Oleh Dr. Victor Silaen | Saya heran setiap kali Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon, mengatakan Aksi Kamisan yang dilaksanakan di depan Istana Merdeka sekali seminggu itu merupakan ”pesanan”. Saya kira mungkin dia resah karena calon presiden yang diusung partainya selalu dikait-kaitkan dengan Aksi Kamisan itu. Padahal para aktivis aksi tersebut bukan menyoroti satu orang, melainkan sejumlah orang yang diduga kuat terlibat dalam berbagai peristiwa pelanggaran HAM di masa lalu. Jadi, mestinya Fadli tak perlu sensitif seraya mengeluarkan kata-kata yang meremehkan bahwa aksi tersebut sekedar ”pesanan”.
WAWANCARA: Jakarta, 29/12/2002: Prof. Dr. Rokhmin Dahuri, Menteri Kelautan dan Perikanan yang juga guru besar tetap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB), ini menggagas paradigma baru pembangunan Indonesia berbasis kelautan. Menurutnya, sudah saatnya Indonesia melakukan reorientasi paradigma pembangunannya.
Reposisi (reformasi) TNI secara gradual diarahkan untuk mewujudkan TNI yang tangguh. Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menegaskan reformasi TNI yang digulirkan sejak 1998 secara gradual adalah untuk menghilangkan karakter TNI sebagai tentara politik. Politik TNI adalah politik negara. TNI tidak terlibat atau melibatkan diri dalam kancah politik praktis.
Jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga maka kondisi Alutsista TNI baik secara kuantitas maupun kualitas sangat tertinggal sehingga diperlukan modernisasi melalui program MEF (Minimum Essential Force). Sebagian besar Alutsista telah mencapai usia maksimum, hal ini mengakibatkan rendahnya tingkat kualitas dan kehandalan.
Berbicara dengannya sama seperti membaca buku yang dipenuhi butir-butir gagasan, pengetahuan dan pengalaman yang sangat bermakna. Kisah perihal kehidupannya sejak kecil juga menjadi guru yang baik bagi orang lain. Dia melihat di era reformasi ini ada gejala kemunduran berbangsa dengan makin mengentalnya pengkotak-kotakan baru.
Air, sebenarnya memiliki tempat hidup atau habitat. Dia hidup di akar-akar pohon, di danau-danau, di situ-situ, di alur-alur sungai. Sekarang habitat air itu dirusak. Pohon-pohon ditebang, situ-situ diuruk menjadi industri, mal-mal dan permukiman metropolitan. Di Jakarta, misalnya, yang dulu namanya Rawa Buaya, Rawa Mangun dan lain-lain itu adalah habitat air. Tetapi dibangun rumah, pabrik. Maka sekarang, air itu mencari dan menggugat: "Tempat tinggal saya di mana?" Sehingga ia lari ke mana-mana. Banjir!
Negeri ini terpuruk antara lain karena merajalelanya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Sementara, penyebab utama KKN, menurut Dr Alwi Shihab, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), adalah rendahnya penghayatan kita tentang nilai-nilai moralitas. Orang ke masjid, ke gereja, tapi korupsi jalan terus. Jadi, kata mantan Menteri Luar Negeri ini, sebenarnya krisis kita adalah krisis moralitas.
Sesungguhnya terorisme bukan saja musuh bagi demokrasi, tapi juga musuh bagi Islam. Islam tidak membenarkan terorisme. Sebagai seorang muslim dan Menteri Pertahanan, Matori Abdul Jalil menegaskan bahwa antiterorisme tidak sama dengan anti-Islam. Terorisme adalah musuh Islam dan musuh demokrasi.
WAWANCARA CHARLES SAERANG: Dalam bisnis keluarga ada pameo yang mengatakan, "generasi pertama menemukan, generasi kedua mengembangkan dan generasi ketiga menghancurkan". Tapi pameo itu sama sekali tidak berlaku bagi PT Nyonya Meneer. Sekalipun terjadi konflik, akhirnya dapat diatasi dengan baik.