back to top

BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    27.3 C
    Jakarta
    Populer Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: 9 menit
    Lama Membaca: 9 menit
    Lama Membaca: 9 menit
    Lama Membaca: 9 menit

    Wawancara

    Politik Pangan Minus Kemandirian

    Kini politik pangan Indonesia lebih berpihak efisiensi ketimbang orientasi kemandirian pangan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pemerintah lebih memilih kebijakan impor dengan alasan lebih efisien (murah) daripada susah-payah membenahi pertanian yang digumuli jutaan rakyat petani Indonesia. Salah kaprah ini merajalela semenjak amandemen UUD 1945 yang mebuka pintu lebar-lebar bagi ekonomi neolib dan menghimpit ekonomi kerakyatan (Ekonomi Pancasila).

    Perubahan Dahsyat di Jakarta

    Siapa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebenarnya, mengapa ia berani mempublikasikan pendapatannya sebagai anggota DPR kepada publik? Bagaimana ia melihat kondisi bangsa ini dan apa yang ia tawarkan sebagai Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta?

    TNI Mampu dan Tak Pernah Gentar

    Postur Alutsista Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih jauh dari ideal. Namun, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, SE menegaskan bahwa TNI tidak pernah takut atau gentar menghadapi siapapun untuk menunaikan tugas pokoknya sebagai garda terdepan dan sekaligus sebagai benteng terakhir bangsa. TNI siap berkorban demi tegaknya kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI. Kemampuan yang dimiliki TNI cukup mampu untuk menunaikan tugas pokok tersebut. tersebut.

    PKS Solusi Permasalahan Bangsa

    WAWANCARA HIDAYAT NUR WAHID: Partai Keadilan Sejahtera (PKS) harus merupakan solusi bagi permasalahan bangsa. Itu komitmen, harapan dan cita-cita PKS. Sebagaimana ditegaskan ketua umumnya, Dr Hidayat Nurwahid dalam wawancara dengan Wartawan TokohIndonesia DotCom. Secara organisasi, PKS adalah reinkarnasi dari Partai Keadilan (PK) untuk dapat ikut dalam Pemilu 2004, karena PK tidak lolos electoral threshold Pemilu 1999.

    Bikin Koperasi Tidak Perlu Pakai Izin

    Kementerian KUKM terus berupaya memberikan kemudahan untuk membentuk koperasi. Bahkan untuk memulai, masyarakat cukup melapor dan membuat surat agar bisa mendirikan dan melakukan aktivitas koperasi.
    Majalah Horas Indonesia Edisi 08

    Seolah Saya Ini Orang Paling Jahat

    Menteri anggota kabinet Presiden Megawati Soekarnoputri yang paling banyak dipergunjingkan adalah Laksamana Sukardi. Di "tangan" menteri ini terdapat 160 badan usaha milik negara dengan ekuitas (2003) senilai Rp 270 triliun. Reformasi BUMN yang dijalankannya menuai kontroversi, nyaris tiada henti dengan bumbu cerita yang kurang sedap. Berikut wawancara Kompas dengan Laksamana beberapa waktu lalu.

    Pusat Training PKL se-Asia Pasifik

    Joko Widodo (Jokowi) berhasil membangun Kota Solo menjadi pusatnya training PKL dan Pasar Tradisional se-Asia Pasifik. Dari berbagai negara telah datang berguru ke Solo bagaimana cara menangani pedagang kaki lima (PKL) dan membenahi pasar tradisional. Dari dalam negeri, setiap hari ada empat sampai enam bis yang datang dari berbagai daerah untuk belajar mengenai PKL dan pasar tradisional.

    Cucuran Darah dan Air Mata Pencari Keadilan

    Bismar Siregar, SH mengistilahkan bukan lagi air mata yang bercucuran, darah telah berceceran dari pencari keadilan. "Tapi ternyata pejabat pengadilan tidak peduli yang demikian itu," keluhnya. Dia merasa bahagia tidak termasuk dalam lingkaran hakim-hakim yang bertanya: Mana lembaran Soedirman, mana lembaran Soeharto?

    Populer

    Menciptakan Masyarakat Butuh Koperasi

    Menumbuhkembangkan koperasi secara profesional tanpa meninggalkan prinsip jati diri koperasi.

    Warga Negara Demokrasi Pasti Cerewet

    Untuk satu bangsa yang baru belajar demokrasi, Indonesia sudah menempati kelas berkali-kali. Demokrasi Indonesia sudah jauh dari apa yang dicapai oleh banyak negara. Bahkan oleh beberapa negara Indonesia dijadikan sebagai role model.

    Yakin Masuk Putaran Kedua

    Hidayat Nur Wahid menyadari bahwa gubernur bukanlah seorang 'Super Hero' dan menyelesaikan persoalan Jakarta yang sangat kompleks tidak bisa dilakukan dalam hitungan matematis. Namun dengan dukungan seluruh masyarakat dan kerja keras, Jakarta bisa berubah dan tampil bermartabat.

    Artikel Lainnya

    TNI Mampu dan Tak Pernah Gentar

    Postur Alutsista Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih jauh dari ideal. Namun, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, SE menegaskan bahwa TNI tidak pernah takut atau gentar menghadapi siapapun untuk menunaikan tugas pokoknya sebagai garda terdepan dan sekaligus sebagai benteng terakhir bangsa. TNI siap berkorban demi tegaknya kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI. Kemampuan yang dimiliki TNI cukup mampu untuk menunaikan tugas pokok tersebut. tersebut.

    Lima Pesan Kepala Negara

    Ada lima pesan Presiden selaku Kepala Negara yang paling berkesan bagi Laksamana Agus Suhartono waktu diangkat jadi Panglima TNI. Yakni: Pertama, jaga keterpaduan antara ketiga angkatan; Kedua, arahkan kekuatan kepada minimum essential force; Ketiga, tinjau kembali organisasi; Keempat, untuk sementara lakukan zero growth; Kelima, jangan terpengaruh rekanan.

    Saat Pelaut Jadi Panglima TNI

    Laksamana Agus Suhartono memang ditakdirkan menjadi Panglima TNI. Sebab pas dia menjabat Kepala Staf Angkatan Laut, saatnya giliran pelaut (Angkatan Laut) jadi Panglima Tentara Nasional Indonesia (Panglima TNI).

    Warga Negara Demokrasi Pasti Cerewet

    Untuk satu bangsa yang baru belajar demokrasi, Indonesia sudah menempati kelas berkali-kali. Demokrasi Indonesia sudah jauh dari apa yang dicapai oleh banyak negara. Bahkan oleh beberapa negara Indonesia dijadikan sebagai role model.

    Bikin Koperasi Tidak Perlu Pakai Izin

    Kementerian KUKM terus berupaya memberikan kemudahan untuk membentuk koperasi. Bahkan untuk memulai, masyarakat cukup melapor dan membuat surat agar bisa mendirikan dan melakukan aktivitas koperasi.

    Yakin Masuk Putaran Kedua

    Hidayat Nur Wahid menyadari bahwa gubernur bukanlah seorang 'Super Hero' dan menyelesaikan persoalan Jakarta yang sangat kompleks tidak bisa dilakukan dalam hitungan matematis. Namun dengan dukungan seluruh masyarakat dan kerja keras, Jakarta bisa berubah dan tampil bermartabat.

    Mall dengan Strategi Produksi

    Ir. Joko Widodo  yang akrab dipanggil Jokowi menegaskan bahwa membangun mall (pusat belanja) atau pasar harus dengan strategi produksi, bukan strategi komsumsi. Menurut Calon Gubernur DKI Jakarta tersebut, yang harus dihidupkan di Jakarta bukan mall dengan pola konsumtif, tapi harus pola produktif dan kreatif.

    Pusat Training PKL se-Asia Pasifik

    Joko Widodo (Jokowi) berhasil membangun Kota Solo menjadi pusatnya training PKL dan Pasar Tradisional se-Asia Pasifik. Dari berbagai negara telah datang berguru ke Solo bagaimana cara menangani pedagang kaki lima (PKL) dan membenahi pasar tradisional. Dari dalam negeri, setiap hari ada empat sampai enam bis yang datang dari berbagai daerah untuk belajar mengenai PKL dan pasar tradisional.

    Aceh Laboratorium Dunia

    Muhammad Nazar ingin memperkuat kualitas SDM masyarakat dan memelihara perdamaian di Aceh sehingga dapat berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia yang lebih luas. Pendiri Partai SIRA ini juga ingin membawa Aceh menjadi laboratorium dunia untuk studi kebencanaan, gempa, dan studi perdamaian.

    Perubahan Dahsyat di Jakarta

    Siapa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebenarnya, mengapa ia berani mempublikasikan pendapatannya sebagai anggota DPR kepada publik? Bagaimana ia melihat kondisi bangsa ini dan apa yang ia tawarkan sebagai Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta?

    Presiden SBY Setiap Hari Ambil Keputusan

    Perihal banyak pihak memandang Presiden SBY seringkali lambat dan ragu mengambil keputusan, Mensesneg Letjen (Purn) Sudi Silalahi, sebagai orang yang paling dekat dengan Presiden, mengatakan bahwa banyak orang yang justru memandang sebaliknya, beliau justru cepat mengambil keputusan. “Hampir setiap hari ada keputusan yang ditetapkan oleh beliau terhadap persoalan-persoalan atau masalah yang tidak memerlukan pertimbangan lembaga negara atau kementerian terkait,” ujar Sudi Silalahi dalam wawancara dengan TokohIndonesia.com.

    Ada Orang Ambisius Inginkan Chaos

    Ada orang-orang yang ambisius, dia tidak punya partai, tapi ingin berkuasa. Kalau SBY tidak jatuh di tengah jalan, orang-orang itu tidak punya kesempatan. Sebab tahun 2014 adalah kesempatan bagi orang-orang yang punya Parpol, punya dukungan. Sedangkan dia itu tidak punya. Tapi bagaimana supaya Presiden SBY jatuh, supaya chaos, berharap dia bisa masuk.

    Advertisement

    spot_img