Bertahun-tahun menderita penyakit langka membuat dia mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Sambil menahan sakit, pria yang terkenal berkat Telekuis Jari-Jari ini mengisi kesehariannya dengan belajar, berkarya dan mengajak orang untuk terus berjuang dan jangan menyerah.
Selain dikenal sebagai sutradara video klip yang paling dicari, pria yang masuk dalam industri film sejak 1992 ini adalah sutradara yang banyak memproduksi film horor. Dimulai dengan film horor berjudul Jelangkung yang berhasil masuk dalam jajaran box office pada 2001. Kemudian disusul dengan 'Kuntilanak Trilogi' dimana ia berhasil meraih penghargaan sebagai sutradara terbaik dalam Bali International Film Festival untuk film Kuntilanak 3.
Wajah tampannya mulai menghiasi layar kaca sekitar tahun 2006. Saat itu, ia menjadi presenter acara olahraga khususnya sepakbola. Setelah dikenal sebagai presenter dan aktor, pria penggila olahraga bola ini dipercaya menjadi Manajer Tim Nasional Futsal Indonesia sejak Januari 2010.
Juara I Grand Champion Asia Bagus ini menembus kancah musik Indonesia lewat lagu 'Nada Kasih'. Tidak hanya jago menyanyi, ia juga mencipta lagu serta memproduseri albumnya.
Di masa jayanya, aktor ini termasuk dalam daftar The Big Five, jajaran artis film yang mendapat honor tertinggi saat itu. Sayang, usia tua belum membuatnya dewasa. Dia sudah dua kali 'kalah' oleh narkoba dan mendekam di hotel prodeo. Namun, ajaibnya ia masih mendapat tawaran untuk tampil dalam sejumlah film di antaranya Mengejar Mas-Mas (2007) dan Selimut Berdarah (2010).
Audy, seorang vokalis yang memiliki warna suara dan penampilan yang melankolis. Tak kurang dari 10 penghargaan telah diterima atas kesuksesannya dalam dunia tarik suara.
Tanpa pendidikan formal di bidang musik, I Dewa Gede Budjana terkenal sebagai gitaris yang handal memainkan berbagai genre musik terutama rock dan jazz. Gitaris utama band Gigi ini sering menjadi produser, music scoring, aranjer, pembuat jingle, dan session guitarist bagi banyak kelompok dan rekaman album.
Cuek dan slengean, itulah kesan yang pertama kali tertangkap dalam diri Dewiq. Namun, di balik pembawaannya yang 'unik' itu, puluhan lagu-lagu hits telah berhasil diciptakannya. Lagu-lagunya banyak dinyanyikan oleh penyanyi ternama seperti Bunga Citra Lestari, Siti Nurhaliza, Gita Gutawa, hingga sang legenda hidup Iwan Fals.
Di tahun 90-an, Ronny Sianturi merupakan penyanyi yang banyak diidolakan anak-anak remaja. Bersama Edwin dan Yani, ia tergabung dalam grup vokal Trio Libels. Setelah sempat terjerumus dalam gaya hidup bebas selebriti, ia bangkit lalu hidup bagi Tuhan. Selain menyanyi, ia juga aktif di dunia presenter.
Perempuan berdarah Yogyakarta-Tegal ini menggebrak dunia fashion Indonesia dengan memperkenalkan Urban Crew, brand fashion bergenre unisex di akhir tahun 90-an. Kreativitas dan jiwa entrepreneurship kemudian mendorongnya untuk membuat beberapa lini bisnis seperti lembaga pendidikan fashion, sekolah model, konsultasi untuk industri kreatif, dan produk-produk kerajinan.
Di usianya yang sudah tidak muda lagi, artis penyanyi dan bintang film yang populer di tahun 80-an ini tetap mempertahankan eksistensinya dan tak kalah bersaing dengan para pendatang baru. Wajah cantik dan akting peraih tiga Piala Citra ini masih dapat dijumpai dalam berbagai judul sinetron dan film layar lebar.
Sejak hengkang dari dunia tarik suara dan akting yang pernah melambungkan namanya, peraih penghargaan Inspiring Woman PKS Award 2008 ini lebih banyak bergelut di bidang sosial, pendidikan, dan keagamaan khususnya pendidikan anak dan orang tua. Menurutnya, anak-anak tak hanya dituntut cerdas secara intelektual, tapi juga cerdas moral dan spiritual.
