Pilih Dua-duanya
Sophie Navita
[SELEBRITI] Sophie Navita dikenal sebagai seorang presenter yang juga tampil dalam sejumlah sinetron. Acara yang pernah dibawakannya antara lain Kuis Digital LG Prima (Indosiar), Spy Game (TPI), Kuis Liga Inggris, infotainment Was Was (SCTV), PESTA (Indosiar), Sang Bintang, dan Mimpi Kali Yee di (SCTV). Belakangan, Duta Air Susu Ibu (ASI) ini mencoba peruntungannya sebagai penyanyi.
Perkenalan perempuan bernama lengkap Sophie Navita Simanjuntak ini dengan dunia presenter sudah dimulai sejak ia berusia 9 tahun. Saat itu, ia dengan lihai dan tanpa canggung menjadi presenter sebuah acara bertajuk Just Kids yang disiarkan oleh Singapore Broadcast Corporation.
Menjelang remaja, Sophie dan keluarganya kembali ke Indonesia. Perempuan berdarah Batak kelahiran Singapura 10 November 1975 ini kemudian menempuh kuliahnya di Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Setelah resmi menyandang gelar sarjana hukum, Sophie langsung terjun ke dunia kerja. Tapi profesi yang ditekuninya sangat jauh dari ilmu hukum yang ia timba dari bangku kuliah. Sophie memilih untuk meneruskan hobinya memandu sebuah acara, salah satunya dengan menjadi penyiar salah satu radio di Kota Kembang.
Sophie yang memang dikenal agak bawel ini mulai mendapat kesempatan untuk melebarkan sayapnya sebagai presenter televisi saat ia terpilih sebagai salah satu finalis MTV VJ Hunt tahun 1996. Sejak saat itu, ia kerap diminta menjadi presenter sejumlah acara. Sophie yang kian populer, akhirnya mendapat tawaran berakting dalam sejumlah judul sinetron seperti Cerita Cinta dan Cinta Seputih Melati. Kakak kandung penyanyi Lea Simanjuntak ini juga pernah bermain teater Drama Monolog: Cairan Perempuan, di Gedung Kesenian Jakarta tahun 2003. Sophie juga pernah bermain dalam film layar lebar, yakni Heart-Break.com dan Aku atau Dia.
Pada 1 Maret 2003, Sophie mengakhiri masa lajangnya dengan menerima pinangan Stefanus Pongki Tri Barata atau yang lebih dikenal dengan nama Pongki Jikustik. Kebahagiaan pasangan berbeda suku itu pun kian sempurna dengan kehadiran dua jagoan kecil mereka, Rangga Namora Putra Barata dan Radya Tuaro Putra Barata.
Bersuamikan seorang musisi, tak ayal membuat Sophie akrab dengan dunia musik. Hingga akhirnya ia tertarik untuk mengekor jejak sang suami yakni menjadi seorang penyanyi. Terlebih ia juga memiliki hobi bernyanyi sejak kecil. Setelah mengumpulkan beberapa materi lagu dan sebagian berasal dari sang suami, ia pun meluncurkan album solo perdananya yang berjudul Filosophie tepat pada perayaan Hari Valentine tahun 2009. Album ini berbentuk mini album dengan hit single Siapa Bilang (Discomama) dan recycle lagu Seribu Tahun Lamanya milik grup band Jikustik.
Istilah Filosophie sendiri juga memiliki makna yang tidak hanya ada di dalam kamus.
Menurut Sophie, istilah Filosophie memiliki makna yang tidak hanya ada di dalam kamus. Judul itu juga mengandung arti kata Sophie atau Sophie Says, yang maksudnya curahan hati yang ia tuliskan dalam sebuah lagu. Dalam album ini, Pongki tak sepenuhnya melepas Sophie sendirian. Musisi asal Yogyakarta ini berperan sebagai produsernya. “Saya hanya ingin mewujudkan cita-cita Sophie untuk mempunyai album. Hanya saja, saya tidak mau membuatkan lagu untuk Sophie karena saya tahu dia bisa membuat lagu sendiri,” kata Pongky.
Meski telah merambah dunia tarik suara, bukan berarti Sophie lantas melupakan profesi presenter yang telah membesarkan namanya. Bedanya, jika sebelumnya ia hanya membawakan acara, kali ini ia memberikan bonus dengan melantunkan lagu miliknya. Namun jika disuruh untuk memilih antara menjadi presenter atau penyanyi, dengan lantang ia akan memilih kedua-duanya. Tentu saja ia tetap berusaha menjalani dua profesi tersebut dengan seimbang.
