
[SELEBRITI] Aktris Terbaik FFI 2005 ini sanggup berakting dalam banyak ragam jenis film, mulai dari horor, drama komedi, hingga drama psikologi. Film-film yang dibintanginya antara lain Bintang Jatuh (2000), Tusuk Jelangkung (2003), The Soul (2003), Brownies (2005), dan Denias, Senandung Diatas Awan (2006).
Karir Marcella Zalianty di ranah hiburan Tanah Air dimulai dari dunia modelling. Awalnya Marcell, sapaan akrab wanita kelahiran Jakarta 7 Maret 1980 ini mengaku tidak percaya diri. Pasalnya sejak kecil ia termasuk anak ?perempuan yang tomboi. Makanya, tidak heran jika Marcella ?justru tenang-tenang saja ketika gadis-gadis remaja ?seusianya heboh mendaftar ajang-ajang pemilihan model yang ?diadakan majalah remaja.
Namun, ?jalan hidup wanita berparas manis ini berubah tatkala seorang ?fotografer menawarinya untuk menjadi model sebuah majalah. Dari foto model, ia kemudian menjadi model catwalk. Tanpa disadari, bakat akting dari sang mama, aktris senior Tetty Liz Indriati ternyata mengalir deras dalam diri sulung dari tiga bersaudara ini. Meski sejak awal, ia sama sekali tidak terpikir untuk menjadi seorang aktris.
Debut wanita berambut panjang ini di dunia seni peran dimulai dengan membintangi sinetron remaja, Cerita Cinta, pada tahun 1999. Dari sinetron Marcell mulai merambah film layar lebar dengan kemunculannya dalam film berjudul Bintang Jatuh. Dalam film yang dirilis tahun 2000 itu, ia beradu akting dengan aktris berbakat, Dian Sastrowardoyo. Meskipun ini adalah ?peran pertamanya di film layar lebar, ia mengaku tidak menemui kesulitan ?berarti. Marcel tak segan-segan menimba ilmu tentang cara berakting dari ibundanya.
Nama Marcella Zalianty baru benar-benar mencuri perhatian saat menjadi bintang utama dalam sinetron Malam Pertama yang tayang di SCTV. Dengan apik, ia memerankan seorang gadis muda yang bekerja sebagai penyiar radio bernama Lulu. Berkat aktingnya di sinetron produksi Sinemart itu, ia dinominasikan sebagai Aktris Ngetop SCTV Award tahun 2003. Di tahun yang sama, Marcell juga membintangi film bioskop bergenre horor, Tusuk Jelangkung. Lewat film yang dibintanginya bersama aktor sekaligus disk jockey (DJ), Winky Wiryawan itu, nama Marcell berhasil menjadi nominasi dalam sejumlah ajang penghargaan seperti Bali International Film Festival 2004 dan MTV Indonesia Movie Award 2004.
Selain sibuk berakting, Marcell juga aktif terlibat dalam berbagai kegiatan sosial. Popularitasnya sebagai selebriti yang tengah naik daun membuat Marcel ditunjuk sebagai duta oleh berbagai instansi, seperti Duta Yayasan Kanker Indonesia, Duta Campak oleh UNICEF, Duta Autisme oleh Rumah Autis, dan Duta Departemen Sosial Tagana (Taruna Siaga Bencana).
Sejak itu, kesempatan Marcell untuk menunjukkan eksistensinya di dunia hiburan semakin terbuka lebar. Tawaran demi tawaran terus berdatangan, mulai dari syuting iklan, sinetron, dan film layar lebar. Puncak karirnya sebagai aktris terjadi di tahun 2005, saat dinobatkan sebagai Aktris Terbaik dalam Festival Film Indonesia (FFI) lewat film Brownies. Film drama romantis besutan Hanung Bramantyo itu kian menunjukkan kematangan akting seorang Marcella Zalianty.
Setahun setelah meraih Piala Citra, Marcel kembali bermain dalam film layar lebar berjudul Denias, Senandung di Atas Awan. Film garapan sutradara John De Rantau ini belakangan terpilih sebagai Film Terbaik FFI 2006.
Selain sibuk berakting, Marcell juga aktif terlibat dalam berbagai kegiatan sosial. Popularitasnya sebagai selebriti yang tengah naik daun membuat Marcel ditunjuk sebagai duta oleh berbagai instansi, seperti Duta Yayasan Kanker Indonesia, Duta Campak oleh UNICEF, Duta Autisme oleh Rumah Autis, dan Duta Departemen Sosial Tagana (Taruna Siaga Bencana).
Namun sayang, citra positif sebagai seorang public figure yang selama ini susah payah dibangunnya sedikit tercoreng di awal Desember 2008. Saat itu ia dituduh terlibat kasus penganiayaan terhadap rekan kerjanya, Agung Setiawan, karena masalah utang piutang. Kasus itu tidak hanya melibatkan Marcell namun juga dua kakak beradik yang dikenal sebagai pembalap, Ananda Mikola dan Moreno Soeprapto. Keduanya merupakan putra Tinton Soeprapto, mantan pembalap nasional.
Selama berbulan-bulan, polisi sibuk menyelidiki kasus ini hingga akhirnya kasus ini disidangkan. Belakangan, nama adik bungsu Marcella, Sergio ikut terseret dalam pusaran kasus tersebut. Kenyataan itu tentu membuat sang ibunda, Tetty Liz sangat terpukul.
