejak itu, Kusno berkegiatan di rumah, sekalian dalam perawatan. ti/tsl