BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    31.3 C
    Jakarta
    Populer Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: 15 menit
    Lama Membaca: 15 menit
    Lama Membaca: 15 menit
    Lama Membaca: 15 menit

    Publikasi

    Langkah Konkrit Berantas Korupsi

    WAWANCARA THEO L SAMBUAGA: Pertama, aparatur pemerintahan harus berdasarkan sistem good governance. Kedua, civil society harus kuat. Sektor negara seperti pemerintah, MA, BPK dan sektor masyarakat seperti pers, mahasiswa, LSM, Parpol harus diberdayakan.

    Daerah Kuat, NKRI Kukuh

    Pada era otonomi daerah saat ini, beri kesempatan daerah untuk berkembang dan berkreasi. Kalau daerah makmur, negara kita makmur. Kalau daerah kuat, NKRI kita kokoh. Kalau pusat makmur, belum tentu daerah makmur. Kalau pusat kuat, belum tentu daerah kuat. Demikian visi Prof Dr H Syaukani HR, SE, MM, sebagai seorang putra bangsa yang berpikir tentang kepentingan bangsa secara keseluruhan.

    Buku Paling Komprehensif tentang Batak

    Buku Hita Batak A Cultural Strategy sebuah buku paling...

    Sejarah Wilayah Tanah Batak Raya

    Pada awalnya, Tano Batak Rea (Tanah Batak Raya) meliputi...

    TNI, Dari Bobo Jadi Akuntable

    Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, dibantu Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Sekjen Dephan dan segenap jajaran Dephan berhasil menata kembali masalah pengadaan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista). Dari kondisi BOBO, Boros dan Bocor, selama 30 tahun lebih pada masa orde baru menjadi lebih akuntable, efisian dan efektif.
    Majalah Horas Indonesia Edisi 08

    Reorientasi Pembangunan Berbasis Kelautan

    WAWANCARA: Jakarta, 29/12/2002: Prof. Dr. Rokhmin Dahuri, Menteri Kelautan dan Perikanan yang juga guru besar tetap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB), ini menggagas paradigma baru pembangunan Indonesia berbasis kelautan. Menurutnya, sudah saatnya Indonesia melakukan reorientasi paradigma pembangunannya.

    Tri Pola Pembangunan Nasional

    MEGAWATI SOEKARNOPUTRI: Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana terdiri dari TRI POLA, yaitu: pertama adalah pola program; kedua berupa pola penjelasan; ketiga merupakan pola pembiayaan. Dengan demikian, pola ini bukan suatu konsep dan perencanaan yang mengawang-ngawang. Bukan pula suatu perencanaan yang hanya berisi ide-ide besar yang tidak mungkin diimplementasikan

    Lima Syarat Menuju Negara Maju

    Oleh Faisal Basri | Indonesia memiliki peluang amat besar untuk lebih cepat menjadi negara maju, ancar-ancarnya sekitar tahun 2025-2030. Untuk mewujudkan visi menjadi negara maju tersebut dibutuhkan lima syarat utama: struktur ekonomi yang tangguh, perekonomian yang memiliki daya saing, sumber daya manusia berkualitas, ketersediaan infrastruktur, dan kemampuan pembiayaan pembangunan.

    Populer

    Epifani Tahun Kalender Batak

    Leluhur Suku Bangsa Batak mempunyai keahlian astronomi yang terbi­lang...

    Gerakan Nasionalisme Batak

    Gerakan nasionalisme Batak membara sebagai kristalisasi sema­ngat juang kebangsaan...

    Dinasti Raja Si Singamangaraja

    Umumnya, sejarah kerajaan adalah sejarah peperang­an, sejarah perebutan tahta...

    Artikel Lainnya

    Strategi Pembagunan Berbasis Sumberdaya Lokal

    Untuk mengetahui lebih lengkap visi dan misi pengabdiannya membangun Sumatera Utara demi mensejahterakan masyarakat banyak, berikut petikan wawancara TokohIndonesia.Com dengan DR. Ir. Nurdin Tampubolon, Chairman & CEO Sonvaldy Group, di suatu malam di kantornya di Jalan Cempaka Putih Timur Raya No. 5, Jakarta Pusat.

    Reorientasi Pembangunan Berbasis Kelautan

    WAWANCARA: Jakarta, 29/12/2002: Prof. Dr. Rokhmin Dahuri, Menteri Kelautan dan Perikanan yang juga guru besar tetap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB), ini menggagas paradigma baru pembangunan Indonesia berbasis kelautan. Menurutnya, sudah saatnya Indonesia melakukan reorientasi paradigma pembangunannya.

