BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    29.5 C
    Jakarta
    Populer Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: 3 menit
    Lama Membaca: 3 menit
    Lama Membaca: 3 menit
    Lama Membaca: 3 menit

    Buku

    Modernisasi Duniawi dan Sekularisme Batak

    Ciri yang paling mencolok dari kehidupan religius modern, termasuk...

    Epifani Tahun Kalender Batak

    Leluhur Suku Bangsa Batak mempunyai keahlian astronomi yang terbi­lang...

    Bedah Buku The Story of Simplicity

    Empat pembicara akan membedah buku The Story of Simplicity...

    Pelita dan Teleskop Sejarah Batak

    Ada beberapa cendekia, di antaranya Anthony Reid mengatakan, suku...

    Tentara Profesional dan Kontrol Sipil Objektif

    Dalam pemahaman dan pengalaman empiris Mayjen TNI (Purn) Dr....
    Majalah Horas Indonesia Edisi 08

    Perspektif dan Pemalsuan Nilai Luhur Batak

    Sudah lumayan banyak tulisan mengenai suku bangsa Batak, yang...

    Baptisan Batak Pertama

    Pada perayaan Paskah 31 Maret 1861 di Sipirok, sebelum...

    Tentara Profesional dan Kontrol Sipil Objektif

    Dalam pemahaman dan pengalaman empiris Mayjen TNI (Purn) Dr....

    Populer

    Epifani Tahun Kalender Batak

    Leluhur Suku Bangsa Batak mempunyai keahlian astronomi yang terbi­lang...

    Dinasti Raja Si Singamangaraja

    Umumnya, sejarah kerajaan adalah sejarah peperang­an, sejarah perebutan tahta...

    Bernafas dalam Atmosfir Kehidupan Batak

    Oleh Ch. Robin Simanullang || Binsar Halomoan adalah nama Batak...

    Artikel Lainnya

    Witoelar tak Menyesal

    Isi buku ini adalah artikel dan kolom saya era lengser." Kalimat guyonan ini meluncur dari Abdurrahman Wahid di depan hadirin yang menyesaki ruangan sebuah hotel mewah di Jakarta Pusat, akhir Februari 2002. Hadirin menyambutnya dengan gemuruh suara gerrr. Hari itu, di sana diluncurkan buku karya Greg Barton, penulis asal Australia, berjudul Gus Dur the authorized biography of Abdurrahman Wahid dan No Regrets karya Wimar Witoelar, juru bicara presiden Indonesia di era Wahid.

    Advertisement

    spot_img