Jurnalisme ‘Garam dan Obor’
Ch. Robin Simanullang
[DIREKTORI]
Drs. Ch. Robin Simanullang, jurnalis yang ‘gemar’ dan bersahaja mengeksplorer dan menulis visi dan jejak para tokoh yang berpengaruh dan bermafaat untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara, tokoh yang selalu berpikir untuk Indonesia (Tokoh Indonesia) di Website TokohIndonesia.com (Tokoh.id) yang didirikan dan dipimpinnya sejak 20 Mei 2002. Hal itu telah menjadi panggilan profesi jurnalistik kesehariannya bersama para crew TokohIndonesia.com (Tokoh.id) yang sejatinya (semestinya) selalu berupaya bekerja profesional dengan pola penulisan Jurnalisme Biografi (5W+1H+2A) bermotto Unpretentious Writing for the Excellent Biographies (Penulisan Bersahaja untuk Biografi yang Ekselen); baik atas sepengetahuan dan/atau persetujuan tokoh yang bersangkutan, maupun tidak sepengetahuan atau persetujuan tokoh bersangkutan.
Pendiri dan Ketua Dewan Pembina DPP Forum Penulis dan Wartawan Indonesia (FPWI – ForumPWI) ini adalah Pendiri dan Pemimpin Redaksi situs web TokohIndonesia.com. Sebuah situs web yang dikembangkan menjadi ENSIKLOPEDI TOKOH INDONESIA (ENSIKONESIA) online. Dia berobsesi menjadi pengukir prestasi orang lain (tokoh) di ‘batu maya’. Berprinsip, menulis dengan mengosongkan diri, sebagai abdi dalem, yang berkreasi menerjemahkan (analisa/interpretasi) dan mengapresiasi visi dan jejak rekam sang tokoh.
Pemimpin Umum Majalah Tokoh Indonesia, kelahiran Doloksanggul, Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, 18 Desember 1952, ini menganut jurnalisme ‘garam dan obor’, (journalism salt and torches), memberi rasa/mengawetkan dan menerangi, untuk menjadi garam dan terang dunia dan menjadi rahmat bagi sesama manusia dan semesta alam. Jurnalisme garam dan terang dunia! Yang dalam bahasa Arab (Islami): Jurnalisme rahmatan lil Alamin! Dan dalam bahasa kebangsaan: Jurnalisme Pancasila! Atau dalam diksi sederhana Jurnalisme Kemanfaatan.
Pencinta perdamaian dan keberagaman yang bernama lengkap cukup panjang yakni Christian Robinson Binsar Halomoan Simanullang ini adalah putera seorang guru dan pelayan gereja serta cucu dari seorang kakek yang sudah ‘melek Alkitab’ dengan menulis (menyalin) tulis tangan semua isi Alkitab (Bibel) Perjanjian Baru. Dia memahami ajaran agamanya untuk berguna bagi (mengasihi) semua orang, tanpa batas agama, ras/suku dan golongan.
…… menganut jurnalisme ‘garam dan obor’, (journalism salt and torches), memberi rasa/mengawetkan dan menerangi, untuk menjadi garam dan terang dunia dan menjadi rahmat bagi sesama manusia dan semesta alam. Jurnalisme garam dan terang dunia! Yang dalam bahasa Arab (Islami): Jurnalisme rahmatan lil Alamin! Dan dalam bahasa kebangsaan: Jurnalisme Pancasila!
Penyintas kanker kolon stadium 3C ini adalah saumni (sarjana) FKIS, IKIP Negeri Medan (Universitas Negeri Medan) dan SMA Kristen 2, Medan, ini sempat menjadi guru (pegawai negeri) SMA 3 Pematangsiantar vilial Serbelawan, Sumatera Utara (1977-1981).
Namun, pria yang merasa teduh pada ‘disiplin kebebasan’ dan sudah gemar menulis di koran dan majalah sejak SMA, ini memilih memusatkan pengabdian sebagai jurnalis. Masa mudanya gemar menulis cerita pendek dan novel. Menjadi wartawan di Harian Sinar Indonesia Baru, Medan, terakhir selain bertugas sebagai penulis tajuk juga menjabat Kepala Biro Redaksi di Jakarta (1981-1992). Pernah pula membantu Majalah Berita Fokus terbitan Jakarta di Sumatera Utara.
Kemudian, menerbitkan Majalah Horas Indonesia, Jakarta, sebagai Pemimpin Redaksi (1992-1994). Pada waktu yang sama, juga mendirikan PT.CPPI (sebagai Dirut), bergerak di bidang penerbitan, periklanan dan percetakan (1992-2007). Lalu, ikut mendirikan Majalah Berita GARDA dan menjabat sebagai Dewan Redaksi juga menjabat Wakil Pemimpin Perusahaan (1998-2004).
Bertepatan Hari Kebangkitan Nasional, tanggal 20 Mei 2002, meluncurkan Website TokohIndonesia.com. Pada April 2003 menerbitkan Majalah Tokoh Indonesia, yang sejak 2007 diambilalih pengelolaannya oleh PT. Asasira, di mana dia menjabat direktur utama. Kemudian pengagum tokoh-tokoh pembawa lentera pluralisme, toleransi dan perdamaian, ini sejak Juli 2005 menerbitkan Majalah Berita Indonesia (PT Berita Satria Wiratama, yang didirikan bersama Syaykh AS Panji Gumilang), yang lalu dikelola PT. ASASIRA bekerjasama dengan Yayasan Pesantren Indonesia (Al-Zaytun). Sebuah majalah yang bervisi/motto: Lentera Demokrasi, Toleransi dan Pedamaian.
Telah menulis beberapa buku biografi. Di antaranya Biografi Humaniora Subrata, Berfikir, Berzikir dan Bercinta; Biografi Militer Sutiyoso, The Field Geeneral; dan Biografi Hukum Romli Atmasasmita, Menegakkan Keadilan di Tengah Kezaliman; Biografi Kepemimpinan Sutiyoso dan Biografi Humaniora Syaykh Al-Zaytun AS Panji Gumilang; Al-Zaytun Sumber Inspirasi (ASI) Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara. Juga buku jurnalistik ‘Jadi Wartawan Enakkah?”; Serta menulis buku HITA BATAK A CULTURAL STRATEGY (Tiga Jilid 2.688 halaman); Life Begins at Seventy: 76 Kata Bijak Syaykh Al-Zaytun; The Story of Simplicity (Biografi Intelijen Mayjen DR. Suyanto); dan Misi Damai Intelijen di Aceh (Biografi Intelijen Tempur Sutiyoso).
Menikah setelah menjalin hubungan enam tahun dengan gadis yang sudah dicintainya sejak SMA, Adur Nursinta Br. Purba, seorang perempuan (boru ni raja) yang amat bangga sebagai ibu rumah tangga. Dikaruniai tiga putera, yang ketiganya alumni Universitas Indonesia: Mangatur L. Paniroy (menikah dengan Dian Gina Rahayu), Christian Natamado (menikah dengan Marlina Simarmata) dan Doan Adikara Pudan (menikah dengan Sarah). Baru memiliki empat cucu: Asasira, Sofia, Amenaomi dan Aiden Natomando. | Bio TokohIndonesia.com | tsl