Dia relatif tidak lama berada di elit puncak pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Kabinet Persatuan 1999-2001). Sebagai Sekretaris Pengendali Pemerintahan, lalu Pjs Menteri Sekretaris Negara. Karirnya meredup setelah terkuak isu bobolnya brankas Yayasan Karyawan Yanatera Bulog senilai Rp 35 milyar.
Terbitnya matahari tak bisa dibendung. Demikianlah karir Basrief Arief, SH, MH, Sang Tim Pemburu Koruptor. Matahari karirnya sudah terbenam sejak dia pensiun pada 20 Maret 2007 dengan jabatan Wakil Jaksa Agung. Dia pensiun setelah mengabdi selama 36 tahun pada korps Adhyaksa (jaksa). Tetapi tanpa terduga dan tak bisa dibendung, matahari karirnya terbit lagi, bahkan mencapai puncak menjabat Jaksa Agung RI, 2010-2014.
Soerjadi, SH adalah pejuang independensi Mahkamah Agung. Ketua Mahkamah Agung RI Ketiga periode Juni 1966 sampai Agustus 1968 itu sangat teguh pada prinsip independensi MA. Dia menabukan hakim agung berasal dari TNI (ABRI) dan nonhakim serta melarang hakim berpolitik. Ketika prinsip ini didobrak kekuasaan, dia pun memilih mundur. Dia yang menggantikan Wirjono Prodjodikoro (1952-1966) kemudian digantikan Prof. R. Soebekti (1968-1974).
Letjen (Purn) Muhammad Yunus Yosfiah, pejuang integrasi Timor Timur kelahiran Rappang, Sulawesi Selatan, 7 Agustus 1944, saat menjabat Menteri Penerangan Kabinet Reformasi (1998-1999) mengawali kebebasan pers di Indonesia dengan mempermudah pengurusan SIUPP (Surat Izin Pernerbitan Pers) untuk memenuhi tuntutan Reformasi 1998. Satu tahun kemudian dalam UU Pokok Pers No.40/1999, SIUPP pun ditiadakan.
Anggota BPK, penulis buku Orang Batak Naik Haji (2002), ini adalah lulusan Fakultas Farmasi UGM (1980), Apoteker (1981), Program In Public Health, SCSU, Hamden, CT, USA (1991-1992) dan Magister Ilmu Hukum USAKTI (2004). Sebelumnya, pria kelahiran Padangsidempuan, 7 November 1952, ini menjabat Anggota Komisi IX (Keuangan dan Perbankan) DPR RI dari Partai Golkar, tahun 2001 s/d 2004.
Mantan Menteri Muda Urusan Peranan Wanita (1978-1983) dan Menteri Negara Urusan Peranan Wanita (1983 -1988), ini pantas dijuluki guru perempuan Indonesia. Dengan keteladanan dia mendorong perempuan Indonesia untuk berperan dalam berbagai profesi dan kegiatan pembangunan, sekaligus tetap melaksanakan tugas utamanya sebagai seorang ibu sesuai dengan kodratnya. Baginya, itulah makna emansipasi wanita, ala Indonesia.
PROLOG 2: Diam (tak banyak bicara), akhirnya menjadi suatu kekuatan bagi Megawati. Kendati, mendapat tekanan dan rintangan bahkan caci-maki, dia tetap diam dan sabar. Buahnya, dia pun berhasil menggapai singgasana Presiden RI ke-5.
I Gede Ardika, pencinta seni yang bercita-cita mendalami ilmu seni rupa ini dua kali harus meninggalkan bangku kuliah di Fakultas Seni Rupa ITB karena memenuhi 'panggilan' dunia perhotelan dan pariwisata. Rupanya, itu sebuah misteri tuntunan tangan Tuhan untuk mempersiapkannya mengemban tugas menjadi Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata.
Sesungguhnya KH Cholil Bisri lebih patut disebut sebagai deklarator PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) ketimbang Gus Dur. Sebab dialah yang memimpin sebuah tim membidani pendirian partai sebagai wadah aspirasi politik warga Nahdlatul Ulama (NU) atas desakan para kyai. Sementara Gus Dur selaku Ketua Umum NU ketika itu malah menolak pendirian partai. Maka pada mulanya, ada 72 deklarator PKB, tidak termasuk Gus Dur. Namun ketika deklarasi pendirian PKB itu disampaikan kepada PB NU, nama-nama deklarator itu pun dicoret dan berobah menjadi hanya lima orang.
Ia berjanji memberikan prioritas pada masalah politik luar negeri yaitu, melaksanakan politik bebas aktif, terutama dalam upaya memulihkan citra dan kepercayaan dunia luar kepada Indonesia. Ia terutama juga berusaha memagari disintegrasi dan tentu saja membantu pemulihan ekonomi.
Ia pantas digelari Si Burung Phoenix. Burung dalam mitologi Yunani yang bertampang jelek tapi setiap kali mati, dari abunya hidup lagi Phoenix yang baru. Ia punya prinsip, tak mau kemewahan, tapi tak mau juga kesengsaraan, asal cukup saja. Ia juga tipe manusia yang tak mau kalah (menyerah). Seperti burung Phoenix, ia orang yang tak mau mundur atau kalah, selalu hidup kembali. Kariernya berliku timbul tenggelam sampai akhirnya ia menjabat Menteri Lingkungan Hidup.
Berbakti itu tidak harus selalu sebagai anggota lembaga tinggi negara, tetapi bisa dalam profesi apa saja, baik sebagai presiden, menteri, anggota legislatif, pegawai, militer, pedagang, wartawan, guru, maupun petani dan profesi lainnya. Wakil Ketua Komisi Kesra DPA, Letjen TNI (Purn) I Putu Soekreta Soeranta menegaskan, semuanya harus membaktikan hidupnya secara tulus kepada sesama dan masyarakat. Dengan demikian, hidup akan lebih bermakna.
Seorang politisi yang 'penurut' tapi teguh dalam prinsip. Dia tergolong politisi yang licin, akomodatif dan tenang tapi kadang-kala meledak. Jiwa kebangsaannya telah terpatri sejak masa belia. Keteguhan prinsip dan jiwa kebangsaan telah mengantarkannya ke jenjang karir politik sebagai Menteri Pertahanan (2001-2004).
Ahmad Tirtosudiro adalah seorang tokoh yang tak lelah mengabdikan diri dalam berbagai bidang dan jabatan di negeri ini. Mulai dari karyawan kereta api sampai menjadi jenderal, Kabulog, duta besar, Dirjen dan terakhir sebagai Ketua DPA (Dewan Pertimbangan Agung) periode 1999-2003. Mantan Pj. Ketua Umum ICMI periode 1997-2000, ini juga berperan dalam mengantarkan BJ Habibie menjadi presiden.
Prof Dr Mahar Mardjono (79), meninggal dunia di RSCM, Jakarta, Kamis 19/09/02 sekitar pukul 16.38 WIB. Mantan Rektor UI (1974-1982) dan mantan Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) 1982-1985, yang sangat dikenal dengan kejujuran, integritas, dan keteguhan itu tutup usia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) setelah lima hari dirawat karena menderita sakit komplikasi jantung dan ginjal.Jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka Jl Senayan No.16 Blok S, Jakarta Selatan dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan usai shalat Jumat pukul 13.00 WIB.
Rektor Universitas Pelita Harapan ini seorang pelayan dan pembelajar. Kiprahnya dalam pengembangan teknologi informasi dan telekomunikasi di Indonesia, tak dapat dilupakan. Kebesaran PT Indosat tidak dapat dilepaskan dari sentuhan tangan dingin yang dilandasi ketajaman visi dan prediksinya ke depan. Ia, Jonathan Parapak, taruk yang bersemi dari Tana Toraja, pembelajar dan pelayan telematika Indonesia.
Guru Besar Emeritus Unair ini pantas digelari seorang penjaga nurani hukum dan politik. Ketua Komisi Hukum Nasional RI bernama lengkap Jacob Elfinus Sahetapy, ini sangat prihatin pada komitmen dan integritas para penegak hukum. Dalam dunia politik, anggota DPR dari PDIP ini pun mengatakan politik tanpa moral dan fatsoen atau etika akan menjerumuskan bangsa ini.
Sebelum menjadi hakim agung, pria kelahiran Situbondo Jawa Timur pada 22 Mei 1948 ini aktif sebagai dosen tetap Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dan advokat. Sebagai advokat, ia menangani beberapa kasus penting, di antaranya Anggota Tim Pembela Insiden Santa Cruz di Dili (Timor Timur 1992), dan Ketua Tim Pembela gugatan terhadap Kapolri dalam kasus Pelarungan "Darah Udin" (wartawan Bernas Fuad M Syafruddin).
Pada era kepemimpinannya, Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) mereformasi diri dengan Empat Paradigma Baru yaitu demokratis, netral, profesional dan sejahtera. Sehingga Korpri tidak mudah lagi dijadikan sebagai 'mesin' peraih suara bagi kekuatan politik mana pun seperti era sebelumnya. Ia seorang pelopor netralitas politik pegawai negeri sipil.