back to top

BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    27.4 C
    Jakarta
    Populer Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: 3 menit
    Lama Membaca: 3 menit
    Lama Membaca: 3 menit
    Lama Membaca: 3 menit

    Biografi

    Pendiri Gedung Pertemuan Graha Delima

    Ignatius Mahidin Pakpahan dikenal sebagai pengusaha papan atas yang...

    Jejak Inovatif Si Pencipta Lambang Adicita

    Prof. Soemantri Praptokoesoemo, S.H. (1912–1992) adalah seorang tokoh multitalenta...

    ‘Kepala Suku’ Sastrawan ’45

    Pria Batak kelahiran Harianboho, Samosir, Sumatera Utara 2 Oktober 1924 ini sudah menjadi seorang Pemimpin Redaksi harian Suara Nasional terbitan Sibolga, pada saat usianya masih sangat belia 19 tahun, di tahun 1943. Padahal, sebelumnya ia sama sekali belum pernah bersentuhan dengan profesi jurnalistik.

    Berperan Lahirkan UU Kewarganegaraan

    Ahli hukum penggagas pohon beringin digunakan sebagai lambang Kehakiman...

    Kemauan Jalan Menuju Sukses

    Presiden Direktur PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) ini tidak memandang jabatan dan karier yang telah diraihnya sebagai ukuran sukses. Baginya sukses adalah saat dapat berbuat baik bagi orang lain. Sementara, jalan menuju sukses itu adalah kemauan memanfaatkan kesempatan. Pepatah mengatakan: Di mana ada kemauan di situ ada jalan.
    Majalah Horas Indonesia Edisi 08

    Dokter Tanaman

    Anda pencinta tanaman yang hampir putus asa melihat anggrek peliharaan kurus kering dan tak kunjung berbunga? Atau petani cabai yang terancam kehabisan modal karena sudah dua kali gagal panen karena tanaman pedas itu gagal berbuah?

    Penyeru Moral dan Penjaga Nilai Kultural

    Haji Mudaffar Sjah merupakan anak ketiga Sultan Ternate ke-47, Iskandar Muhammad Djabir Syah (1929-1975). Setelah ayahnya mangkat pada tahun 1975, ia diangkat menjadi Sultan Ternate ke-48. Saat memimpin kesultanan, Mudaffar yang juga merupakan anggota DPD/MPR 2009-2014 ini di kenal sangat dekat dengan masyarakat. Ia dikenal sebagai sosok penyeru moral dan penjaga nilai kultural warga setempat. Selama 35 tahun bertakhta ia berobsesi membawa nilai-nilai keraton menjadi acuan dalam membangun karakter bangsa. Selain itu ia selalu siap terjun menemui warga kala masalah sosial terjadi di tengah-tengah masyarakat. 

    Guru yang Jadi Jenderal

    Mantan Ketua Dewan Pertimbangan Agung (1983-1993) dan Menhankam/Pangab (1974-1978), ini lebih dulu berprofesi guru sebelum meniti karir militer. Putera Batak bernama lengkap Maraden Saur Halomoan Panggabean, kelahiran Tarutung, Sumatera Utara, 29 Juni 1922, ini meninggal dunia dalam usial 78 tahun, Minggu 28 Mei 2000 pukul 18.50 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, setelah dirawat sekitar satu bulan akibat stroke.

    Populer

    Bapak Sosiologi Indonesia

    Seorang lagi putera bangsa terbaik telah tiada. Ia 'Bapak Sosiologi Indonesia' Prof Dr Kanjeng Pangeran Haryo Selo Soemardjan (88), meninggal dunia Rabu 11/6/03 pukul 12.55 di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, karena komplikasi jantung dan stroke. Sosiolog yang mantan camat kelahiran Yogyakarta, 23 Mei 1915 ini dikebumikan di Pemakaman Kuncen, Yogyakarta, hari Kamis 12/6/03 pukul 12.00 WIB. Penerima Bintang Mahaputra Utama dari pemerintah ini adalah pendiri sekaligus dekan pertama Fakultas Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan (kini FISIP-UI) dan sampai akhir hayatnya dengan setia menjadi dosen sosiologi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI).

    Pemimpin Utama Perang Paderi

    Tuanku Imam Bonjol (TIB) (1722-1864), yang diangkat sebagai pahlawan nasional berdasarkam SK Presiden RI Nomor 087/TK/Tahun 1973, 6 November 1973, adalah pemimpin utama Perang Paderi di Sumatera Barat (1803-1837) yang gigih melawan Belanda.

    Bapak Koperasi Indonesia

    Proklamator, kelahiran Bukittinggi, 12 Agustus 1902, ini diberi kehormatan sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Pikiran-pikiran Bung Hatta mengenai koperasi antara lain dituangkan dalam bukunya yang berjudul Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun (1971).

    Artikel Lainnya

    Keselarasan Hidup dan Kesusastraan

    Toton Dai Permana salah seorang dari sekian sastrawan Indonesia yang mampu mematahkan penilaian publik tentang minimnya peran kesusastraan dalam hal pencapaian kesejahteraan hidup. Baginya, kesusastraan justru punya peran yang besar karena bisa menggerakkan seseorang untuk membangun keselarasan hidup.

    Membangkitkan Nasionalisme lewat Seni

    Setelah dahulu dikenal sebagai penari latar Madonna, Eko Supriyanto kini salah satu sosok di balik kebangkitandrama musikal Indonesia. Ia yakin seni bisa membangkitkan nasionalisme.

    Bintang Baru Gokar Indonesia

    Setelah sukses menjuarai karting nasional dan Asia, Sean bercita-cita tampil di Formula One (F1).

    Ahli Gunung Merapi

    Wajah lelah kurang tidur dari pria berkumis dan berkacamata dengan rambut agak kribo itu akrab bagi pemirsa televisi. Kalimat yang dia ucapkan tidak pernah bombastis meski itu menyangkut bencana letusan Gunung Merapi—gunung teraktif di Indonesia—yang sejak 26 Oktober lalu letusannya kian mengancam jiwa mereka yang berdiam di sekitar Merapi.

    Seni Berbicara ala CBS

    Kepiawaiannya berbicara membawa dia menjadi presenter, MC, eksekutif perusahaan, pengajar hingga penulis buku. Kegemilangannya sebagai presenter pernah diganjar penghargaan bergengsi Panasonic Award di tahun 1999 dan 2003.

    Beralih ke Panggung Teater

    Namanya menjadi populer saat memerankan tokoh Sarah dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan di tahun 90-an. Semenjak berkeluarga, aktris terbaik Festival Film Indonesia (FFI) tahun 1992 ini lebih memilih mencemplungkan diri di dunia teater daripada berakting di layar kaca.

    Meneropong Lewat Survey

    Sebagai pengamat dan peneliti politik nasional, ulasan dan analisa Direktur Eksekutif Indo Barometer ini sering dijadikan rujukan media massa nasional, baik cetak maupun elektronik. Riset bidang politik yang dilakukan lembaganya berhasil mengantarkan puluhan kepala daerah sukses dalam pilkada.

    ‘Revolusi’ Musik Dol Bengkulu

    Sekitar 20 tahun lalu, dol yang merupakan alat musik perkusi khas Bengkulu itu hanya boleh ditabuh saat upacara Tabot. Kerja keras Syukri Ramzan memopulerkan dan menciptakan komposisi musik dol membuat musik dol diakui dunia sebagai salah satu kekayaan musik etnik Indonesia.

    Bangun Jiwa Wirausaha lewat Karang Taruna

    Sudah saatnya karang taruna tidak hanya sibuk mengurusi persiapan perayaan 17-an.

    Pengusaha Bermusik

    Selain dikenal sebagai pengusaha minyak dan kapal, ia juga dikenal sebagai musisi yang kerap menyuarakan kritik sosial dan politik. Sejak 2007, cucu pahlawan nasional dr Wahidin Sudirohusodo ini sedang berjuang melawan penyakit sirosis liver yang dideritanya.

    Pelopor Fotografi Buta di Indonesia

    Risman Marah mulai memotret sejak 1972. Kegelisahan dan kebosanan pada teknik fotografi membuat dia bereksperimen dengan fotografi buta yang melibatkan penyandang tunanetra guna memotret obyek-obyek yang biasa diabadikan oleh orang-orang dengan penglihatan.

    Memutus Mata Rantai Kemiskinan

    Kemiskinan struktural mutlak diputuskan. Para petani harus bangkit untuk menggapai hidup yang lebih baik.

    Advertisement

    spot_img