NII Sempalan Bentukan CIA-BAKIN dan Golkar

Al-Zaytun dan Pusaran Kontroversi (2)

AS Panji Gumilang Al-Zaytun, Islam Milenium Ketiga Al-Zaytun dan Pancasila Al-Zaytun Patut Dicontoh
 
1
431
Presiden RI Ke-2 HM Soeharto meresmikan Gedung Perkuliahan Universitas Al-Zaytun

Catatan Kilas Ch. Robin Simanullang

Tapi anehnya (menariknya), di lain pihak ada pula yang menduga didanai oleh Central Intelligence Agency (CIA) badan intelijen Amerika Serikat; berkolaborasi dengan BAKIN (Badan Koordinasi Intelijen Negara)[1] Republik Indonesia, yang sekarang berubah nama Badan Intelijen Negara (BIN) dalam rangka deradikalisasi kelompok aliran Islam radikal yang anti-Pancasila dan antipluralisme (antikeberagaman) seperti Negara Islam Indonesia (NII) dan lain sebagainya. Maka dalam kaitan ini pula Al-Zaytun disebut punya kaitan dengan NII sempalan bentukan dan dukungan intelijen negara dan CIA tersebut. Hal mana Al-Zaytun dituding sebagai markas NII Komandemen Wilayah IX (NII KW9) bentukan BAKIN dan CIA.

Namun di pihak lain yang justru paling gonjang-ganjing, Al-Zaytun disebut didanai jaringan organisasi ilegal (bawah tanah) NII KW9 asli yang anti Pancasila. Inilah isu paling kontroversial, yang menyebut Al-Zaytun sebagai markas Negara Islam Indonesia (NII) Komandemen Wilayah IX (NII KW9)[2] di mana Syaykh Panji Gumilang[3] disebut sebagai Imam bahkan Presiden NII lengkap dengan nama-nama pejabat menterinya. Tetapi di lain pihak, karena Al-Zaytun mengajarkan Pancasila, Panji Gumilang justru dituding telah menyimpangkan Al-Zaytun berkhianat kepada perjuangan gerakan NII. Kembali disebut gerakan Negara Islam Indonesia (NII) KW 9 yang dimotori Panji Gumilang adalah NII palsu yakni NII buatan intelijen.[4] Kontroversi yang amat rancu.

@tokoh.id

Ma’had Al-Zaytun: Menyanyi Indonesia Raya 3 Stanza #mahadalzaytun #indonesiaraya #indonesiaraya3stanza #indonesiaraya🇲🇨 #pesantrenalzaytun #alzaytunviral #azzaytun

♬ original sound – Tokoh Indonesia – Tokoh Indonesia

Sempat muncul pula kecurigaan bahwa Al-Zaytun merupakan agenda tersembunyi Golkar, yang dananya berasal dari Keluarga Cendana atau Pak Harto, sebagaimana pernah diungkapkan Drs. Irsyad Sudiro.[5] Menurut Irsyad, dikhawatirkan pula bahwa Golkar sedang menyiapkan aliran baru bagi kalangan Islam yang tidak Muhammadiyah dan tidak Nahdlatul Ulama, ataupun aliran lain yang dianut oleh umat Islam di Indonesia.

Presiden BJ Habibie meresmikan Ma’had Al-Zaytun 27 Agustus 1999

Jadi gonjang-ganjing itu bukan hanya soal pendanaan, tetapi lebih kontroversial lagi soal ideologi dan ajarannya serta tujuan keberadaannya. Gonjang-ganjing itu mengemuka saat Al-Zaytun melangkah memasuki tahun kedua (menginjak tahun 2000) sesudah diresmikan. Gonjang-ganjing itu bertalu-talu bagai metraleur dan bagai badai angin puting-beliung; Bahkan pada awal tahun 2011 bagaikan gulungan ombak tsunami, terhembus berita tak sedap menggugat eksistensi Al-Zaytun dengan berbagai isu, mulai dari isu aliran sesat, pencucian otak hingga sebagai pusat komando dan sarang pergerakan politik bawah tanah NII Komandemen Wilayah IX dan bahkan sarang teroris.