Pada Kamis, 5 Maret 2009, sidang perdana kasus yang cukup menghebohkan publik ini digelar. Oleh jaksa, Marcella dituntut 18 bulan penjara. Setelah lebih dari dua bulan melalui persidangan yang cukup alot, akhirnya keputusan atas kasusnya keluar pada 22 Juni 2009. Dari empat pasal yang didakwakan kepada kakak kandung dari artis Olivia Zalianty ini, hanya satu pasal yang dianggap bersalah. Oleh karenanya, ia divonis dengan hukuman 6 bulan 20 hari. Dipotong masa tahanan yang telah dijalaninya, maka pada 23 Juni 2009, ia dibebaskan.
Setelah menghirup udara kebebasan, ia langsung meluncur ke kediamannya di bilangan Ciganjur Jakarta Selatan guna menghadiri acara syukuran yang sebelumnya telah dipersiapkan keluarga tercinta. “Aku bersyukur kepada Allah SWT, Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah, hari ini aku akhirnya menghirup udara bebas, setelah terbelenggu selama enam bulan ini. Aku bisa berkumpul kembali dengan keluarga,” ucap Marcel penuh keharuan seperti dikutip dari harian Indo Pos edisi 10 Juli 2009.
Rasa syukur atas kebebasannya itu tak cukup dengan menggelar acara tersebut. Pertengahan Juli 2009, ia dan Ananda Mikola berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah umroh. Kedekatan Marcel dan Nanda, sapaan akrab pria berkulit putih itu sempat memunculkan dugaan bahwa ada hubungan spesial di antara sejoli berbeda profesi itu. Bahkan sempat berhembus kabar, keduanya melangsungkan pernikahan di kota suci umat Islam itu.
Setiap kali pers meminta konfirmasi, keduanya berkali-kali membantah rumor tersebut. Namun kemudian kabar itu berubah menjadi kenyataan sekaligus berita bahagia manakala keduanya mengucap janji sehidup semati pada tanggal 29 November 2010. Akad nikah dilaksanakan di Masjid At Tiin Taman Mini Indonesia Indah dengan disaksikan putra bungsu mantan presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy. Pasangan yang berbahagia itu kemudian menggelar resepsi pernikahan di Sirkuit Sentul, Bogor pada 7 Desember 2010. Pilihan tempat yang terbilang unik itu merupakan gagasan mertua Marcell yang juga menjabat sebagai Direktur Utama Sirkuit Sentul, Tinton Soeprapto.
Marcell mengakui, terbelit kasus kriminal merupakan cobaan terberat dalam perjalanan hidupnya. Ia bahkan sempat berpikir untuk rehat sejenak dari dunia yang telah membesarkan namanya. Namun niatnya itu berubah ketika ia mendapat tawaran untuk tampil sebagai model video klip Restu CintaMu milik grup band Gigi. Saat itu Marcell yang bertahun-tahun telah akrab dengan sorot kamera sempat merasa canggung saat pengambilan gambar. Hal itu bisa dimaklumi karena pengalaman mendekam selama berbulan-bulan bukanlah sesuatu yang mudah untuk dijalani. Meski demikian, ia berhasil memerankan perannya dalam video klip tersebut, terlebih lagi ia berkesempatan untuk beradu akting dengan aktor Lukman Sardi. “Aku merasa ini sudah seperti dunia yang aku cintai, karena itu aku ingin kembali mencoba,” terangnya.
Berstatus sebagai mantan narapidana tidak serta merta membuat ia kehilangan tawaran dari dunia seni peran. Buktinya, pasca keluar dari bui, ia langsung menuntaskan pekerjaan yang sempat tertunda yakni keterlibatannya dalam pementasan teater di Monaco. Ia tampil pada Mondial Du Theatre 14th World Festival of Amateur Theatre, 22 Agustus 2010 bersama komunitas Satu Kata. Dalam ajang bertaraf internasional itu, mereka tampil dalam lakon bertajuk Mission in Peace. Lebih jauh ia menjelaskan, lakon yang bercerita tentang larutnya perbedaan dalam sebuah kebersamaan itu seharusnya dituntaskan Desember 2008. Tetapi lantaran ia dibui dan sang penulis naskah tidak bisa mencari pengganti dirinya, pementasan itu harus tertunda selama hampir dua tahun. “Penulis naskahnya mau tetap aku yang main,” kata Marcell.
Walaupun begitu, ia menyadari keputusannya untuk merajut kembali karirnya tidak akan berjalan mulus. Karena itu, ia akan berusaha untuk memperbaiki penampilannya dan belajar akting kembali bersama keluarga yang terus mendukungnya.
Kasus pelik yang menyeretnya hingga mendekam di penjara tak lantas membuatnya trauma. Namun dengan bijak ia memetik hikmah dari kejadian tersebut. Salah satunya adalah lebih mawas diri dalam menjalin kerjasama dengan orang lain.
Pada tahun 2010, Marcella kembali meramaikan industri perfilman Tanah Air lewat film berjudul 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita. Memasuki tahun 2011, ia kembali disibukkan dengan penggarapan film terbarunya antara lain Tan Ju Hok, Jakarta Macau, dan Batas. eti | muli, red