WAWANCARA PROBOSUTEDJO: Selama 32 tahun menjabat Presiden, Pak Harto dituding telah menumpuk kekayaan sampai 9 milyar dolar di Swiss dan menimbun triliunan rupiah di bunker-bunker rumahnya. Beliau juga disebut sebagai penguasa yang otoriter dan telah memberi fasilitas kepada anak-anak dan saudaranya sehingga semuanya menjadi kaya raya. Apa dan bagaimana hal ini sesungguhnya?
Bismar Siregar, SH mengistilahkan bukan lagi air mata yang bercucuran, darah telah berceceran dari pencari keadilan. "Tapi ternyata pejabat pengadilan tidak peduli yang demikian itu," keluhnya. Dia merasa bahagia tidak termasuk dalam lingkaran hakim-hakim yang bertanya: Mana lembaran Soedirman, mana lembaran Soeharto?
Kawan saya pernah bilang bahwa begitu kita dilahirkan, kita sudah dikondisikan oleh budaya, kebiasaan, kepercayaan, termasuk agama yang berlaku setempat. Boleh dikatakan bahwa kita menjadi apa adanya sekarang, karena sebuah "kebetulan" yang bukan kita pilih.
Oleh AS Panji Gumilang | Fenomena globalisasi, yang telah mengubah sedemikian rupa pola perdagangan dunia, informasi dan komunikasi, serta hubungan perekonomian di akhir abad kedua puluh, membawa pengaruh perubahan yang sama di bidang pendidikan di awal abad kedua puluh satu.
Pada edisi lalu, kolom ini bertajuk Bobot Kepemimpinan. Diawali dengan pertanyaan: Siapakah yang layak disebut tokoh Indonesia dan apa kriterianya? Tokoh Indonesia itu ialah semua pemimpin formal dan informal Indonesia tanpa pembatasan tingkatan, melainkan lebih kepada bobot kepemimpinannya. Sebab seorang kolonel bisa mengukir prestasi yang oleh seorang jenderal belum tentu bisa (pernah) melakukannya.
Oleh Ahmad Syafi'i Ma'arif | Di saat kritis dan serba tidak pasti sekarang, Indonesia benar-benar memerlukan para negarawan besar untuk memulihkan kepercayaan rakyat kepada institusi negara. Masih dapatkah kita berharap kepada partai politik untuk memenuhi harapan itu? Mari kita telusuri sekilas sejarah kepartaian di negeri ini.
Mantan Jaksa Agung RI 1998-1999, Duta Besar untuk India dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Letnan Jenderal TNI (Purn) Andi Muhammad Ghalib ikut menjadi caleg PPP sebagai bentuk pengabdiannya yang tiada akhir untuk mengembalikan kejayaan Islam melalui partai berazas Islam satu-satunya, yaitu PPP (Partai Persatuan Pembangunan).
Kawan saya pernah bilang bahwa begitu kita dilahirkan, kita sudah dikondisikan oleh budaya, kebiasaan, kepercayaan, termasuk agama yang berlaku setempat. Boleh dikatakan bahwa kita menjadi apa adanya sekarang, karena sebuah "kebetulan" yang bukan kita pilih.
Saleh Afiff adalah sebuah kata kerja. Suaranya mungkin tak terdengar bingar. Tak keras menghantam. Mereka yang mengharap sebuah teriakan galak membela petani mungkin akan kecewa.
Undang-undang mengamanatkan jatah 30 persen perempuan di legislatif. Jatah perempuan di legislatif itu dimaksudkan untuk keterwakilan perempuan dalam menyuarakan aspirasi politiknya. Agar perempuan mempunyai akses dalam proses politik dan proses pengambilan keputusan.
Saatnya mengosongkan diri! Kalimat pendek ini menjadi salah satu yang selalu ditekankan pimpinan media ini kepada para jurnalisnya. Hal ini sehubungan dengan keberadaan Website dan Majalah Tokoh Indonesia yang di-setting sebagai media spesifik biografi. Pertama dan satu-satunya di Indonesia.
