back to top

BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    30.6 C
    Jakarta
    Populer Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: 3 menit
    Lama Membaca: 3 menit
    Lama Membaca: 3 menit
    Lama Membaca: 3 menit

    Pahlawan

    Populer (All Time)

    Pendiri Budi Utomo

    Dokter Sutomo yang bernama asli Subroto ini lahir di desa Ngepeh, Jawa Timur, 30 Juli 1888. Ketika belajar di STOVIA (Sekolah Dokter), ia bersama rekan-rekannya, atas saran dr. Wahidin Sudirohusodo mendirikan Budi Utomo (BU), organisasi modem pertama di Indonesia, pada tanggal 20 Mei 1908, yang kemudian diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

    Penggagas Budi Utomo

    Kendati ia tidak termasuk pendiri Budi Utomo (20 Mei 1908), namanya selalu dikaitkan dengan organisasi kebangkitan nasional itu. Sebab, sesungguhnya dialah penggagas berdirinya organisasi yang didirikan para pelajar STOVIA Jakarta itu. Pahlawan Nasional ini lahir di desa Mlati, Yogyakarta, pada tanggal 7 Januari 1852. Ia wafat pada tanggal 26 Mei 1917 dan dimakamkan di desa Mlati, Yogyakarta.

    Melawan Penjajah Jepang

    Walau menyadari bahwa kekuatan kolonial Jepang sulit ditandingi, namun dengan semangat yang kuat, Supriyadi bersama teman-temannya tetap melakukan perlawanan.

    Diplomat Pejuang Kemerdekaan

    Kemampuan berbicara dalam berbagai bahasa didukung keinginan kuat untuk belajar, mengantarkan Haji Agus Salim menjadi seorang tokoh diplomat unggul yang telah banyak membantu bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan.

    Pahlawan Nasional Asal NTT Pertama

    Pahlawan nasional Indonesia asal Nusa Tenggara Timur pertama ini dikenal aktif dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan RI. Selama penjajahan Jepang, ia turut memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia melalui surat kabar asuhannya 'Timor Syuho'. Dukungan terhadap kedaulatan RI pasca proklamasi ditunjukkan saat ia terlibat sebagai anggota parlemen dan menteri di Negara Indonesia Timur (NIT).

    Populer Minggu ini

    Ayam Jantan dari Timur

    Sebagai seorang pejuang yang gigih dan berpendirian teguh, ia tidak mau didikte oleh penjajah Belanda. Dalam beberapa kali kejadian, ia tidak hanya menahan serangan Belanda, tapi justru yang memulai perang.

    Pahlawan Nasional Asal NTT Pertama

    Pahlawan nasional Indonesia asal Nusa Tenggara Timur pertama ini dikenal aktif dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan RI. Selama penjajahan Jepang, ia turut memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia melalui surat kabar asuhannya 'Timor Syuho'. Dukungan terhadap kedaulatan RI pasca proklamasi ditunjukkan saat ia terlibat sebagai anggota parlemen dan menteri di Negara Indonesia Timur (NIT).

    Patih Pembela Kehormatan Bali

    Benteng Jagaraga menjadi saksi sejarah perjuangan Patih dari kerajaan Buleleng Bali ini. Ia berperang melawan Belanda hingga titik darah penghabisan.

    Presiden Pemerintah Darurat Republik Indonesia

    Pejuang pada masa kemerdekaan Republik Indonesia ini merupakan orang kepercayaan Soekarno-Hatta. Ia pernah diberi mandat untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI), pernah memegang jabatan penting, seperti Gubernur Bank Indonesia, Menteri Keuangan, Menteri Kemakmuran, dan Wakil Perdana Menteri.

    Bapak Gerilya Kalimantan

    Gubernur Tentara Divisi IV ALRI Pertahanan Kalimantan ini dijuluki...

    Populer Hari Ini

    Pahlawan Nasional Asal NTT Pertama

    Pahlawan nasional Indonesia asal Nusa Tenggara Timur pertama ini dikenal aktif dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan RI. Selama penjajahan Jepang, ia turut memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia melalui surat kabar asuhannya 'Timor Syuho'. Dukungan terhadap kedaulatan RI pasca proklamasi ditunjukkan saat ia terlibat sebagai anggota parlemen dan menteri di Negara Indonesia Timur (NIT).

    Diplomat Pejuang Kemerdekaan

    Kemampuan berbicara dalam berbagai bahasa didukung keinginan kuat untuk belajar, mengantarkan Haji Agus Salim menjadi seorang tokoh diplomat unggul yang telah banyak membantu bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan.

    Pemimpin Utama Perang Paderi

    Tuanku Imam Bonjol (TIB) (1722-1864), yang diangkat sebagai pahlawan nasional berdasarkam SK Presiden RI Nomor 087/TK/Tahun 1973, 6 November 1973, adalah pemimpin utama Perang Paderi di Sumatera Barat (1803-1837) yang gigih melawan Belanda.

    Orang Indonesia Pertama Ahli Radiologi

    Prof. Dr. Wilhelmus Zakaria Johannes menjadi dokter Indonesia pertama yang mempelajari ilmu radiologi di Belanda dan menjadi ahli rontgen pertama yang sangat berjasa dalam pengembangan ilmu kedokteran di Indonesia. Guru besar radiologi yang pertama di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini meninggal di Belanda saat menjalankan tugas membangun kembali Universitas Indonesia yang terlantar selama Perang Kemerdekaan.

