Musisi yang Disegani

Melky Goeslaw
 
0
1198
Melky Goeslaw
Melky Goeslaw | Tokoh.ID

[DIREKTORI] Melky Goeslaw aktif di panggung tarik suara sejak tahun 1970-an baik sebagai penyanyi maupun penggubah lagu. Beberapa lagunya yang terkenal adalah Pergi untuk Kembali, Hiroshima dan Nagasaki, Tuhan Semesta Alam dan Siapa Suruh Datang Jakarta. Bakat bermusiknya juga diturunkan pada putrinya, Melly Goeslaw, yang dikenal sebagai pencetak lagu-lagu hits. 

Lahir di Morotai, Halmahera, Maluku Utara pada 7 Mei 1947, pria bernama lengkap Melky Jannes Goeslaw ini pernah tampil bernyanyi di depan Presiden RI Soekarno yang sedang berkunjung ke Ternate pada tahun 1956. Saat itu, Melky masih duduk di bangku kelas empat Sekolah Rakyat (SR).

Demi mengejar impiannya menjadi penyanyi profesional, Melky kemudian merantau ke Jakarta pada 1959. Di ibukota, ia rajin mengasah kemampuannya dengan mengikuti berbagai ajang di bidang olah vokal. Namanya mulai dikenal di blantika musik Indonesia setelah menjuarai Festival Lagu Pop Nasional (FLPN) tahun 1975. Dalam ajang tersebut, ia menyanyikan lagu Pergi Untuk Kembali ciptaan Minggus Tahitu.

Dua tahun setelah itu, ia kembali tampil di ajang yang sama bersama Diana Nasution dan meraih juara II. Saat itu Melky kembali menyanyikan karya Minggus yakni Bila Cengkeh Berbunga dan Malam Yang Dingin berduet dengan Diana. Lagu tersebut sempat dimuat dalam sebuah album yang kerap menjadi incaran para penikmat karya musisi dalam negeri.

Sejak saat itu, sosoknya menjelma menjadi penyanyi yang disegani. Lagu-lagu yang dibawakannya banyak mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Beberapa lagunya yang terkenal adalah Pergi untuk Kembali dan Tuhan Semesta Alam.

Selain menyanyi, Melky juga dikenal sebagai pengarang lagu. Dua karya Melky yang populer di tahun 70-an antara lain Hiroshima dan Nagasaki dan Selamat Jalan Bang Ali. Sedangkan di era 80-an, lagu ciptaannya yang diminati adalah Dansa Reggae yang dipopulerkan Nola Tilaar. Siapa Suruh Datang Jakarta juga menjadi karyanya yang masih kerap diperdengarkan hingga saat ini. Lagu yang ditulis Melky dengan campuran bahasa Minahasa itu mengisahkan seorang yang merantau ke ibukota namun hidupnya luntang-lantung karena tak berhasil dan akhirnya menyesal. Pria berkulit gelap itu juga menggubah lagu berbahasa Maluku, Gepe-Gepe dan Sio Mama.

Pada tahun 1987, ia sempat terjun ke dunia olahraga dengan menjadi manajer mantan petinju juara dunia IBF, Ellyas Pical yang kala itu tengah berada di puncak masa jayanya.

Di pertengahan dekade 90-an tepatnya pada 1995, Melky Goeslaw memperoleh apresiasi atas dedikasinya sebagai penyanyi kali ini berupa Penghargaan Kawakami untuk kategori penyanyi pop di Jepang.

Selain menyanyi, Melky juga dikenal sebagai pengarang lagu. Dua karya Melky yang populer di tahun 70-an antara lain Hiroshima dan Nagasaki dan Selamat Jalan Bang Ali. Sedangkan di era 80-an, lagu ciptaannya yang diminati adalah Dansa Reggae yang dipopulerkan Nola Tilaar. Siapa Suruh Datang Jakarta juga menjadi karyanya yang masih kerap diperdengarkan hingga saat ini.

Belakangan setelah jadwal manggungnya sudah mulai berkurang, ayah dari Tommy, Abraham, Melly dan Yuliet ini mencoba peruntungannya dengan menjadi pengusaha di bidang perkayuan.