Sophie mengaku lebih nyaman bekerjasama dengan suaminya karena bisa selalu berdiskusi untuk albumnya tersebut. “Sebenarnya lebih enak, produsernya 24 jam bisa dihubungi. Tapi diskusinya jadi ‘berantem’ karena sering bertemu,” ungkap presenter berkulit putih bersih ini. Bahkan demi fokus dalam kegiatan barunya sebagai penyanyi, ia memilih untuk menolak bermain dalam sebuah film yang diproduseri oleh aktor senior Deddy Mizwar.
Meski telah merambah dunia tarik suara, bukan berarti Sophie lantas melupakan profesi presenter yang telah membesarkan namanya. Bedanya, jika sebelumnya ia hanya membawakan acara, kali ini ia memberikan bonus dengan melantunkan lagu miliknya. Namun jika disuruh untuk memilih antara menjadi presenter atau penyanyi, dengan lantang ia akan memilih kedua-duanya. Tentu saja ia tetap berusaha menjalani dua profesi tersebut dengan seimbang.
Sayangnya, meski telah menjadi penyanyi, ia masih belum bisa menggelar konser dengan namanya sendiri. Hal itu setidaknya dapat dimaklumi. Sebab, dengan statusnya sebagai ibu rumah tangga, ia harus mengurus suami dan dua buah hatinya yang masih kecil. Sophie juga menyangkal jika hal tersebut merupakan permintaan sang suami yang ingin membatasi karirnya agar tetap fokus merawat keluarga.
Ia beberapa kali menolak tawaran untuk mengadakan tur ke beberapa daerah seperti yang biasa dilakukan suaminya karena tidak ingin meninggalkan dua buah hatinya di rumah terlebih dalam jangka waktu yang lama. Meski demikian, ia masih merintis cita-citanya untuk mengadakan sebuah konser namun tetap tidak meninggalkan kewajibannya sebagai seorang ibu. “Sebenarnya saya ingin sekali karena bisa menjadi ajang adu adrenalin dengan penyanyi lainnya,” tutur Sophie seperti dimuat dalam harian Indopos.
Jadi Duta ASI
Pada September 2005, Sophie diangkat oleh Yayasan Sentra Laktasi Indonesia sebagai duta Air Susu Ibu (ASI). Penunjukkan dirinya sebagai Duta ASI karena didasarkan pada pertimbangan, Sophie memberikan ASI eksklusif kepada anaknya Rangga Namora Putra Barata selama enam bulan. Selain itu, ia juga aktif mengampanyekan ASI eksklusif kepada teman-temannya sesama artis.
“Saya juga kaget nih, kok diangkat jadi duta ASI. Tapi saya rasa pengangkatan ini beda dengan jabatan lain dengan punya program dan kabinetnya. Mungkin ini lebih ke peresmian saja, karena toh dalam keseharianpun saya dengan segala kerendahan hati saya katakan sudah cukup banyak berbicara dan menyebarluaskan informasi mengenai ASI,” kata mantan presenter infotainmet Was-Was ini seperti dikutip dari situs kapanlagi.com.
Sophie mengaku mengetahui banyak informasi mengenai ASI dari pakarnya secara langsung, Dr. Utami Roesli SpA MBA dari Sentra Laktasi Indonesia. “Saya tahu dari dedengkotnya langsung, dokter Tami. Saya memang berteman dari dulu dengan keluarga besar Roesli. Dulu juga nongkrongnya di rumah almarhum Harry Roesli, jadi memang dari dulu sudah dimasuki pengetahuan-pengetahuan tentang ASI,” ceritanya.
Saat itu sebenarnya Sophie bingung, karena menikah saja belum tapi sudah dicekoki dengan informasi mengenai ASI. “Ternyata setelah saya menikah dan hamil, informasi itu nempel di otak. Saat itu saya langsung niat melakukan apa yang dulu pernah diberi tahu. Dari situ saya menyebarkan informasi itu juga ke teman-teman,” tambahnya.
Menurutnya, informasi mengenai ASI jangan hanya disampaikan pada para perempuan yang sudah menikah saja, tetapi kepada semua perempuan, bahkan juga pada laki-laki sebagai calon ayah. “Meskipun mereka belum menikah, kita beri tahu supaya itu nempel di hati dan pikiran mereka. Dan, ketika mereka melahirkan, mereka akan melakukan itu. Laki-laki juga harus mengetahui tentang itu agar mereka dapat mendukung usaha istrinya memberikan ASI eksklusif. Selama ini orang belum mengenal betul keuntungan ASI,” tutur wanita yang masih terlihat cantik di usianya yang berkepala tiga.
Atas dukungannya terhadap pemberian air susu ibu (ASI), Sophie bersama artis lain seperti Indy Barends, Moza Paramita, Arzetti Bilbina, dan Shelomita juga meraih penghargaan dari Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan UNICEF. eti | muli, red