back to top

BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    30 C
    Jakarta
    Populer Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: 8 menit
    Lama Membaca: 8 menit
    Lama Membaca: 8 menit
    Lama Membaca: 8 menit

    Direktori

    Meneropong Lewat Survey

    Sebagai pengamat dan peneliti politik nasional, ulasan dan analisa Direktur Eksekutif Indo Barometer ini sering dijadikan rujukan media massa nasional, baik cetak maupun elektronik. Riset bidang politik yang dilakukan lembaganya berhasil mengantarkan puluhan kepala daerah sukses dalam pilkada.

    Pejuang Utusan Daerah

    Pengusaha yang jadi politisi asal Kalimantan Barat ini berjuang keras untuk mengegolkan anggota Utusan Daerah (UD) MPR menjadi fraksi. Perjuangan itu terwujud dan ia menjadi ketua fraksi dan kemudian menjadi Wakil Ketua MPR unsur Utusan Daerah. Setelah itu, ia pun mendirikan Partai Utusan Daerah.

    Lesatkan Bursa Efek Jakarta

    Sejak dipilih menjadi Direktur Utama PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada RUPS 15 April 2002, satu program utama lelaki kelahiran Bandung 18 September 1955, Erry Firmansyah adalah meninjau kembali keberadaan perusahaan anggota bursa (emiten). Syarat perusahaan untuk masuk bursa  dipermudahnya. Asal perusahaan sehat, belum untung tidak apa-apa, yang penting prospektif memperoleh laba. Terobosannya, melesatkan BEJ. 

    Pelopori Etika Pemerintahan

    Walikota Solok Drs H Syamsu Rahim memelopori penerapan dan pelaksanaan etika penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia. Peraih penghargaan Adipura, Widyakrama dan Leadershippark Award 2007, itu berupaya membenahi etika aparaturnya untuk mengaselerasi pembangunan dan meningkatkan pelayanan publik di daerahnya.

    Alvin Lim dan ‘No Viral, No Justice’

    Dikenal sebagai pengacara yang lantang dan berani, Alvin Lim...
    Majalah Horas Indonesia Edisi 08

    ‘Body Guard’ Terpilihnya SBY

    Terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi presiden tidak terlepas dari beberapa rekan dekatnya, termasuk, Mayjen TNI (pur) Djali Jusuf. Pria paro baya yang berambut sedikit botak ini memang, selama kampanye hampir tidak pernah lepas dari presiden terpilih SBY. Dalam setiap kesempatan, pria yang selalu mengenakan setelan gelap tersebut selalu mendampingi SBY tampil di hadapan publik, sering berperan layaknya seorang body guard.

    Takdirnya Jadi Rimbawan

    Ia seorang rimbawan. Profesi yang tadinya merupakan pilihan alternatif baginya. Selepas lulus SMA, sebenarnya pilihan utamanya ingin menjadi sinder pabrik gula, yang dianggapnya suatu profesi yang mempunyai keistimewaan tersendiri. Namun takdir membawanya menjadi rimbawan (orang yang bertugas di tengah hutan-rimba). Ia pun menekuni pekerjaan bidang kehutanan itu dengan serius. Bahkan, kalau bicara mengenai kehutanan, dia langsung terlihat menggebu.

    Keteguhan Menulis Anak Petani

    Meski terlahir sebagai anak petani dengan berbagai keterbatasannya, ia tetap rajih berlatih menulis puisi dan cerita pendek. Kerja keras pengelola Komunitas Rumah Lebah Yogyakarta, Penerbit Akar Indonesia, dan Jurnal Cerpen Indonesia ini akhirnya berbuah ditandai dengan sejumlah penghargaan dan karya yang dimuat di pelbagai media massa dan antologi.

    Populer

    Suara Kritis di Tengah Kepungan Oligarki

    Bivitri Susanti, S.H., LL.M. adalah akademisi, pakar hukum tata...

    Suara Kritis di Tengah Demokrasi yang Terkoyak

    Dr. Zainal Arifin Mochtar, S.H., LL.M. adalah akademisi, pakar...

    Suara Kritis di Tengah Kecurangan yang Dinormalisasi

    Feri Amsari, S.H., M.H., LL.M., adalah dosen di Fakultas...

    Artikel Lainnya

    Guru Besar Hukum Pidana Termuda

    Prof. Dr. Eddy OS Hiariej, SH, Mhum lahir di Ambon 10 April 1973 dengan nama Edward Omar Sharif Hiariej. Sarjana hukum (1998), Magister humaniora (2004) dan Doktor (2009) dari Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM). Dia menjadi dosen (1999) dan Guru Besar (Profesor) hukum pidana termuda (1 September 2010) di almamaternya (UGM), Yogyakarta.

    Bupati Komit Antikorupsi

    Yoyok Riyo Sudibyo lahir di Batang, Jawa Tengah, 27 April 1972. Dia pensiun dini dari TNI dengan pangkat Mayor TNI (Purn) pada 2004. Sempat menjadi pengusaha (2006-2012) sebelum dilantik menjadi Bupati Batang 13 Februari 2012. Bupati yang mengusung jargon 'Batang harus berubah, ekonomi bangkit dan birokrasi bersih' itu berhasil mendapat penghargaan Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) 2015.

    Tangan Kanan Presiden

    Prof. Dr. Pratikno, M.Soc, Sc, dipercaya Presiden Jokowi menjadi tangan kanannya  sebagai Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Kabinet Kerja ( 2014-2019). Mantan Rektor UGM (Universitas Gajah Mada) itu lahir di Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, sekitar 40 km dari ibukota Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

    Seskab Pelobi Politik Mumpuni

    Dr. Ir. Pramono Anung Wibowo, MM, mantan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (2005-2010) dan Wakil Ketua DPR (2009-2014), seorang politisi pelobi mumpuni dan ulung, yang akhirnya dilantik menduduki jabatan Sekretaris Kabinet (2015-2019) menggantikan Dr. Andi Widjojanto dalam reshuffle Kabinet Kerja, 12 Agustus 2015.

    Unik, Menko Perekonomian Gagal

    Dr. Sofyan Djalil terbukti gagal total mengemban jabatan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Presiden Joko Widodo akhirnya mencopotnya pada Rabu 12 Agustus 2015. Namun uniknya, aneh tapi nyata, kendati sudah terbukti gagal, Presiden masih memercayainya menjabat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

    Miskin Antisipasi, LHK Layaknya Damkar

    Kinerja Menteri LHK 2015: Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, MSc, mengeluh dan merasa seperti kiamat menghadapi kebakaran hutan dan lahan gambut di beberapa provinsi di Indonesia. Miskin langkah antisipatif, Siti kerepotan memimpin Kementarian LHK laksana memimpin Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) yang sering terlambat bereaksi setelah api membesar.

    Birokrat Teladan Bertalenta Aktivis

    Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc, mantan birokrat yang juga aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan dan politik kelahiran Jakarta, Selasa, 28 Agustus 1956 (berdarah Betawi dan Lampung). Ketua DPP Partai Nasdem itu dipercaya Presiden Jokowi menjabat Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (Kabinet Kerja 2014-2019).

    Menjadi ‘Mata’ Bagi Pemirsa

    Najwa Shihab, sarjana hukum yang banting setir menjadi jurnalis ini, terkenal lewat acara talkshow 'Mata Najwa' yang sering mewawancarai tokoh-tokoh penting dan mengulas isu-isu yang sedang mendapat sorotan publik. Selain kecantikannya, kecerdasannya dalam 'mengorek' narasumber demi mendapatkan sebuah jawaban menjadi sesuatu yang selalu dinanti pemirsa.

    Menpora Bernyali Trisakti

    Imam Nahrawi, kelahiran Bangkalan, Jawa Timur, 8 Juli 1973, menunjukkan kepemimpinannya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang bernyali Trisakti 1]. Sekjen DPP Partai Kebangkitan Bangsa  (2008 -2014) dan Anggota DPR empat periode (1999- 2014) tersebut membekukan PSSI karena tak menggubris tiga kali peringatan pemerintah. Bahkan dengan arogan PSSI menyatakan PSSI bukan milik Indonesia melainkan milik FIFA.

    Jalan Berliku Jadi Kapolri

    Drs. Badrodin Haiti pria kelahiran Paleran, Umbulsari, Jember, Jawa Timur, 24 Juli 1958, dilantik Presiden Jokowi menjadi Kepala Kepolisian RI (Kapolri), Jumat 17 April 2015. Sebelumnya, dia menjabat Wakapolri (2014-2015) dan Pelaksana Tugas (Plt.) Kapolri (16 Januari 2015-17 April 2015).

    Auditor BPKP Jadi Wakil Ketua KPK

    Prof. Dr. Sjahruddin Rasul, SH menjabat Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jilid I (2003-2007). Sebelumnya, pria kelahiran Padang, 17 Agustus 1943, dan alumni (Sarjana Hukum) Fakultas Hukum Universitas Padjajaran 1996, itu berkarier sebagai auditor di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

    Cerdas dan Berani Bersikap

    Dr. Yasonna Hamonangan Laoly, SH, MSc, politisi PDI Perjuangan yang dipercaya Presiden Jokowi menjabat Menteri Hukum dan HAM. Putera bangsa dari Nias kelahiran Sorkam, Tapanuli Tengah, 27 Mei 1953, itu salah seorang menteri Kabinet Kerja yang terbilang cerdas dan berani mengambil sikap dan keputusan di tengah situasi yang pelik (konflik).

    Advertisement

    spot_img