Tegar Sampai Akhir
Selama hidupnya, doktor kesehatan masyarakat lulusan Harvard University ini fokus di dunia penelitian dan pelayanan kesehatan masyarakat. Karirnya kemudian mencapai puncak dengan menjadi Menteri Kesehatan Kabinet Indonesia Bersatu II. Ia tetap tegar menjalankan tugasnya meski harus bertarung dengan penyakit kanker paru-paru stadium lanjut yang akhirnya merenggut nyawanya pada 2 Mei 2012.
Arsitek Pemulihan Ekonomi
Dia seorang pengusaha sukses dan kader Golkar yang justru berkibar dalam era reformasi. Dia memang seorang tokoh yang dinilai 'bersih' dan dapat diterima semua golongan. Dalam jabatannya sebagai Wakil Presiden (2004-2009), dia berperan sebagai arsitek pemulihan ekonomi. Ketua Umum DPP Partai Golkar (2004-2009) ini menunjukkan kemampuan melakukan perubahan dalam memimpin tim ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu. Setelah melepas jabatan Wapres, pria kelahiran Watampone, 15 Mei 1942, terpanggil memimpin Palang Merah Indonesia.
Koreografer Tari Legendaris
Keberaniannya mendobrak fanatisme kedaerahan lewat tarian kreasinya membuat namanya melegenda di dunia seni tari. Peraih penghargaan Bintang Budaya Parama Dharma 2011 ini mampu memadukan seni tari Minang dengan pencak silat, alunan biola, bahkan mengawinkannya dengan unsur tari dari daerah lain. Menurut pemahat, pelukis dan sastrawan ini, kesenian merupakan manifestasi pribadi.
Pemimpin Bijak dan Bersahaja
Dia pemimpin yang bijak dan bersahaja. Wakil Gubernur DKI Jakarta ini didukung Koalisi Rakyat Jakarta yang dimotori Partai Demokrat, PDIP, PPP, Partai Golkar dan beberapa partai dan Ormas lainnya untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta 2008-2003. Arsitektur putra bangsa asli Betawi ini diyakini akan memenangkan Pilkada Gubernur DKI Jakarta, Agustus 2007 untuk menjamin kelanjutan pembangunan dan kerukunan warga Jakarta yang heterogen.
Gubernur Lemhannas Terlama
Empat tahun setelah mundur dari Hakim Agung (2001), mantan Menteri Kehakiman (1998-1999), Mensesneg (1999) dan Rektor Undip (1994-1998), Prof. Dr. Muladi, SH, memimpin Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia, selama hampir enam tahun (2005-2011). Dia Gubernur Lemhannas terlama.
Sang ‘Pendekar Hukum’
Mantan Menteri Kehakiman dan Jaksa Agung, Ismail Saleh, meninggal dunia pada usia 82 tahun Selasa 21 Oktober 2008 pukul 22.30, di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Tokoh yang akrab dipanggil Mas Is, kelahiran Pati, Jawa Tengah, 7 September 1926, itu dirawat di rumah sakit itu sejak Juni 2008 karena menderita tumor otak.
Berantas Yes, Korupsi No!
Hendarman Supandji, Ketua Tim Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Itulah motto Hendarman Supandji, Jaksa Agung yang menggantikan Abdul Rahman Saleh dalam resuffle kabinet 7 Mei 2007. Sebelumnya dia menjabat Jaksa Agung Muda Pidana Khusus yang juga menjabat Ketua Tim Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Tim ini terdiri dari Polri, Kejaksaan Agung (Kejagung), dan BPKP.
Mundur dari Hakim Agung
Ketua Lemhanas (Lembaga Pertahanan Nasional) ini juga aktif sebagai pengurus DPP Partai Golkar dan aktivis Habibie Center. Mantan Rektor Universitas Diponegoro, Menteri Kehakiman (Orba) dan Menteri Sekretaris Negara (Habibie) ini, sempat diangkat menjadi hakim agung dan mendapat suara terbanyak di DPR untuk menduduki jabatan Ketua Mahkamah Agung, tapi ia memilih mundur dari hakim agung setelah ditolak Presiden menjadi Ketua Mahkamah Agung.
Ketidakadilan Menjadikannya Kuat
Pengalaman pahit karena diperlakukan tidak adil tidak menjadikannya patah semangat. Pengalaman itu justru menjadikan mantan ketua DPP PDI ini semakin kuat dan gigih memperjuangkan apa yang dianggapnya benar. Sosok Brotoseno, sebuah karakter dalam pewayangan yang berani karena benar dan tidak takut akan rintangan, dan sosok Soekarno yang ia kagumi sebagai bapak bangsa, sudah menjadi pengobar semangat dalam hidupnya selama puluhan tahun.
Berdiri di Atas Kaki Sendiri
Soekarno (Bung Karno) Presiden Pertama Republik Indonesia, 1945- 1966, menganut ideologi pembangunan 'berdiri di atas kaki sendiri'. Proklamator yang lahir di Surabaya, Jatim, 6...