    Ayam Jantan dari Timur

    Sebagai seorang pejuang yang gigih dan berpendirian teguh, ia tidak mau didikte oleh penjajah Belanda. Dalam beberapa kali kejadian, ia tidak hanya menahan serangan Belanda, tapi justru yang memulai perang.

    DAFTAR ARTIKEL

    Pahlawan dari Bulukumba

    Tokoh kemerdekaan Indonesia dan pahlawan nasional dari Sulawesi Selatan ini pernah mendekam di penjara dan dibuang...

    Tokoh Pers yang Terlupakan

    Raden Mas Tirto Adhi Soerjo adalah pelopor di bidang pers pribumi di Hindia Belanda. Ia mendirikan...

    Gubernur Wilayah Sumatera Pertama

    Kiprahnya dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia ditandai dengan keterlibatannya sebagai anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), Gubernur...

    Pejuang Pemberani

    Panglima pertama tentara RI divisi Hasanuddin dengan pangkat Letnan Jenderal ini harus kehilangan nyawa karena melawan...

    Singa Karawang-Bekasi

    Ulama, pendidik, pejuang, politisi dan negarawan ini memiliki peran penting dalam mempertahankan kedaulatan RI di kawasan...

    Nasionalis dari Bumi Lancang Kuning

    Sultan terakhir kesultanan Siak ini dengan lantang menolak tunduk pada Belanda dan Jepang. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, dia sangat total dalam mendukung terbentuknya RI. Dia menyatakan Kerajaan Siak sebagai bagian dari wilayah RI dan menyumbang hampir seluruh harta kekayaannya untuk pemerintah RI. Sehingga di akhir hayatnya, sultan berdarah Melayu ini tidak lagi memiliki apa-apa untuk diwariskan.

    Pahlawan Nasional Asal NTT Pertama

    Pahlawan nasional Indonesia asal Nusa Tenggara Timur pertama ini dikenal aktif dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan RI. Selama penjajahan Jepang, ia turut memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia melalui surat kabar asuhannya 'Timor Syuho'. Dukungan terhadap kedaulatan RI pasca proklamasi ditunjukkan saat ia terlibat sebagai anggota parlemen dan menteri di Negara Indonesia Timur (NIT).

    Teguh Melawan Penjajah

    Tatkala Kerajaan Luwu memilih tunduk pada Belanda, Opu Daeng Risaju lebih memilih kehilangan gelar kebangsawanannya dan tetap pada pendirian menentang penjajahan. Aktivis Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII) ini ditangkap dan ditahan berulang kali bahkan disiksa hingga tuli.

    Panglima Angkatan Laut ke-4

    Salah satu pendiri Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) ini sudah dipercaya menjadi Pejabat Kepala Staf ALRI pada usia 38 tahun. Selama bertugas, ia banyak berkecimpung di dunia pendidikan dengan mendirikan sekolah Angkatan Laut (SAL) di Kalibakung, Tegal dan Kepala Pendidikan dan Latihan di Sarangan, Magetan. Ia pernah menjadi Wakil Kepala Staf AL Daerah Aceh, Kepala Staf Komando Daerah Maritim Surabaya, Komandan KRI Hang Tuah, dan Dubes RI untuk Pakistan. Jabatannya sebagai Menteri/Panglima Angkatan Laut dicopot karena sikapnya yang mengutuk keras pemberontakan G30S/PKI.

    Orang Indonesia Pertama Ahli Radiologi

    Prof. Dr. Wilhelmus Zakaria Johannes menjadi dokter Indonesia pertama yang mempelajari ilmu radiologi di Belanda dan menjadi ahli rontgen pertama yang sangat berjasa dalam pengembangan ilmu kedokteran di Indonesia. Guru besar radiologi yang pertama di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini meninggal di Belanda saat menjalankan tugas membangun kembali Universitas Indonesia yang terlantar selama Perang Kemerdekaan.

    Pakar Hukum Adat Kebanggaan Bengkulu

    Semasa hidup, Prof. Dr. Hazairin, SH dikenal sebagai pakar hukum adat yang produktif. Ia pernah ikut bergerilya untuk mempertahankan kemerdekaan, menjadi dosen dan Guru Besar di sejumlah universitas, menulis banyak buku, dan turut serta melakukan pembinaan hukum nasional. Dalam dunia politik, ia pernah mendirikan partai dan menjadi Menteri Dalam Negeri dalam Kabinet Ali Sastroamidjojo I.

    Dokter Pembela NKRI

    Ia mengerahkan anggota Barisan Pelopor untuk mengamankan pelaksanaan acara pembacaan teks proklamasi di Pegangsaan Timur, membentuk Barisan Pelopor Istimewa sebagai pengawal pribadi Presiden Soekarno dan membentuk Gerakan Rakyat Revolusioner (GRR) untuk melawan aksi-aksi antipemerintah yang dilakukan oleh PKI. Perjuangannya terhenti setelah dia diculik dan dibunuh oleh PKI. Hingga kini, jasad dan makamnya tak tahu entah di mana.

    Advertisement

    spot_img