Bapak Gerilya Kalimantan
Gubernur Tentara Divisi IV ALRI Pertahanan Kalimantan ini dijuluki 'Bapak Gerilya Kalimantan' karena banyak berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, terutama di daerah Kalimantan Selatan....
Perjuangan Si Raja Pemogokan
Abang dari Ki Hajar Dewantara ini dikenang sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional yang gigih memperjuangkan nasib kaum yang lemah, terutama kaum petani dan buruh. Dia...
Pahlawan dari Bulukumba
Tokoh kemerdekaan Indonesia dan pahlawan nasional dari Sulawesi Selatan ini pernah mendekam di penjara dan dibuang ke Menado karena dianggap berbahaya oleh penjajah Belanda....
Tokoh Pers yang Terlupakan
Raden Mas Tirto Adhi Soerjo adalah pelopor di bidang pers pribumi di Hindia Belanda. Ia mendirikan Medan Prijaji, surat kabar nasional pertama yang menggunakan...
Gubernur Wilayah Sumatera Pertama
Kiprahnya dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia ditandai dengan keterlibatannya sebagai anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), Gubernur Sumatera I, Wakil Ketua Pemerintah Darurat Republik Indonesia...
Pejuang Pemberani
Panglima pertama tentara RI divisi Hasanuddin dengan pangkat Letnan Jenderal ini harus kehilangan nyawa karena melawan penjajah Belanda. Ia ditangkap, ditahan lalu dibunuh oleh...
Singa Karawang-Bekasi
Ulama, pendidik, pejuang, politisi dan negarawan ini memiliki peran penting dalam mempertahankan kedaulatan RI di kawasan Karawang-Bekasi sekitar tahun 1945-1950. Perjuangan Pahlawan Nasional yang...
Nasionalis dari Bumi Lancang Kuning
Sultan terakhir kesultanan Siak ini dengan lantang menolak tunduk pada Belanda dan Jepang. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, dia sangat total dalam mendukung terbentuknya RI. Dia menyatakan Kerajaan Siak sebagai bagian dari wilayah RI dan menyumbang hampir seluruh harta kekayaannya untuk pemerintah RI. Sehingga di akhir hayatnya, sultan berdarah Melayu ini tidak lagi memiliki apa-apa untuk diwariskan.
Pahlawan Nasional Asal NTT Pertama
Pahlawan nasional Indonesia asal Nusa Tenggara Timur pertama ini dikenal aktif dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan RI. Selama penjajahan Jepang, ia turut memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia melalui surat kabar asuhannya 'Timor Syuho'. Dukungan terhadap kedaulatan RI pasca proklamasi ditunjukkan saat ia terlibat sebagai anggota parlemen dan menteri di Negara Indonesia Timur (NIT).
Teguh Melawan Penjajah
Tatkala Kerajaan Luwu memilih tunduk pada Belanda, Opu Daeng Risaju lebih memilih kehilangan gelar kebangsawanannya dan tetap pada pendirian menentang penjajahan. Aktivis Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII) ini ditangkap dan ditahan berulang kali bahkan disiksa hingga tuli.