BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    28.3 C
    Jakarta
    Populer Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: 2 menit
    Lama Membaca: 2 menit
    Lama Membaca: 2 menit
    Lama Membaca: 2 menit

    Berita

    Mengapa Pilih Jokowi-Basuki?

    Fenomenal! Itulah satu kata yang representatif menggambarkan kehebatan dan kedahsyatan perpaduan duet Joko Widodo (Jakowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Basuki, Ahok) sebagai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur pada Pemilukada Gubernur DKI Jakarta 2012. Mereka ikon perubahan dahsyat Jakarta. Sebab, keduanya telah terbukti sebagai pemimpin muda visioner dan ‘merdeka’ (berani, bersih, jujur, ikhlas, transparan dan profesional, memiliki integritas kepemimpin berstandar tinggi serta mampu bekerja di lapangan dengan speed tinggi.

    Revitalisasi dan Implementasi Pancasila

    Yogyakarta 3/5/2011: Pancasila sebagai ideologi negara kini tengah mendapat ujian. Timbul pertanyaan apakah kita ini masih ber-Pancasila atau tidak? Bahkan sekarang kita sepertinya sudah kehilangan pemimpin yang Pancasilais.

    Presiden SBY Tegaskan Solusi Kisruh KPK-Polri

    Presiden Susilo Bambang Yudhoyono SBY menegaskan lima poin sebagai solusi mengatasi perseteruan antara Kepolisian RI (Polri) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar tidak berlarut-larut. Poin-poin sikap (solusi) Presiden tersebut disampaikan dalam pidato di hadapan pers di Istana Negara, Jakarta, Senin (8/10/2012) malam. Sejumlah solusi yang disampaikan Presiden SBY tersebut mendapat apresiasi tinggi dari berbagai pihak, kendati masih ada saja orang yang mengkritisinya.

    Gibran Dewa Penenang Prabowo

    "Pak Prabowo tenang saja. Tenang saja. Saya sudah ada...

    Tujuh Pernyataan Tokoh Lintas Agama

    Tokoh lintas agama menyampaikan tujuh pernyataan sikap terbuka dalam acara jumpa pers mengenai sikap mereka terkait 18 kebohongan pemerintah, di kantor Maarif Institute senin 17 Januari 2011. Pernyataan itu disampaikan sebagai suatu sikap dalam memenuhi undangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara pada pukul 20.00 WIB.
    Majalah Horas Indonesia Edisi 08

    Orde Baru Lebih Baik

    TI 15/5/2011: Orde Baru lebih baik dibandingkan dengan Orde Reformasi dan Orde Lama. Soeharto adalah presiden yang paling disukai dan dianggap paling berhasil dibanding lima presiden lainnya. Hasil survei nasional Indo Barometer yang bertajuk "Evaluasi 13 Tahun Reformasi dan 18 Bulan Pemerintahan SBY-Boediono" membuktikan hal itu.

    West Kalimantan PDI Perjuangan Asks Cadres Not to Overreact

    Pontianak - Secretary of DPD PDI Perjuangan West Kalimantan...

    Kalau Jujur, Kenapa Harus Menunggu Sidang?

    Ketika kejujuran ditunda demi prosedur dan klarifikasi dibatasi oleh...

    Populer

    Jhon Panggabean: Tuhan Telah Begitu Baik dalam Hidup Kami

    Pengacara Jhon Panggabean memilih merayakan ulang tahunnya yang ke-60...

    Mendorong Entrepreneurship di Daerah

    Di era Orde Baru yang identik dengan kekuasaan Pak Harto, usahawan di tingkat desa dan kabupaten seakan sulit bangkit. Yang terus berkembang hanyalah pengusaha karbitan atau cukong-cukong yang kebetulan dekat dengan lingkaran kekuasaan. Hanya seorang entrepreneur sejati yang tahan banting yang bisa muncul tanpa bersandar pada penguasa. Sementara dalam era reformasi ini, menurut HM Aksa Mahmud, peluang munculnya pebisnis baru, pengusaha daerah, kini sangat terbuka.

    Pemimpin Terkorup Dunia

    Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) mengumumkan pemimpin...

    Artikel Lainnya

    Lopa Jadi Menkeh & HAM

    Arsip TI (9/2/2001) | Dalam acara sangat singkat, sekitar 15 menit, Presiden Abdurrahman Wahid melantik Prof. Dr. H. Baharuddin Lopa, SH menjadi Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (HAM) Jumat 9 Februari 2001 pagi pukul 8.30 WIB, di Istana Negara, Jakarta.

    Baharuddin Lopa Jadi Dubes

    Arsip TI (17/2/1999) | Mantan Sekjen Komnas HAM, Baharuddin Lopa dilantik menjadi Duta Besar RI untuk Arab Saudi. Lopa dilantik presiden Habibie di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu siang (17/2/1999), bersama 14 orang Dubes lainnya.

    Advertisement

    spot_img