Jakarta Darurat

 
0
35
Majalah Berita Indonesia Edisi 32
Majalah Berita Indonesia Edisi 32 - Jakarta Darurat

VISI BERITA (Balada Banjir Jakarta, 1 Maret 2007) – Senja jatuh di batas cakrawala, mendung sedikit demi sedikit memekat di langit Jakarta bersamaan merambatnya Kamis sampai lewat tengah malam. Hujan deras tumpah ruah dari sekujur langit Jakarta sampai dini hari Jumat (2/2). Agaknya hujan deras tidak hanya tumpah di Jakarta, tetapi juga di Puncak dan Bogor. Kali Ciliwung yang melewati kedua kawasan tersebut, tak pelak lagi mengirim kado air bah untuk Jakarta.

Baca Online: Majalah Berita Indonesia Edisi 32 | Basic HTML

Air Kali Ciliwung dan tumpahan hujan menyatu di tempat-tempat rendah, mengepung dan merendam permukiman kumuh dan mewah, jalan, sekolah, rumah sakit, serta pabrik di Jakarta. Air bah itu seakan mencibir para petinggi dan warga terhormat ibu kota. Banjir dahsyat yang muncul mendadak seolah menguji janji dan kepedulian mereka terhadap rakyat yang menderita bertahun-tahun karena menanggung beban ekonomi.

Ternyata ketika banjir pertama dan kedua terjadi, mereka tidak peka, acuh, dan lalai terhadap penderitaan puluhan ribu pengungsi yang panik mencari perlindungan. Saat itu tak terlihat para petinggi negara, politisi, dan legislator yang mengunjungi para korban banjir untuk berempati atau mengulurkan bantuan. Tak juga tampak para anggota DPRD Jakarta yang getol mempersoalkan tunjangan komunikasi intensif.

Namun Kamis sore itu (1/2), muncul balada banjir yang memilukan di sepanjang pinggir jalan Jatinegara, di bibir Kali Ciliwung. Segerombol penghuni bantaran Kali Ciliwung berdiri atau duduk berderet di emper-emper toko. Mereka masih duduk atau berdiri di situ sampai dini hari Jumat. Meskipun langit Jakarta sore itu cerah, ratusan warga mulai mengungsi lantaran rumah mereka tergenang banjir kiriman dari Puncak, Bogor, dan Depok. Mereka memang salah, karena membikin rumah di bibir, bantaran, dan kolong jembatan Kali Ciliwung.

Namun kita berbicara soal rasa kemanusiaan. Kesampingkan dulu ketidakberdayaan dan kesalahan mereka. Pada wajah-wajah mereka yang lesu dan lelah, terpancar gumpalan murung. Soalnya, mereka tidak bisa kembali ke gubuk mereka atau mengungsi ke rumah keluarga dan ke tempat pengungsian.

Pada hari ketiga, baru berdiri tenda tidak seberapa besar di halaman Sekolah Santa Maria dan bioskop Nusantara, Jatinegara, yang sudah bangkrut. Saat itu, tak ada petinggi, politisi, legislator, atau anggota DPRD Jakarta yang mendatangi mereka. Padahal di musim kampanye pemilihan, mereka mengumbar janji muluk untuk memperbaiki nasib dan harkat rakyat kecil.

Berikutnya balada pilu sekelompok warga permukiman elit Kelapa Gading yang bermata sipit. Mereka juga sengsara dan terlantar lantaran amukan banjir. Di atas truk bak terbuka, sekitar 20 penumpang duduk berdesakan. Mereka datang dari arah Kelapa Gading, menerjang banjir yang merendam Pulo Gadung. Dari wajah-wajah yang memerah karena kelelahan dan kegerahan, terpancar sendu yang bisu. Hanya seorang pimpinan rombongan, pria kekar usia setengah baya, melakukan kontak telepon dengan personil sebuah hotel berbintang di jantung kota Jakarta. Namun hari itu, Minggu (3/2), sejumlah ruas jalan yang menuju sederet hotel berbintang di kawasan elit MH Thamrin, air menggenang setinggi satu meter lebih. Jalan MH Thamrin sendiri tergenang air dengan ketinggian yang sama.

Selanjutnya balada angkutan darurat dan kemacetan lalu lintas di banyak ruas jalan yang tergenang banjir, dan di jalan tol Jagorawi. Ketika melintasi ruas jalan yang tergenang sampai sebatas dada, semua mobil harus bergerak lambat atau ngebut agar tidak mogok di tengah benaman air. Namun pengendara yang ngebut akan dicaci-maki oleh para tukang gerobak karena menyibakkan air laksana gelombang laut. Mereka menawarkan jasa angkutan banjir dengan ongkos yang aduhai mahalnya. Para pejalan kaki yang terjebak genangan banjir terpaksa naik gerobak untuk melintasi jarak 50 sampai 100 meter, bisa dipungut tarif Rp 100.000 sampai Rp 150.000.

Gerak mobil yang melambat menimbulkan kemacetan beruntun. Di tengah kemacetan itu, banyak pengendara yang panik dan stres karena takut mobil mereka mogok terbenam air. Mereka bisa menjadi mangsa empuk anak-anak remaja pria yang menunggu mobil mogok sembari bermain-main di genangan air. Untuk mendorong mobil mogok, mereka bisa mengompas sang pengendara dengan imbalan ratusan ribu rupiah.

Advertisement

Kepanikan para pengendara juga terjadi di Pintu Tol TMII, Jakarta Timur. Baru memasuki pintu tol, banyak pengendara berbalik arah karena melihat kemacetan di badan jalan tol menuju Grogol dan Tanjung Priok. Jalan tol Jagorawi—Sabtu dan Minggu—benar-benar mengalami kemacetan paling parah sepanjang sejarahnya.

Balada banjir paling menarik, munculnya polemik antara Gubernur Sutiyoso dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Sabtu malam (3/2). Sutiyoso, katanya, menginformasikan kepada Presiden via HP ke Sekkab Sudi Silalahi, akan membuka Pintu Air Manggarai (PAM). Namun dengan risiko, bangunan-bangunan penting dan strategis yang terentang dari Menteng sampai ke Harmoni bisa terendam banjir. Sehari kemudian, Minggu (4/2), Presiden SBY mengeluarkan unek-uneknya di Bekasi. SBY mengatakan bahwa dia merasa tidak berwenang memberi izin untuk membuka PAM. Mengelak menyebut nama gubernur atau nama pejabatnya (Sutiyoso), SBY mengatakan wewenang itu ada di tangan pemerintah daerah.

Semua balada tersebut mungkin tak akan terjadi, andaikan Daerah Aliran Sungai di Puncak dan Bogor yang dilalui Kali Ciliwung dihijaukan kembali, atau rencana membangun waduk yang menampung amukan air Kali Ciliwung di kawasan Margonda, Kota Depok, bisa terwujud. Dengan demikian, beban berat PAM ratusan tahun untuk melindungi kawasan strategis tersebut dari ancaman banjir kiriman bisa sangat berkurang. (red/BeritaIndonesia)

Daftar Isi Majalah Berita Indonesia Edisi 32

Dari Redaksi

Surat Komentar

Highlight/Karikatur Berita

Berita Terdepan

Visi Berita

Lintas Tajuk

Berita Utama

Berita Politik

Lentera

Berita Ekonomi

Berita Khas

Berita Feature

Berita Mancanegara

Berita Hukum

Berita Iptek

Berita Daerah

Berita Olahraga

Berita Nasional

Berita Tokoh

Berita Hankam

Berita Kesehatan

Berita Lingkungan

Berita Budaya

Berita Media

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini