BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    27.9 C
    Jakarta
    Populer Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: 7 menit
    Lama Membaca: 7 menit
    Lama Membaca: 7 menit
    Lama Membaca: 7 menit

    Opini

    Parpol dan Negarawan

    Oleh Ahmad Syafi'i Ma'arif | Di saat kritis dan serba tidak pasti sekarang, Indonesia benar-benar memerlukan para negarawan besar untuk memulihkan kepercayaan rakyat kepada institusi negara. Masih dapatkah kita berharap kepada partai politik untuk memenuhi harapan itu? Mari kita telusuri sekilas sejarah kepartaian di negeri ini.

    Ikan Besar dalam Pemberantasan Korupsi

    Prof. Dr. Romli Atmasasmita: Terbetik berita yang sangat mengejutkan akhir-akhir ini karena ada tiga peristiwa korupsi besar atau the big fish, yaitu kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia, kasus putusan Mahkamah Agung dalam kasus Neloe, dan kasus Asuransi ABRI (Asabri). Kasus BLBI telah berlangsung sembilan tahun tapi masih selalu dipersoalkan sampai saat ini.

    Perusahaan Berbasis On-Demand

    Perubahan yang cepat, dinamis dan tidak dapat diprediksi dalam dunia bisnis menuntut berbagai perusahaan untuk memperbaiki bahkan bila perlu merombak mekanisme responsifitas proses bisnisnya. Salah satu solusi terbaiknya adalah dengan mengadopsi kemampuan teknologi yang terbukti mampu mengantisipasi berbagai perubahan baik dari dalam atau luar perusahaan. Betti Alisjahbana mengemukakan hal itu dalam wawancara dengan TokohIndonesia.com.

    Hukum Belah Bambu

    Oleh: Benny Susetyo | Keadilan di negeri ini amat langka diperoleh karena keadilan tak pernah menjadi bagian dari cara berpikir dan berperilaku. Sudah begitu lama keadilan menjadi barang yang mudah dipermainkan oleh kekuasaan dan uang. Para penguasa dan penegak hukum kita tidak memiliki gugus insting yang melahirkan cakrawala kekuasaan yang mengedepankan rasa keadilan bagi semua.

    Pembangunan Hukum dan Pemberantasan Korupsi

    Prof. Dr. Romli Atmasasmita: Pemberantasan korupsi sejak era Reformasi telah melalui beberapa tahapan. Tahapan pertama pada 1998-2002, melaksanakan kebijakan hukum dalam pemberantasan korupsi untuk memenuhi janji reformasi, terutama terhadap mantan presiden Soeharto dan kroni-kroninya, dan dilanjutkan dengan pembangunan bidang hukum yang meliputi empat bidang, yaitu hukum di bidang ekonomi, keuangan, dan perbankan; hukum di bidang politik; hukum di bidang sosial; serta hukum di bidang hak asasi manusia.
    Majalah Horas Indonesia Edisi 08

    Pengalaman Guru Terbaik

    Saatnya mengosongkan diri! Kalimat pendek ini menjadi salah satu yang selalu ditekankan pimpinan media ini kepada para jurnalisnya. Hal ini sehubungan dengan keberadaan Website dan Majalah Tokoh Indonesia yang di-setting sebagai media spesifik biografi. Pertama dan satu-satunya di Indonesia.

    Suara Masa Depan

    Di tengah kegalauan dan kecemasan akan sinyalemen terjadinya kerusuhan 'berdarah-darah' pada Pemilu Legislatif 5 April 2004, rakyat telah menentukan pilihannya dengan aman dan tenteram. Pilihan rakyat itu adalah suara, pesan, aspirasi dan harapan masa depan yang lebih baik.

    Stamina Rakyat Kecil

    Oleh Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif | Di sejumlah daerah di Nusantara, kita bisa menemukan manusia tipe Tarmudi, pedagang keliling. Berupaya melangsungkan kehidupan dengan berdikari, pantang jadi pengemis. Dalam serba kekurangan dengan pakaian lusuh, Tarmudi tetap menjaga harga diri, menapaki kehidupan, berjualan dengan beban berat yang bertengger di kepalanya.

    Populer

    Pudarnya Marwah Hukum di Tengah Masyarakat

    Hukum di Indonesia, yang seharusnya menjadi tonggak keadilan dan...

    Hukum Indonesia di Persimpangan, Kapan Berbenah?

    Pasca reformasi, Indonesia berada di persimpangan jalan hukum. Sistem...

    Ketika Praktik Hukum Pidana Melanggar Nilai-nilai Kemanusiaan

    Praktik hukum pidana di Indonesia sering kali menampilkan ketidakadilan...

    Artikel Lainnya

    Korupsi Hati Nurani

    OPINI: Korupsi hati nurani ! Teringat kembali pernah menulis di tahun 90 an bagaimana cara memberantas korupsi. Tulisan itu berjudul Memberantas Korupsi dengan Hati Nurani. Benar, apa yang dilukiskan Sjamsoe'oed Sadjad tentang Korupsi Waktu, korupsi apapun bentuk dan wujudnya, tiada lain berawal dari korupsi HATI NURANI.