Setelah lama tak tampil, namanya sempat mencuat kembali di hadapan publik tapi bukan karena karyanya melainkan nasib malang dialaminya di tahun 2000. Kakek empat cucu ini menjadi salah satu korban peristiwa bom di malam Natal, 24 Desember 2000 yang terjadi di depan SMK Kanisius, di Jalan Menteng Raya, Jakarta.

Advertisement

Akibat ledakan yang merusakkan tujuh mobil itu, Melky menderita luka bakar di tangan, muka, dan kakinya sehingga harus dirawat di kamar 202 RS Mitra Abadi yang terletak di dekat tempat kejadian. “Beruntung Tuhan masih melindungi saya sekali pun mengalami luka bakar. Akibat kecelakaan itu, saya terluka bakar di muka, tangan, serta memar-memar di kaki,” kata Melky yang ditunggui anaknya, penyanyi top Melly Goeslaw.

Pada saat kejadian sekitar pukul 21.15 WIB itu, katanya, ia bersama istrinya, Linda, sedang menuju satu gereja untuk melaksanakan kebaktian Natal di Jalan Akasia, di bilangan Menteng, melewati Jalan Menteng Raya. Beberapa saat setelah berada di depan sekolah katolik yang bersebelahan dengan kantor PB Muhammadiyah itu, ledakan demi ledakan terjadi dimana sebagian badan jalan itu dipakai untuk parkir mobil jemaat gereja Kanisius.

“Pada ledakan pertama, saya melihat di depan mobil saya ada motor yang terpental dan saat itu di sekeliling mobil dikelilingi api. Saat itu saya dan istri panik, berusaha menyelamatkan diri,” katanya seperti dikutip dari situs gatra.com.

Penyanyi yang meluncurkan album terakhir bertema olahraga itu menyatakan kerelaannya atas kerugian yang dideritanya. Saat dimintai komentarnya, Melly menangis dan menyesali kejadian yang menimpa orang tuanya itu. Saat itu, peledakan terjadi di sekitar lima gereja di Jakarta yang menyebabkan tiga orang tewas dan 31 luka-luka.

Setelah enam tahun sebelumnya ia berhasil lolos dari maut, Rabu 20 Desember 2006, ia tak dapat lagi berkelit dari suratan takdir Tuhan. Melky Goeslaw menghembuskan nafas terakhirnya di Jakarta dalam usia 69 tahun sekitar pukul 16.00. Sebelum meninggal, ia diketahui menderita penyakit komplikasi kanker paru-paru stadium empat, diabetes, dan jantung. Melky yang sudah menderita sakit dalam beberapa tahun terakhir, tiba-tiba tidak sadarkan diri sejak pukul 14.30 WIB.

Ia sempat dilarikan ke Rumah Sakit MMC, Kuningan, Jakarta, namun karena kondisinya sudah kritis, ia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Pusat Pertamina. Setibanya di Instalasi Gawat Darurat rumah sakit itu, ternyata nyawanya tak dapat diselamatkan lagi, kemungkinan ia meninggal dalam perjalanan.

Jenazahnya disemayamkan di rumah duka di Jalan Masjid, Petukangan Utara, Jakarta Selatan. Setelah itu dikebumikan di pemakaman Tanah Kusir pada Jumat 22 Desember 2006 di samping makam salah seorang anaknya, Tansa Goeslaw, yang telah berpulang lebih dahulu.

Empat tahun setelah kepergiannya, tepatnya 17 Oktober 2010, mendiang Melky Goeslaw dianugerahi penghargaan dari DPP Partai Golkar sebagai tokoh musik yang dianggap telah berjasa terhadap bangsa dan negara. Acara penghargaan dalam rangka ulang tahun Partai Golkar yang ke-44 itu diadakan di JCC Senayan Jakarta. eti | muli, red

Data Singkat
Melky Goeslaw, Penyanyi dan Pencipta Lagu / Musisi yang Disegani | Direktori | musisi, Pencipta Lagu, Penyanyi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini