Telenta Profesional Politisi
Arif Budimanta
[DIREKTORI] Dr. Ir. Arif Budimanta, MSc, pria kelahiran Medan, 15 Maret 1968, memiliki talenta profesional sebagai pengajar (dosen), penulis dan politisi yang fokus menggumuli bidang ekonomi politik dan perencanaan pembangunan. Dosen Pascasarjana UI yang menjadi Anggota DPR RI Komisi IX dan Wakil Ketua Fraksi PDIP MPR RI, 2009-2014, ini sangat konsern pada masalah pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang selalu didekatinya dengan ekonomi politik dan perencanaan.
Direktur Eksekutif Megawati Institute, tersebut di DPR RI memilih aktif di Komisi Keuangan, Moneter, Perencanaan dan Pengawasan Pembangunan, karena dari pengalamannya selama bekerja keliling Indonesia, dia melihat ada persoalan dalam distribusi dan alokasi kebijakan anggaran yang tercermin dalam APBN. Menurutnya, banyak daerah kaya SDA, menerima dana transfer yangg lumayan besar tetapi di daerah tersebut rakyat tidak merasakan berkah dari SDA tersebut.
Itulah sebabnya kita ke depan perlu melakukan redisain kebijakan fiskal dan pembangunan kita agar sejalan dengan amanah konstitusi dan Pancasila,” jelas Arif Budimanta kepada TokohIndonesia.com. Arif Budimanta mengatakan selama ini kita melihat kebijakan fiskal dan pembangunan hanyalah sekedar angka, tambah kurang bukan kepada substansi dasarnya membebaskan manusia dari kesulitan kehidupan, mendistribusikan keadilan sosial.
Arif Budimanta mengecap pendidikan dasar hingga menengah atas di kota kelahirannya. Selah lulus SMA 4 Medan, 1986, dia melanjut ke Institut Pertanian Bogor hingga memeroleh gelar Sarjana (S1) Ilmu Tanah, 1990. Kemudian melanjut untuk meraih gelar S2 (MSc) dari Program Pasca Sarjana Ilmu Lingkungan UI dengan konsentrasi Ekonomi Sumber Daya Alam, 1998. Setelah itu, pada 2006 berhasil meraih gelar Doktor (S3) dari Program Pasca Sarjana FISIP Universitas Indonesia. Selain itu, dia juga telah mengikuti Penataran Kewaspadaan Nasional, Kemenpora, 1990.
Dia pun meniti karier sebagai dosen Pasca Sarjana Universitas lndonesia dan Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB. Dia juga pernah bekerja beberapa tahun di PT Tambang Timah sebagai staf ahli direksi sampai awal tahun 2000-an. Selain itu dia juga aktif sebagai Konsultan Pembangunan untuk Industri Pertambangan dan Migas, 1993-2009. Pada Pemilu 1999, dia terpilih menjadi Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan dan duduk di Komisi IX, 2009-2014 serta menjabat Wakil Ketua Fraksi PDIP MPR RI, 2009-2014. Dalam posisinya sebagai Anggota DPR, dia terpilih menjadi Anggota Standing Committee on United Nations Affairs Inter-Parliamentary Union (IPU), 2014-2016, dalam sidang Sidang IPU ke-130 di Jenewa, Swiss, 17-20 Maret 2014.
Terpilihnya Arif Budimanta yang akan mengemban jabatan tersebut selama dua tahun (2014-2016), merupakan salah satu cerminan bentuk kepercayaan masyarakat internasional terhadap peran Indonesia pada berbagai forum internasional. Selain Indonesia, beberapa anggota parlemen dari negara lain yang juga telah terpilih sebagai anggota Standing Committee ini adalah anggota parlemene dari Aljazair, UAE, Thailand, Rusia, Meksiko, Nikaragua, Bangladesh dan Kanada.
Sebagai salah satu anggota Standing Committee on UN Affairs, dia akan turut aktif dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan di bawah kerangka IPU. Standing Committee on UN Affairs menjadi badan utama di dalam IPU yang membicarakan berbagai isu yang menjadi perhatian bersama, baik dari sisi IPU maupun sisi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Para anggota Komite akan melakukan dialog intensif dengan para pejabat yang mewakili PBB dalam rangka menciptakan sinergi yang erat antar kedua organisasi internasional tersebut.
Menurut Arif, secara khusus, delegasi RI akan menekankan pentingnya seluruh anggota parlemen untuk bekerjasama dengan pemerintahnya masing-masing dalam penyusunan Post-2015 Development Agenda yang akan menggantikan MDGs pada tahun 2015. Dia menekankan fokus utama akan diberikan pada upaya membangun dialog dan kerjasama yang lebih setara dalam pembangunan berkelanjutan dengan dimensi kemanusiaan dan keadilan yang akan bermanfaat bagi generasi mendatang.
Anggota Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), ini dipercaya menjabat Ketua DPP PDI Perjuangan, 2005-2010 dan Wakil Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia (BAMUSI), 2007-2012. Sejak 2008, dia menjabat Direktur Eksekutif Megawati Institute. Pendiri dan Direktur Eksekutif Indonesia Center for Sustainable Development (ICSD) ini juga aktif sebagai Dewan Penasehat PP Ikatan Anggar Seluruh Indonesia dan Ketua Departemen Ekonomi KAHMI, 2013-2016.
Anggota Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), ini dipercaya menjabat Ketua DPP PDI Perjuangan, 2005-2010 dan Wakil Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia (BAMUSI), 2007-2012. Sejak 2008, dia menjabat Direktur Eksekutif Megawati Institute. Pendiri dan Direktur Eksekutif Indonesia Center for Sustainable Development (ICSD) ini juga aktif sebagai Dewan Penasehat PP Ikatan Anggar Seluruh Indonesia dan Ketua Departemen Ekonomi KAHMI, 2013-2016.
Di tengah kegiatannya yang terbilang padat, dia juga kreatif menulis. Beberapa Karya Tulis/Jurnal Ilmiahnya, antara lain: Antara Davos dan Cianjur; APBN adalah Hak Rakyat; Bank Minus Kepercayaan; Besaran Subsidi BBM; Ekonomi Pancasila Ekonomi Kita; Paradoks Invesment Grade; Pentingnya Kualitas Pertumbuhan Ekonomi; Redenominasi dan Kepanikan Sosial; Subsisidi BBM adalah Hak Rakyat; Pengelolaan Lingkungan Hidup; Reorientasi Strategi Pembanguna.
Buku yang ditulisnya, antara lain: “Indonesia Masa Kini dan Masa Depan” dalam Membangun Kemandirian Indonesia (1994); Community Development di Industri Pertambangan dalam Akses Peran Serta Masyarakat, Penerbit Sinar Harapan (2003); Kekuasaan dan Penguasaan Sumber Daya Alam; Enviromental Leadership (Jilid I dan II); Metode dan Teknik: Pengelolaan Community Development; Pedoman Pengembangan Masyarakat di Sumber Energi dan Sumber Daya Mineral (2004); Enviromental Leadership; dan Corporate Social Responsibility: Jawaban bagi Model Pembangunan di Indonesia Masa Kini (2004). Penulis: Ch. Robin Simanullang | Bio TokohIndonesia.com |