Di masa jayanya, aktor ini termasuk dalam daftar The Big Five, jajaran artis film yang mendapat honor tertinggi saat itu. Sayang, usia tua belum membuatnya dewasa. Dia sudah dua kali 'kalah' oleh narkoba dan mendekam di hotel prodeo. Namun, ajaibnya ia masih mendapat tawaran untuk tampil dalam sejumlah film di antaranya Mengejar Mas-Mas (2007) dan Selimut Berdarah (2010).
Lagu pop yang sempat hits di tahun 90-an, Bidadari dan Kuta Bali melambungkan namanya. Belakangan, penyanyi yang kerap berduet dengan sejumlah musisi dunia ini lebih banyak berkiprah di belakang layar sebagai produser musik.
Biduan dangdut berparas manis ini kerap tampil dengan busana yang sopan dan tertutup, goyangannya pun ala kadarnya, tak berlebihan. Meski banyak yang bilang dangdut tanpa goyang ibarat sayur tanpa garam, popularitasnya jauh lebih langgeng dibanding pedangdut yang hanya mengandalkan goyangan seronok dan busana minim.
Lagu berirama bossas berjudul Kasmaran melambungkan namanya di dunia jazz pada era 90-an. Meski terhitung jarang mengeluarkan album, juara II Bintang Radio dan Televisi Tingkat Nasional (1989) ini masih aktif berkarya baik di depan layar ataupun di belakang layar.
Penyanyi Dangdut Wanita Terbaik versi AMI Award (1997, 1999, 2004) ini bisa melantunkan berbagai lagu dangdut dari yang bertempo mendayu hingga yang riang gembira. Ia turut memperkenalkan dangdut hingga mancanegara seperti Jepang, Korsel, Australia, Inggris dan Amerika Serikat. Tembangnya berjudul Terlena sangat terkenal dan masih sering dibawakan penyanyi lain.
Bertahun-tahun menderita penyakit langka membuat dia mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Sambil menahan sakit, pria yang terkenal berkat Telekuis Jari-Jari ini mengisi kesehariannya dengan belajar, berkarya dan mengajak orang untuk terus berjuang dan jangan menyerah.
Gitaris yang terkenal dengan gitar elektrik double neck dan teknik bermain tapping 8 jari ini banyak berkiprah di event-event bergengsi di luar negeri. Lewat grup musik Batuan Ethnic Fusion, ia mengeksplorasi dan memadukan musik jazz, rock, dan pop dengan musik tradisional Bali. Sebagai salah satu gitaris jazz favorit di Indonesia, ia kerap diundang mengisi acara di berbagai stasiun televisi dan menjadi guru gitar di beberapa sekolah musik di Indonesia.
Di era tahun 90-an, ia bertahta sebagai artis nomor satu dan termahal di jagat hiburan Indonesia. Di tengah hadirnya bintang-bintang baru dan berwajah Indo, pelantun lagu Tenda Biru ini masih tetap eksis karena dianggap sebagai ikon kecantikan wajah Indonesia asli.
Penyanyi dangdut ini populer lewat lagu-lagu Melayu Tempo Doeloe generasi Said Effendi dan Mashabi. Dengan penampilannya yang elegan dan jauh dari kesan seronok, Iis dianggap sebagai salah satu ikon musik dangdut yang menaikkan kelas musik khas Indonesia ini.
Tingkah kocaknya mulai dikenal publik sekitar medio tahun 90-an dalam acara Spontan yang tayang di sebuah stasiun televisi swasta. Di acara komedi itu, ia terkenal dengan jargonnya, Uhuiiii.... Pelawak bersuara khas yang menjadi ikon sebuah merek sepeda motor ini pernah disebut-sebut sebagai pelawak dengan bayaran termahal.
Ia sudah malang melintang di dunia hiburan negeri ini sejak dekade 80-an, baik sebagai model, aktris, pencipta lagu dan penyanyi. Meski beberapa kali menuai sensasi baik dalam karir maupun kehidupan pribadi, peraih 5 penghargaan dalam ajang AMI (Anugerah Musik Indonesia) Award 1999 ini sudah menghasilkan puluhan album dan belasan lagu hits diantaranya Imajinasi (1984), Yang Pertama Yang Bahagia (1986), Ekspresi (1988), Titi DJ 1989 (1989), Dunia Boleh Tertawa (1990), Bintang Bintang (1994), Kuingin (1996), dan Bahasa Kalbu (1999).