    Antara Saya dan Anthony Salim

    Jakarta, Kompas 20/12/2003 : EVA Riyanti Hutapea Chief Executive Officer (CEO ) PT Indofood Sukses Makmur (ISM) mengaku, dalam kehidupannya ada dua hal penting yang melibatkan emosinya. Pertama, ketika Eva memutuskan untuk menikah dengan Bun Bunan Hutapea, dan putusan itu diambil dalam suasana emosi yang bahagia. Kedua adalah saat Eva memutuskan mundur dari puncak jabatan ISM pada Oktober lalu, pada saat itu susana batinnya diliiputi perasaan yang tidak bahagia.

    Bangsa Maritim

    Sudah lama bangsa ini hidup terlena di darat. Orientasi kegiatan dan pembangunan terkonsentrasi di darat. Padahal sejak doeloe bangsa ini tahu bahwa negerinya yang disebut tanah-air justru lebih luas lautan daripada daratan. Dua per tiga wilayah Indonesia berupa laut dengan panjang garis pantai sekitar 81.000 km dan terdiri dari sekitar 17.506 pulau.

    Korelasi Harga Beras, Pupuk dan Gas

    Jakarta, 18/11/2003: Selama ini kemampuan daya beli petani (harga gabah) selalu dijadikan sebagai dasar perhitungan untuk menentukan harga pupuk. Namun secara langsung belum ada korelasi harga gabah dengan harga gas.

    Kekuatan Moral

    Hari-hari ini, hampir semua kita berpendapat bahwa keterpurukan bangsa ini adalah akibat runtuhnya moralitas bangsa, terutama di kalangan elit. Artinya, sesungguhnya kita masih memiliki kesadaran (pengetahuan) bahwa bangsa ini akan bangkit dari keterpurukan jika kita (terutama para elit) mampu menjagai nurani dan moralitas masing-masing. Tetapi, sayang, kesadaran tentang kekuatan nurani dan moral itu hanya berada pada retorika di ujung lidah, tidak lagi berada di dalam jiwa dan perilaku kita.

    Pupuk dan Nilai Tambah

    Jakarta, 19/10/2003: Kekuatan utama ekonomi bangsa ini adalah kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Sementara dasar dan pilarnya adalah pertanian. Maka untuk meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional perlu diprioritaskan peningkatan nilai tambah pertanian dengan menggunakan pupuk majemuk.

    Langkah Konkrit Berantas Korupsi

    WAWANCARA THEO L SAMBUAGA: Pertama, aparatur pemerintahan harus berdasarkan sistem good governance. Kedua, civil society harus kuat. Sektor negara seperti pemerintah, MA, BPK dan sektor masyarakat seperti pers, mahasiswa, LSM, Parpol harus diberdayakan.

    Perusahaan Berbasis On-Demand

    Perubahan yang cepat, dinamis dan tidak dapat diprediksi dalam dunia bisnis menuntut berbagai perusahaan untuk memperbaiki bahkan bila perlu merombak mekanisme responsifitas proses bisnisnya. Salah satu solusi terbaiknya adalah dengan mengadopsi kemampuan teknologi yang terbukti mampu mengantisipasi berbagai perubahan baik dari dalam atau luar perusahaan. Betti Alisjahbana mengemukakan hal itu dalam wawancara dengan TokohIndonesia.com.

    Ekspresi Anak Tidak Lagi Alami

    Pengarang lagu anak-anak Abdullah Totong Mahmud atau dikenal dengan nama AT Mahmud baru saja mendapat penghargaan dari Anugerah Musik Indonesia (AMI). Penghargaan yang diterimanya adalah Life Achievement Award atas dedikasi dan sumbangsihnya yang tiada henti dalam angka waktu sangat lama terhadap dunia musik, khususnya musik untuk anak.

    Ketika Elit Politik Menomorduakan Rakyat

    Ketua Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK) Erros Djarot yakin partainya akan meraih suara yang cukup berarti dalam Pemilu 2004. Keyakinan itu didasari keberadaan partainya yang memahami persoalan dan penderitaan rakyat, sehingga dapat menyodorkan solusi yang benar-benar dibutuhkan rakyat.

    Indonesia Terkorup

    Indonesia terkorup kedua di Asean, ketiga di Asia dan keenam di dunia. Hasil survei Transparansi Internasional yang dirilis di Jakarta Selasa 7/10/2003 menyebutkan Indonesia bersama Kenya merupakan negara paling korup keenam di dunia dari 133 negara dengan nilai index persepsi korupsi 1,9 dari rentang nilai 1 sampai 10. Di regional Asean Indonesia terkorup, kecuali dibanding Myanmar. Sementara di kawasan Asia, hanya Bangladesh dan Myanmar yang lebih korup dari Indonesia.

    Advertisement

    spot_img