Terus Meniti Kejayaan

Maia Estianty
 
0
170
Maia Estianty
Maia Estianty | Tokoh.ID

[SELEBRITI] Enggan bertahun-tahun hanya berada di belakang layar, perempuan cantik ini akhirnya memasuki jalur musik profesional dengan mengusung bendera Ratu. Setelah beberapa kali berganti personil dan diterpa sejumlah masalah, Ratu terpaksa berganti nama menjadi MAIA. Meski demikian, penyanyi handal yang juga pencipta lagu berbakat ini terus berkarya bahkan menjadi konseptor kelahiran sebuah grub band baru.

Persoalan hidup yang membelit tak meruntuhkan semangatnya untuk terus menelurkan karya-karya berkualitas. Berbagai bidang dirambahnya mulai dari tarik suara hingga seni peran. Semuanya berbuah kesuksesan. Ia dapat membuktikan bahwa dirinya masih dapat menjaga eksistensi di panggung hiburan meski mengalami problematika yang cukup rumit. Ketegarannya seolah menginspirasi kaum hawa untuk terus memperjuangkan mimpi mereka di tengah terpaan badai masalah. Wanita tegar itu bernama Maia Estianty.

Maia lahir di Surabaya pada 27 Januari 1977. Masa remajanya sebagian besar dihabiskan di kota kelahirannya itu. Di usianya yang belum genap 20 tahun, alumni Universitas Indonesia itu memutuskan untuk menikah dengan Ahmad Dhani, teman semasa sekolahnya di SMAN 2 Surabaya yang juga dikenal sebagai pendiri grup band Dewa 19. Awalnya, pernikahan dua remaja itu sempat ditentang oleh pihak keluarga Maia yang khawatir masa depan putrinya suram karena menikah dengan musisi. Meski demikian, keduanya dapat membuktikan bisa “hidup” dari musik hingga akhirnya rumah tangga mereka dikaruniai tiga orang anak laki-laki, yakni Ahmad Al Gazali, El Jalaluddin Rumi, dan Ahmad Abdul Qodir Jaelani.

Bersuamikan pemain band, membuat hari-hari Maia akrab dengan dunia musik. Ia pun kerap membantu karir bermusik sang suami dengan terlibat sebagai penyanyi latar dan keyboardist. Tapi, musik sebenarnya bukan barang baru dalam hidup Maia. Sebelum menikah dengan Dhani, Maia sudah dikenal sebagai Rapper dan DJ ketika masih SMA. Ketika itu, ia bahkan telah memiliki grup band bernama SMADA Power Band.

Setelah bertahun-tahun hanya berada di belakang layar, mulai timbul keinginan Maia untuk terjun sepenuhnya sebagai pemusik. Dengan bekal dukungan dan ilmu yang didapatnya dari Ahmad Dhani, tahun 2003 Maia pun memasuki jalur musik profesional dengan mengusung bendera Ratu. Ia kemudian merekrut salah seorang penyanyi latar Dewa 19, Pingkan Mambo sebagai rekan duetnya. Pilihannya sebagai musisi tak sia-sia, album perdana Ratu yang dirilis tahun 2003, Bersama, meledak di pasaran.

Dengan pencapaian yang luar biasa itu, Maia membuktikan ia mampu menghasilkan karya berkualitas, bukan hanya sekadar mendompleng nama besar sang suami. Meski diakuinya, tangan dingin Ahmad Dhani benar-benar berjasa dalam menempa musikalitas dirinya.

Namun sayang, baru setahun terbentuk, Ratu mulai diterpa masalah yang berujung hengkangnya Pingkan sebagai vokalis. Ditinggal teman duetnya, tidak membuat Maia hilang akal. Dia pun mengadakan audisi pencarian vokalis baru Ratu. Dari hasil audisi tersebut, nama Mulan Kwok terpilih sebagai pewaris tahta Ratu. Tahun 2005, setelah setahun vakum, dengan formasi barunya, Ratu kembali mengeluarkan album bertajuk Ratu & Friends. Album tersebut sukses menelurkan sejumlah tembang hits antara lain, Teman Tapi Mesra, dan Di Dadaku Ada Kamu. Album yang sebagian besar lagunya diciptakan Maia itu mencetak sukses di pasaran dengan jumlah penjualan mencapai 400 ribu kopi.

Setahun kemudian, Ratu kembali hadir dengan album terbarunya yang diberi judul No Satu. Album yang berisikan hits-hits andalan seperti Buaya Darat dan Dear Diary ini berhasil terjual sebanyak 500 ribu kopi di minggu pertama setelah dirilis. Berkat prestasi yang luar biasa itu, album tersebut diganjar penghargaan double platinum. Lagu-lagu bertempo cepat dengan lirik-lirik yang sedikit nakal, membuat pecinta musik semakin kepincut pada Ratu.

Saat berada di puncak popularitas, duo vokal itu terlibat perseteruan. Mulan mempersoalkan tidak transparannya manajemen Ratu dalam hal pembagian royalti. Konflik itu berakhir di awal tahun 2007 dengan keluarnya Mulan sebagai vokalis. Setelah Mulan keluar, Maia mulai membidik bakat baru yang akan dipilihnya sebagai vokalis Ratu. Pada Desember 2007, setelah melakukan audisi, pilihannya jatuh pada Mey Chan, gadis berwajah oriental asal Malang.

Di tahun yang sama, rumah tangga Maia yang dibinanya bersama Ahmad Dhani mengalami goncangan hebat. Maia akhirnya melayangkan gugatan cerai dan dikabulkan pengadilan pada tanggal 23 September 2008. Banyak hal yang diperebutkan, salah satunya adalah harta gono gini. Selain itu, hak asuh ketiga anak hasil buah cinta musisi ini jatuh ke tangan Maia. Namun sayangnya, ketiga anak mereka, masih berada di tangan Dhani. Lama Maia berusaha menempuh jalan kekeluargaan untuk memperoleh haknya bertemu dengan ketiga buah hatinya itu.

Namun, Maia tetap berusaha untuk tabah dan tidak cengeng menghadapi kenyataan pahit tersebut. Ia tetap bersemangat menjalani hidup dan melakukan berbagai cara agar tetap bisa dekat dengan anak-anaknya.

Advertisement

Di saat Maia tengah kembali membangun karirnya bersama Ratu, masalah kembali menerpa. Dhani, sang mantan suami menggugat Maia atas hak nama dari Ratu, dan kemudian melarangnya untuk memakai nama tersebut. Inilah awal keruntuhan masa kejayaan Ratu dan akhirnya karena masih terikat kontrak dengan Sony BMG maka Maia terpaksa harus mencari nama lain untuk albumnya tersebut.

“Apalah Arti Sebuah Nama”, demikian ungkapan Maia di blog pribadinya yang mengutip ungkapan pujangga ternama, William Shakespare. Sebaris kalimat itu boleh jadi terlalu klise dan usang, tapi untuk Maia Estianty itu merupakan jawaban singkat atas kiprahnya di dunia musik.

Tak mau dibayangi kiprah di masa lalu, kini Maia tampil dengan citra baru, MAIA. Ya, cukup MAIA saja, dengan logo anggun bertorehkan tinta emas dan bermahkota. MAIA masih mengedepankan konsep duo, karena formasi ini terbukti mendapat apresiasi bagus dari masyarakat. “Formasi ini juga memberikan ruang lebih untuk mengeksplorasi kreativitas, baik dari sisi musik, vokal, maupun performance,” jelas ibu muda yang masih terlihat cantik itu.

Album tersebut cukup mendapatkan sambutan positif dari masyarakat, dengan hits single-nya seperti Ingat Kamu dan E.G.P, album MAIA berhasil terjual hingga lebih dari 300 ribu keping. Penghargaan double platinum dari perusahaan rekaman SONY BMG pun dianugerahkan atas kesuksesan album tersebut. Bersama Mey Chan, Maia mulai kebanjiran tawaran manggung. Keduanya juga didapuk menjadi bintang iklan sebuah penyedia jasa layanan telekomunikasi.

Awal Mei 2008 Maia mendapat tawaran untuk menciptakan sebuah lagu yang dinyanyikan oleh Dirly dan beberapa finalis Indonesian Idol untuk dipakai menjadi theme song iklan otomotif Honda.

Pada tahun 2009, MAIA merilis album bertajuk Sang Juara. Album mereka mencetak single seperti Pengkhianat Cinta dan Serpihan Sesal serta Sang Juara. Lagu Sang Juara yang didedikasikan untuk para olahragawan Indonesia itu kemudian dinobatkan oleh Menteri Pemuda & Olahraga Indonesia saat itu, Adyhaksa Dault, sebagai lagu wajib dalam turnamen olahraga yang diselenggarakan di Indonesia sebagai pengganti lagu We Are The Champion milik grup rock legendaris, Queen.

Sukses berkiprah sebagai musisi, membuat Maia tertantang untuk mencoba bidang seni peran. Di pentas seni peran, Maia pernah tampil sebagai cameo dalam film horor berjudul Lantai 13 dan sebagai pemeran pendukung dalam film Oh My God. Ia juga jadi pemeran utama dalam film drama keluarga berjudul Kata Maaf Terakhir yang dirilis pada tahun 2009.

Tak hanya apik memerankan peran serius, Maia juga menunjukkan kemampuannya berakting dalam sejumlah acara komedi di layar kaca. Antara lain Extravaganza dan serial televisi yang tayang di RCTI, OB.

Tak sampai di situ, Maia terus mengeksplorasi potensi yang ada dalam dirinya. Musisi serba bisa ini tak mau hanya tenar sebagai pencipta lagu dan penyanyi. Ia kemudian membentuk manajemen artis bernama Le-Moesiek. Dalam manajemen bentukannya itu ia berperan sebagai konseptor, pencipta lagu sekaligus memproduseri lahirnya grup band baru. Dalam perkembangan karirnya sebagai produser, Maia sukses membidani kelahiran grup vokal Pasto.

Satu lagi prestasi yang ditorehkan oleh Maia. Pada Mei 2009, lagu ciptaannya, TTM (Teman Tapi Mesra) dibeli oleh salah satu grup di Swedia. Menggunakan irama yang sama, hanya berganti lirik dan judul, Dreaming of The Time, lagu ini bahkan telah sering diperdengarkan pada salah satu radio di Amerika Serikat.

Di tahun 2010, Maia dinobatkan menjadi Duta Anti KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) oleh sebuah LSM. “Hari ini saya sangat bersyukur, karena dipilih sebagai duta anti KDRT. Mudah-mudahan tugas mulia hari ini, saya sebagai duta bisa dikerjakan dengan lancar,” ungkap Maia dalam sambutannya di Ruang Kartini, Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Jakarta Pusat, Kamis 26 November 2010.

Sebagai duta, Maia yang juga merupakan cicit dari pahlawan nasional HOS Tjokroaminoto itu bertugas mengampanyekan bagaimana cara mencegah terjadinya kekerasan, karena KDRT terjadinya diawali adanya persoalan dalam keluarga. e-ti | muli, red

Data Singkat
Maia Estianty, Penyanyi, pencipta lagu, produser musik / Terus Meniti Kejayaan | Selebriti | Pencipta Lagu, Penyanyi, cantik, artis, bintang iklan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini