back to top

BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    26.9 C
    Jakarta
    Populer Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: 5 menit
    Lama Membaca: 5 menit
    Lama Membaca: 5 menit
    Lama Membaca: 5 menit

    Selebriti

    Populer (All Time)

    Hidup Baru Sang Idola

    Di tahun 90-an, Ronny Sianturi merupakan penyanyi yang banyak diidolakan anak-anak remaja. Bersama Edwin dan Yani, ia tergabung dalam grup vokal Trio Libels. Setelah sempat terjerumus dalam gaya hidup bebas selebriti, ia bangkit lalu hidup bagi Tuhan. Selain menyanyi, ia juga aktif di dunia presenter.

    Musisi Balada Kontemplasi

    Penulis syair sekaligus penyanyi lagu-lagu balada ini digelari sebagai musisi tragedi karena salah satu karyanya yang berjudul Berita kepada Kawan sering dijadikan "theme song" berita bencana alam. Semua lagu yang dinyanyikannya adalah hasil karyanya sendiri.

    Si ‘Centil’ dari Ciateul

    Aktris film terkenal Lenny Marlina terlahir di Jalan Ciateul, Bandung, pada 19 Februari 1954. Nama Jalan Ciateul tempat kelahiran Lenny amat begitu disukainya sehingga dia pakai sebagai judul buku otobiografinya, "Si Lenny dari Ciateul" yang diluncurkan di Hotel Mulia, Senayan Jakarta persis pada tanggal 19 Februari 2004 lalu menandai genap usia paruh baya dia 50 tahun.

    Digemari di Tahun 70-an

    Dalam kurun waktu 1960-1970-an, suara merdunya sering diputar di radio termasuk radio swasta yang baru bertumbuhan di banyak kota. Rekaman pertamanya yang menghasilkan lagu Si Boncel digemari masyarakat. Ia kemudian berduet dengan Muchsin Alatas yang terkenal lewat lagu Halo Sayang, Dunia Belum Kiamat, Pertemuan Adam dan Hawa, dan Jangan Marah. Popularitasnya sebagai penyanyi menghantarkannya menjadi aktris film.

    Dulu Benci, Sekarang Cinta

    Ungkapan yang berbunyi, jangan terlalu membenci sesuatu karena suatu saat nanti malah mencintainya, nampaknya cukup menggambarkan perjalanan karir perempuan berdarah Batak-Manado ini di dunia presenter. Awalnya ia membenci profesi penyiar radio karena ia menganggap penyiar itu cerewet, seperti orang gila yang bicara dan ketawa sendiri. Belakangan, justru dunia penyiarlah yang membuat namanya banyak dikenal orang.

    Populer Minggu ini

    George Benson Indonesia

    Musisi jazz berambut keriting ini menguasai hampir semua alat musik, dari keyboard, drum, gitar, saksofon, kecuali terompet. Kepiawaiannya memainkan "jurus-jurus" bergitar ala George Benson membuat ia dijuluki 'George Benson Indonesia'.

    Warnai Dunia Jazz

    Lagu berirama bossas berjudul Kasmaran melambungkan namanya di dunia jazz pada era 90-an. Meski terhitung jarang mengeluarkan album, juara II Bintang Radio dan Televisi Tingkat Nasional (1989) ini masih aktif berkarya baik di depan layar ataupun di belakang layar.

    Pelopor Musik Rap Indonesia

    Iwa Kusuma atau yang lebih dikenal dengan nama panggungnya, Iwa K, merupakan seorang penyanyi yang pertama kali mengusung aliran musik rap di blantika musik tanah air.

    Tetap Memilih Dangdut Melayu

    Biduan dangdut berparas manis ini kerap tampil dengan busana yang sopan dan tertutup, goyangannya pun ala kadarnya, tak berlebihan. Meski banyak yang bilang dangdut tanpa goyang ibarat sayur tanpa garam, popularitasnya jauh lebih langgeng dibanding pedangdut yang hanya mengandalkan goyangan seronok dan busana minim.

    Idola Kaum Perempuan

    Perannya sebagai Rangga yang cool dan tampan dalam film Ada Apa Dengan Cinta? (AADC) pada tahun 2002 membuat kaum perempuan khususnya remaja putri tergila-gila padanya. Aktor terbaik FFI 2005 yang selektif memilih peran ini sudah membintangi sejumlah film diantaranya Biola Tak Berdawai, Arisan!, Janji Joni, Gie, 3 Hari untuk Selamanya dan Cinta Setaman. 

    Populer Hari Ini

    Sang Mentalist Indonesia

    Deddy Corbuzier seorang mentalist andal pertama dan terunggul yang dimiliki Indonesia. Untuk menghibur penonton, pria yang mengaku tidak percaya perdukunan dan paranormal ini kerap menggabungkan efek-efek psikologi, parapsikologi, mind power, mind reading, psikokinetik, dan human research pada kemampuan mentalistnya.

    Bangkit dari Keterpurukan

    Nama desainer papan atas Indonesia yang karyanya digemari kalangan selebriti, pejabat dan tokoh dunia ini sempat tercoreng karena tersandung masalah hukum. Ia kemudian mencoba kembali berkarya dengan dukungan dari keluarga dan sahabatnya.

    Tak Harus Melengking

    Penyanyi yang populer di era tahun 80-an ini banyak membawakan tembang-tembang pop, rohani, hingga lagu daerah. Selain piawai di bidang olah vokal, Victor juga memiliki kepedulian yang tinggi pada sesamanya. Ia sering dilibatkan dalam berbagai kegiatan sosial.

    Peran Terakhir Mak Nyak

    Lima puluh enam tahun ia berkarya di panggung seni. Sedikitnya ada 60-an judul film yang telah ia bintangi. Di masa senjanya, daya tariknya sebagai aktris kaya pengalaman masih bisa dinikmati lewat perannya sebagai Mak Nyak di serial Si Doel Anak Sekolahan.

    Berkarya dalam Sakit

    Bertahun-tahun menderita penyakit langka membuat dia mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Sambil menahan sakit, pria yang terkenal berkat Telekuis Jari-Jari ini mengisi kesehariannya dengan belajar, berkarya dan mengajak orang untuk terus berjuang dan jangan menyerah.

    DAFTAR ARTIKEL

    Ratu Perfilman Indonesia

    Pada akhir tahun 70-an, ia digelari "The Queen of Indonesian Cinema" oleh kalangan industri film Indonesia karena hampir semua film yang dibintanginya masuk dalam jajaran box office dan diapreasiasi para kritikus film. Kiprahnya membintangi puluhan film membuahkan 2 Piala Citra melalui Kabut Sutra Ungu (1979) pada FFI 1980 dan Gadis Marathon (1981) pada FFI 1982.

    Sudah Lalui Banyak Dunia

    Berbagai predikat melekat pada diri wanita cantik ini, mulai dari bintang film, bintang iklan, penyanyi dan pencipta lagu, hingga pecinta lingkungan. Debutnya di dunia film dimulai pada tahun 1984 saat ia berusia 18 tahun. Di dunia olah vokal, ia telah menelurkan belasan album rekaman. Sejumlah penghargaan telah ia terima diantaranya Penghargaan Wanita Kartini di bidang seni (1999), Bintang TV Favorit dalam Karmila versi Panasonic Awards (1998), dan Penghargaan Pecinta Lingkungan Flora dan Fauna Nasional (KLH) 1994-1995.

    Bahasa Kalbu Sang Dewi

    Ia sudah malang melintang di dunia hiburan negeri ini sejak dekade 80-an, baik sebagai model, aktris, pencipta lagu dan penyanyi. Meski beberapa kali menuai sensasi baik dalam karir maupun kehidupan pribadi, peraih 5 penghargaan dalam ajang AMI (Anugerah Musik Indonesia) Award 1999 ini sudah menghasilkan puluhan album dan belasan lagu hits diantaranya Imajinasi (1984), Yang Pertama Yang Bahagia (1986), Ekspresi (1988), Titi DJ 1989 (1989), Dunia Boleh Tertawa (1990), Bintang Bintang (1994), Kuingin (1996), dan Bahasa Kalbu (1999).

    Tak Bisa ke Lain Hati

    Sebelum terkenal sebagai presenter, pria yang pernah mengenyam pendidikan marketing di Bay Plenty Polytechnic Tauranga, Selandia Baru ini menjadi penyiar sebuah radio swasta dan foto model sejumlah majalah. Meski banyak rekan seprofesinya mencari peruntungan lain di luar dunia presenter, ia tetap setia di bidangnya.