Selain Al-Zaytun dituding sebagai Islam beraliran sesat, juga dihujat sebagai sarang radikalisme Islam. Bahkan ada yang menyebut Al-Zaytun sarang teroris yang berafiliasi ke Al-Qaeda pimpinan Osama bin Laden, gembong teroris yang paling diburu Amerika Serikat kala itu sehubungan Serangan 11 September 2001 yang meruntuhkan Menara Kembar World Trade Center di New York City dan Pentagon di Arlington, Virginia, Amerika Serikat.[6]

Bahkan ada sebuah majalah menulis dugaan bahwa Osama bin Laden pernah bersembunyi di kompleks ini, dan menyebutnya sebagai markas NII di mana Abu Toto disebut sebagai Presiden NII KW9.[7]

Uniknya, gunjang-ganjing itu muncul dengan suatu pola tetap setiap tahun selalu menjelang proses penerimaan santri baru. Kala itu, kontroversi eksistensi Al-Zaytun itu muncul di berbagai pemberitaan media cetak dan elektronik, bahkan ada yang menulisnya dalam bentuk artikel panjang dan buku[8], yang saat itu sebagian sudah saya baca, yang menggambarkan betapa kontroversi kehadiran Al-Zaytun sedemikian tajam.

Termasuk hasil penelitian Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama, yang ternyata tidak banyak memberi kepastian dan solusi, tetapi justru memperpanjang kontroversi dengan adanya beberapa opini dan persepsi subyektif di dalamnya. Kedua ‘penelitian’ tersebut, terutama penelitian MUI, tidak (sangat kurang) menggali data langsung dari Al-Zaytun, tetapi justru lebih banyak menggali informasi dari narasumber yang kontra dan mengaku mantan anggota NII yang amat terkesan ‘benci, sakit hati dan kecewa’ dan/atau kurang sepaham dengan visi moderat Al-Zaytun sebagai pusat pendidikan pengembangan budaya toleransi dan perdamaian.

Advertisement

Peneliti Depag (Kementerian Agama) juga menyebut hasil penelitian tim MUI masih merupakan informasi yang berasal dari satu sumber yakni pihak yang kontra. Tim peneliti hanya mewawancarai pihak-pihak yang kontra dengan pihak Ma’had Al-Zaytun tanpa melakukan trianggulasi.[9]

Namun demikian, salah satu kesimpulan hasil penelitian dan observasi lapangan yang dilakukan Team MUI di Ma’had Al Zaytun,[10] menyatakan tidak menemukan adanya penyimpangan ajaran Islam, baik dalam praktek ibadah, kegiatan belajar maupun aktivitas sehari-hari santri Ma’had Al Zaytun. Begitu pula dengan kurikulum yang digunakan di pesantren ini. Kurikulum yang digunakan adalah perpaduan antara kurikulum Diknas, Depag dan Pondok Moderen Gontor.[11]

(Bersambung: Tetapi dalam salah satu poin kesimpulan Penelitian MUI tersebut disebut, persoalan Al-Zaytun terletak pada aspek kepemimpinan yang kontroversial, sehingga perlu diambil-alih)

Footnote:

[1] BAKIN (Badan Koordinasi Intelijen Negara), sejak tahun 2000 berganti nama menjadi Badan Intelijen Negara (BIN) adalah lembaga pemerintah nonkementerian Republik Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang intelijen. Sejak 1945 sampai sekarang, organisasi intelijen negara ini telah berganti nama sebanyak 6 (enam) kali, dari awal bernama BRANI (Badan Rahasia Negara Indonesia), menjadi BKI (Badan Koordinasi Intelijen), BPI (Badan Pusat Intelijen), KIN (Komando Intelijen Negara), BAKIN (Badan Koordinasi Intelijen Negara), dan akhirnya BIN (Badan Intelijen Negara).