JUDUL di atas sengaja saya pilih untuk mengiringi kepergian Profesor Mubyarto, seorang ekonom yang dalam seperempat abad terakhir gigih memperjuangkan gagasan yang ia sangat yakini, yaitu Ekonomi Pancasila. Pak Muby, demikian kami sehari-hari memanggilnya, telah pergi untuk selamanya pada Selasa, 24 Mei 2005, di usia menjelang 67 tahun.
Pengantar Redaksi:Pada hari Rabu, 18 Mei 2005, Central for Information and Development Studies (CIDES), menyelenggarakan Paparan Ekonomi Politik CIDES "Setelah Setengah Tahun Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla". Paparan yang berlangsung di Hotel Ambara, Jakarta, itu menampilkan tiga orang pembicara yakni Irman Gusman, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia, Indria Samego, Direktur CIDES yang juga Direktur Eksekutif Pusat Pengkajian Masalah-Masalah Pemerintahan (PPMmP), dan Umar Juoro, Ketua Dewan Direktur Cides. Berikut ini adalah makalah yang disampaikan oleh Irman Gusman. ***
Pada tahun 2014, kota Jakarta akan kolaps macet total akibat pertumbuhan kendaraan tidak sebanding dengan pertumbuhan jalan. Pada saat itu, siapa saja boleh beli mobil namun tak bisa keluar rumah, cukup diselimuti saja di garasi. Untuk mengatasi masalah itu, Gubernur Sutiyoso menggagas suatu pola transportasi makro. Dia pun memotivasi Rustam Effendi selaku Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk membantunya mewujudkan obsesi itu. Itulah ikhwal awal berprosesnya reformasi total (revolusi) transportasi di Jakarta.
NAMA Eva Riyanti Hutapea, Chief Executive Officer PT Indofood Sukses Makmur (ISM) Tbk melekat dengan perusahaan yang melahirkan produk mi, terigu, sawit, dan berbagia produk makanan lain. Dia berhasil membawa ISM mengarungi gelombang krisis moneter tahun 1997/1998. Perusahaan ini--karena anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang tidak diduga sebelumnya, merugi hingga Rp 1,2 triliun pada tahun 1997-- berhasil meraup laba Rp 150 miliar setahun kemudian. Tahun 1999, dengan nilai penjualan Rp 8,4 triliun, laba perusahaan naik 550 persen menjadi Rp 825 miliar.
Sudah genap tiga tahun situs Tokoh Indonesia berusaha menyajikan biografi para tokoh di negeri ini agar lebih mudah diakses publik. Tepatnya tanggal 20 Mei 2002, persis pada Hari Kebangkitan Nasional, situs ini diluncurkan. Selama tiga tahun, kami banyak menimba pengalaman para tokoh, para pemimpin, di negeri ini.
WAWANCARA SUTIYOSO: Seperti apa pembangunan kota metropolitan Jakarta dalam visi Gubernur Sutiyoso yang akrab dipanggil Bang Yos. Benarkah jenderal bintang tiga ini kurang berpihak kepada wong cilik? Lalu, mengapa dia tega melakukan penggusuran? Serta, mengapa dia bersikukuh mengubah badan hukum Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi perseroan? Bagaimana keberpihakannya kepada usaha kecil dan menengah? Lalu, kenapa dia mengizinkan hypermarket bertumbuh? Selain itu, sesungguhnya bagaimana kerlibatannya dalam Peristiwa 27 Juli 1996?
Berbicara dengannya sama seperti membaca buku yang dipenuhi butir-butir gagasan, pengetahuan dan pengalaman yang sangat bermakna. Kisah perihal kehidupannya sejak kecil juga menjadi guru yang baik bagi orang lain. Dia melihat di era reformasi ini ada gejala kemunduran berbangsa dengan makin mengentalnya pengkotak-kotakan baru.
SALAH satu topik penting yang dibicarakan dalam Sidang Raya ke-9 Dewan Gereja-gereja se-Dunia (DGD) di Porto Alegre-Brazil adalah tentang pluralitas agama-agama dalam kaitannya dengan pemahaman diri kekristenan (Religious Pluralism and Christian Self-Understanding).