    Si Pemalu yang Pandai Berakting

    Jalannya sebagai aktris film mulai terbuka lebar setelah tampil dalam film Wanita Segala Zaman di tahun 1979. Sejumlah penghargaan sudah ia terima diantaranya Piala Citra sebagai aktris terbaik untuk film 'Boneka dari Indiana' (FFI 1991) dan 'Ramadhan dan Ramona' (FFI 1992) dan Bintang Televisi Wanita Terfavorit dan Bintang Drama Wanita Terfavorit (Panasonic Award 1992).

    Mencuat Setelah Cinema-Cinema

    Meski sudah bermain film sejak 1984, wajah cantiknya mulai banyak dikenal orang saat menjadi pembawa acara Cinema-Cinema yang disiarkan di sebuah stasiun televisi swasta. Mantan Duta Kampanye Pencegahan Kanker Serviks ini pernah tampil sebagai pemeran pendukung film-film komedi Warkop DKI, membintangi puluhan sinetron dan film layar lebar seperti Mirror (2005), I Love You, Om (2006), Mengejar Mas-Mas (2007), Get Married (2007), Summer Breeze (2008), Liburan Seru! (2008), dan Get Married 2 (2009).

    Sering Kebagian Peran Ajaib

    Selain tampil di layar kaca sebagai presenter dan bintang iklan, mantan video jockey MTV ini juga berakting di layar lebar. Dalam sejumlah film yang pernah dibintanginya, ia harus tampil dengan peran yang cukup nyeleneh. Tengok saja perannya dalam film berjudul XL, Antara Aku, Kau dan Mak Erot (2008) ; Madame X (2010); atau Red CobeX (2010).

    Dulu Benci, Sekarang Cinta

    Ungkapan yang berbunyi, jangan terlalu membenci sesuatu karena suatu saat nanti malah mencintainya, nampaknya cukup menggambarkan perjalanan karir perempuan berdarah Batak-Manado ini di dunia presenter. Awalnya ia membenci profesi penyiar radio karena ia menganggap penyiar itu cerewet, seperti orang gila yang bicara dan ketawa sendiri. Belakangan, justru dunia penyiarlah yang membuat namanya banyak dikenal orang.

    Pencipta Lagu Hits

    Awalnya, orang lebih mengenal pria kalem ini sebagai pemain keyboard Kahitna. Belakangan, ia eksis sebagai pencipta lagu-lagu hits dan banyak mengorbitkan penyanyi-penyanyi berbakat seperti Rio Febrian, Audy, Rida Sita Dewi, Rita Effendi, Yana Yulio, dan Pinkan Mambo. Namanya pun semakin berkibar setelah 'mendua hati' dengan membentuk Novie & Nuno pada 2001.

    Terasah Lewat Elfa’s Singer

    Keberhasilan grup vokal Elfa's Singer dalam mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional juga tak bisa dilepaskan dari andil suara indah milik Lita Zein. Selain eksis di panggung musik sekuler, Lita juga bergabung dalam grup musisi Kristiani bernama True Worshippers.

    Sutradara Horor Kontemporer

    Selain dikenal sebagai sutradara video klip yang paling dicari, pria yang masuk dalam industri film sejak 1992 ini adalah sutradara yang banyak memproduksi film horor. Dimulai dengan film horor berjudul Jelangkung yang berhasil masuk dalam jajaran box office pada 2001. Kemudian disusul dengan 'Kuntilanak Trilogi' dimana ia berhasil meraih penghargaan sebagai sutradara terbaik dalam Bali International Film Festival untuk film Kuntilanak 3.

    Perkenalkan Jazz yang Membumi

    Perjumpaannya dengan musisi jazz ternama, Bubi Chen, menjadi awal perjalanan karirnya sebagai penyanyi jazz profesional. Dedikasi perempuan yang biasa menyanyi di kampus dan pub ini dalam dunia jazz terlihat dari kerelaannya untuk menghasilkan banyak karya tanpa terlalu memusingkan aspek bisnis semata. Ia lebih suka bereksplorasi dengan berbagai jenis musik dan menyederhanakan impovisasi solo yang ekspresif dan individual untuk menyiasati kendala yang dihadapi oleh dunia musik jazz Indonesia.

    Advertisement

    spot_img