[2] NII Komandemen Wilayah 9 (KW-9) yakni wilayah Jakarta Raya yang meliputi DKI Jakarta, Bekasi, Depok,Tangerang dan Banten. Menurut Umar Abduh dalam buku berjudul Pesantren Al Zaytun Sesat, dideskripsikan pada tahun 1990 Abu Toto bergabung kembali ke NII KW-9, setelah mendapat restu dari Adah Djaelani yang sedang berada di LP Cipinang. Kemudian, tahun 1992 Abu Toto mengambil-alih kepemimpinan NII KW IX dan mencanang­kan program rekruitmen angggota dan pengerahan dana ummat secara besar-besaran untuk pembangunan basis Negara Islam Indonesia atau Madinah II. Realisasinya, tahun 1994 menetapkan pembangunan pondok pesantren Ma’had Al-Zaytun sebagai kedok (tameng) bagi basis keberadaan Negara Islam Indonesia atau Madinah II di Haurgeulis, Indramayu, Jawa Barat, dan mulai membangun jaringan lobby dengan ICMI, BPPT dan lembaga resmi pemerintah seperti Departemen Agama, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, serta dari unsur setingkat Muspida hingga setingkat Gubernur dan seterusnya. (http://umarabduh.blog.com/2009/09/10/al-zaytun-dan-hendropriyono-03/)

[3] Panji Gumilang disebut juga punya banyak nama alias, di antaranya Prawoto, Abu Toto, Toto Salam, Syamsul Alam, Syamsul Ma’arif, Nur Alamsyah, Abu Ma’ariq.

[4] Menurut Umar Abduh, pemerintah sangat diuntungkan dengan NII KW 9 ini, karena musuh-musuh yang dianggap berbeda ideologis dengannya, bisa langsung disingkirkan satu-persatu.

[5] Drs. Irsyad Sudiro, anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Parai Golkar, saat berkunjung ke Ma’had Al-Zaytun pada hari Rabu dan Kamis, 24-25 September 2003.

[6] Serangan 11 September 2001 (September 11th atau 9/11), adalah serangan teroris bunuh diri, di mana 19 pembajak dari kelompok militan Islam, al-Qaeda, membajak empat pesawat jet komersial American Airlines dan United Airlines yang sedang terbang menuju San Francisco dan Los Angeles setelah lepas landas dari Boston, Newark, dan Washington, DC. Para pembajak menabrakkan dua pesawat ke Menara Kembar World Trade Center di New York City, yang meruntuhkan kedua menara itu dalam kurun waktu dua jam. Pembajak juga menabrakkan pesawat ketiga ke Pentagon di Arlington, Virginia. Sementara, ketika pembajak berusaha mengambil-alih pesawat keempat, United Airlines, pesawat itu jatuh di lapangan dekat Shanksville, Pennsylvania dan gagal mencapai target di Washington DC. Menurut laporan tim investigasi 9/11, sekitar 3.000 jiwa tewas dalam serangan ini. Dugaan langsung jatuh kepada al-Qaeda yang dipimpin Osama bin Laden. Amerika Serikat merespon serangan ini dengan amat berlebihan dengan melancarkan Perang Melawan Teror dengan menyerang Afghanistan untuk menggulingkan Taliban yang melindungi anggota-anggota al-Qaeda. Osama diburu selama bertahun-tahun, hingga pada Mei 2011, Presiden AS Barack Obama mengumumkan bahwa Osama bin Laden telah ditemukan dan ditembak mati oleh marinir AS.

[7] Beberapa pihak menyebut bahwa Presiden (Pimpinan) NII KW9 bernama Abu Toto, yang kemudian berganti nama (alias) menjadi Syaykh Al-Zaytun AS Panji Gumilang. Beberapa kali kami menanyakan dan bertanya-jawab (berbincang) mengenai hal ini dengan Syaykh Panji Gumilang. Inti penjelasan beliau tentang hal tersebut adalah: 1) Nama beliau sejak lahir di Gresik, 30 Juli 1946 adalah Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang dan pernah memakai nama alias Abu Ma’ariq di Bank Century; Beliau tidak pernah bernama Abu Toto dan nama-nama lain yang disebut-sebut orang; 2) Tentang tuduhan aktivitasnya sebagai Presiden (Pimpinan) NII KW9, beliau menjelaskan: a) “Saya tidak pernah masuk NII dan karena tidak pernah masuk tentu tidak pernah keluar;” b) Soal NII, dijelaskan: “NII itu sudah tidak ada. NII sudah mati. Dalam sejarahnya memang ada NII yang diproklamasikan Kartosuwiryo tahun 1949 (saat Panji Gumilang baru berusia tiga tahun, penulis) dan diperjuangkan sampai 1962. Setelah itu NII selesai. Bahkan, pendirinya sudah menganjurkan pengikutnya kembali ke bumi pertiwi, Negara Republik Indonesia. Lalu, karena NII sudah tidak ada, kenapa saya malah dikait-kaitkan dengan NII?”