    Bobot Kepemimpinan

    Siapakah yang layak disebut tokoh Indonesia dan apa kriterianya? Pertanyaan ini sering kami terima dari berbagai kalangan. Termasuk pertanyaan klise dari para tokoh: "Apakah saya sudah layak disebut tokoh Indonesia?" Jawaban kami sederhana: Tokoh Indonesia itu ialah semua pemimpin formal dan informal Indonesia tanpa pembatasan tingkatan. Sebab seorang kolonel bisa mengukir prestasi yang oleh seorang jenderal belum tentu bisa (pernah) melakukannya.

    Menyikapi Peraturan Bersama Dua Menteri

    Bagaimanakah kita menyikapi Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No 9 Tahun 2006/No 8 Tahun 2006 (PBM. Pertama-tama, mesti ditegaskan, bahwa peraturan itu adalah peraturan bersama kedua menteri. Bukan peraturan lembaga-lembaga atau majelis-majelis agama, kendati mereka ikut mendiskusikannya.

    Menelaah RUU AntiCENSOREDografi

    RANCANGAN Undang- Undang Antipornografi dan Pornoaksi sedang dalam proses pembahasan. Berbagai elemen bangsa telah dimintakan pendapat dan masuk- annya. Ada yang menyetujui, bah-kan mendesak agar RUU itu segera diundangkan. Tetapi, tidak kurang pula yang menolaknya. Bahkan di Pulau Bali diorganisir unjuk rasa besar menuntut dibatalkannya pembahasan RUU tersebut.

    Pakar Tafsir Pejuang Keluarga

    Pembaca yang budiman. Nomor ini bisa dianggap sangat spesifik, karena menampilkan seorang pakar tafsir Al Qur'an tamatan Universitas Al Azhar.

    Solusi Kasus BLBI

    Analisis: Prof. Dr. Romli Atmasasmita*: KASUS BLBI merebak kembali setelah Presiden SBY mengimbau agar pengemplang dana BLBI segera kembali ke Indonesia dengan catatan tidak akan diperlakukan semena-mena oleh aparat penegak hukum. Kasus ini lebih menarik perhatian lagi setelah beberapa pengemplang tersebut mendatangi Istana Kepresidenan dengan maksud baik.

    Seniman Manajemen Perikanan

    Manajemen, selain sering disebut sebagai ilmu dan skill, adalah juga dianggap sebagai suatu seni tersendiri. Karena itu, merancang manajemen mutu hasil perikanan, pastilah membutuhkan syarat yang lebih luas. Perancangnya pun, selain berilmu, dan terampil secara manajerial, adalah juga seniman yang, karena kemampuannya, sampai-sampai bisa menghasilkan sebuah mahakarya ataumasterpiece yang sangat berguna bagi semua.

    Pengabdian Sang Pemimpin

    Pembaca! Selamat Hari Natal 2005 dan Selamat Tahun Baru 2006! Setelah mengarungi samudera kehidupan sepanjang tahun 2005, kita memasuki tahun baru 2006 dengan harapan baru pula. Sepanjang perjalanan 2005, kita berada dalam penantian harapan akan terwujudnya janji-janji pemerintah yang akan memimpin perubahan menuju kehidupan yang lebih aman, adil dan sejahtera.

    Jejak Pamong Entrepreneur

    Pembaca! Setelah satu bulan umat Islam di seluruh dunia menunaikan ibadah puasa, saatnya tiba di hari kemenangan. Selamat Idulfitri, 1 Syawal 1426 H! Mohon maaf lahir-batin. Kita berharap suasana hari kemenangan ini tetap memberi semangat optimis untuk menyongsong hari esok yang lebih baik, kendati hari-hari terakhir ini, terasa makin sulit, terutama setelah pemerintah menaikkan harga BBM.

    Tidak Mudah Jadi Presiden

    Pembaca! Kali ini, majalah ini tampil lebih spesial. Bukan hanya sekadar lantaran lebih tebal dari biasanya, melainkan juga karena menampilkan sosok pemimpin terbesar bangsa ini, dalam 60 tahun merdeka. Khususnya dalam hal kiprah para pemimpin itu dalam melaksanakan pembangunan.

    Tokoh Masa Depan

    Pembaca! Kami menerima banyak saran dari berbagai kalangan, baik melalui surat, e-mail, telepon maupun dialog, mengenai tokoh generasi muda. Banyak di antara mereka berpendapat, sebaiknya TokohIndonesia, juga menampilkan sosok para tokoh muda, jangan hanya tokoh tua. Alasannya, para tokoh muda itu adalah tokoh masa depan, sebagai pewaris kepemimpinan bangsa dan negara RI.

    Toleransi Beragama

    Kawan saya pernah bilang bahwa begitu kita dilahirkan, kita sudah dikondisikan oleh budaya, kebiasaan, kepercayaan, termasuk agama yang berlaku setempat. Boleh dikatakan bahwa kita menjadi apa adanya sekarang, karena sebuah "kebetulan" yang bukan kita pilih.

    Advertisement

    spot_img