[8] Di antaranya buku yang ditulis Al Chaidar berjudul “Sepak Terjang KW9 Abu Toto Syekh A.S. Panji Gumilang Menyeleweng­kan NKA-NII Pasca S.M. Kartosoewirjo, edisi revisi, diterbitkan Madani Press, Jakarta, Februari 2000. Al Chaidar mengaku pernah terlibat dan bersama-sama dengan Abu Toto dalam gerakan NII KW-9. Juga buku yang ditulis Umar Abduh berjudul Pesantren Al Zaytun Sesat – Darul Falah 2001 dan Investigasi Mengungkap Misteri al Zaytun Gate, diterbitkan atas Kerjasama LPDI-SIKAT & Al Bayyinah, Jakarta, 2002 (Buku ini diklaim sebagai hasil investigasi mengungkap misteri al Zaytun Gate: dajjal Indonesia membangun negara impian iblis; bunker-bunker illegal, pembelotan pasukan Tibmara & Garda, penindasan & pelanggaran HAM di Ma’had al Zaytun. Umar Abduh adalah aktivis gerakan Islam yang pernah dipenjara selama 10 tahun semasa Orde Baru, karena terlibat aktivitas jamaah Imron dan sebagai pelaku pembajakan pesawat Garuda Woyla di Bangkok, Thailand pada 1980. Dia juga mengaku mengenal Abu Toto dan orang-orang NII.

[9] Ma’had Al-Zaytun Sebuah Gerakan Keagamaan Dalam Perspektif Hermeneutika, Oleh Tim Peneliti INSEP (Indonesian Institute for Society Empowerment) Jakarta Bekerjasama dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Agama dan Keagamaan Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan Departemen Agama RI, 2004, Latar Belakang.

[10] Laporan Lengkap Hasil Penelitian MUI Terhadap Al-Zaytun 2002, Poin 3 Sistem Kependidikan.

[11] Menurut Tim Peneliti MUI, meskipun para guru sebagiannya berasal dari NII KW IX, dalam proses belajar mengajar tidak dimasukkan doktrin/ajaran NII KW IX. Hal tersebut didasarkan ketentuan dari pimpinan, MAZ harus steril dari nuansa ke-NII-an.

 

1 KOMENTAR

  1. Assalamualaikum Merdeka Semoga Allah SWT Memberikan Kesehatan Paripurna Rezeki Sempurna untuk YAB Syaykh Al-Zaytun Umi dan Keluarga Besar Ma’had Al-Zaytun dimanapun Berada
    Terwujud Kerja Bersama Berskala Besar antara Lembaga Kesejahteraan Masjid Masjid Rahmantan Lil Alamin dengan Pemda Provinsi maupun Kita dan Kabupaten seluruh Indonesia dan di mulakan dari Provinsi dimana kita Ditugaskan Agar Terwujud Program Greens Ekonomi maupun Blue Ekonomi Serta Siap Menjadi Pahlawan Pangan Dunia.
    Alhamdulillah.
    Merdeka Ruh
    Merdeka Fikir
    Merdeka Ilmu
    Sehat Cerdas dan Manusiawi.
    Mari kita Berdoa dengan Indonesia Raya 3 Stanza.
    Syaloom Pak Robbin Simanulang
    Terima Kasih atas Infonya Semoga KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA SEGERA TERWUJUD.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini