Mitos (mitologi) dapat diklasifikasikan menurut tema dominan yang diungkapkan dalam narasi. Beberapa tema terpenting adalah penciptaan, asal usul dewa dan makhluk ilahi, upacara ritual, serta pembaruan dan kelahiran kembali dunia. Mitos...
Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, Wakil Presiden RI (1993-1998) / Pejuang Sepanjang Hayat | 15 Nov 1935 | Ensiklopedi | T | Member | Laki-laki, Islam, Jawa Timur, Jenderal, Wapres, TNI, Panglima, ABRI, angkatan darat
Dalam rangka memperbaiki dan membangun karakter bangsa Indonesia dengan melaksanakan Revolusi Mental yang mengacu pada nilai-nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong untuk membangun budaya bangsa yang bermartabat, modern,...
Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, Wakil Presiden RI (1993-1998) / Pejuang Sepanjang Hayat | 15 Nov 1935 | Ensiklopedi | T | Member | Laki-laki, Islam, Jawa Timur, Jenderal, Wapres, TNI, Panglima, ABRI, angkatan darat
Bubi Chen, Musisi Jazz / Pianis Seluruh Jiwa | 9 Feb 1938 - 16 Feb 2012 | Ensiklopedi | B | Laki-laki, Kristen Katolik, Jawa Timur, Dosen, Guru, jazz, Musisi jazz
Jenderal Pol (Purn) Mohamad Hasan, Kapolri 1971-1973 / Mantan Dubes dan Kepala Polri 1971 | 20 Mar 1920 - 23 Feb 2005 | Ensiklopedi | M | Laki-laki, Islam, Sumatera Selatan, MPR, Duta Besar, kapolri
Yusuf Bilyarta Mangunwijaya, Pr, Rohaniwan, budayawan, pengajar, arsitek, penulis / Suri Tauladan Bangsa | 6 Mei 1929 - 10 Feb 1999 | Ensiklopedi | Y | Laki-laki, Kristen Katolik, Jawa Tengah, Budayawan, Katolik, penulis, arsitek, Rohaniwan, pengajar
Putera Sampoerna, Generasi Ketiga Sampoerna - Pendiri PSF / Penjemput Masa Depan Bangsa | 13 Okt 1947 | Ensiklopedi | P | Laki-laki, Kristen Katolik, , Presiden, Pengusaha, komisaris, sampoerna
Di tangan generasi ketiga perusahaan jamu Nyonya Meneer makin berkembang. Nakhoda generasi ketiganya adalah Charles Saerang, lahir di Semarang, Jawa Tengah, 20 Februari 1952. Presiden Direktur PT Nyonya Meneer berobsesi melayakan jamu dijadikan sebagai metode pengobatan di rumah sakit.
Doktor Ilmu-Ilmu Sastra bidang Sosiolinguistik dari Universitas Indonesia ini turut berjasa dalam menjaga bahasa Indonesia agar digunakan dengan baik dan benar. Selain menjadi Peneliti Ahli Pusat Bahasa, peraih penghargaan Satyalancana Karya Satya 2004 ini juga bekerja di sejumlah media, menjadi juri di berbagai kompetisi, menjadi pengajar bahasa di sejumlah perusahaan besar, bahkan menjadi saksi ahli (bahasa) untuk beberapa kasus di pengadilan. Ratusan karya tulisnya sudah disajikan dalam berbagai pertemuan ilmiah seperti seminar, konferensi, dan lokakarya.
Roman baru dikenal di tahun 1920 setelah Marah Rusli hadir dengan karya fenomenalnya, Siti Nurbaya. Berkat karyanya itu, ia dianggap sebagai pengarang roman pertama dalam sejarah sastra Indonesia sekaligus pembaharu dalam penulisan prosa yang ketika itu lebih banyak berbentuk hikayat. Sehingga tak berlebihan bila HB Jassin kemudian memberinya gelar sebagai Bapak Roman Modern Indonesia.
Ratna Dewi Antarina SF Amir, Managing Director HighScope Indonesia / Direktur Pengelola HighScope Indonesia | 8 Jun 1962 | Direktori | A | Perempuan, Islam, , Pengusaha, Dosen, Pendidikan, UI, sekolah, bisnis, pendidik, FEUI
Pelukis beraliran hiper realisme ini banyak mengangkat tema-tema sosial khususnya kehidupan masyarakat urban yang terpinggirkan. Karya-karya pelukis sampul buku 'Soeharto: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya' ini menampilkan objek secara mendetail dan akurat sehingga tampak seperti foto dan terasa khas karena dibungkus dengan surrealisme.
Di antara teman-temannya, Melanita Pranaya Budianta (51) dikenal sebagai pribadi sederhana, rendah hati, dan selalu mau bertanya. "Banyak hal yang tidak saya ketahui di luar pengetahuan yang saya pelajari. Banyak kenyataan di lapangan yang sama sekali berbeda dari teori," ujar Melani, yang ditemui Kamis (2/2/2006) di kantornya.
Ronaldus Parasian Sianturi, Penyanyi, aktor, presenter / Hidup Baru Sang Idola | 3 Sept 1965 | Selebriti | R | Laki-laki, Kristen Protestan, Kalimantan Selatan, Penyanyi, aktor, presenter, ganteng
Zivanna Letisha Siregar, Presenter, Putri Indonesia 2008 / Menyimpan Sejumlah Impian | 16 Feb 1989 | Selebriti | Z | Perempuan, Islam, DKI Jakarta, jurnalistik, indonesia, artis, Putri, news presenter
Sultan terakhir kesultanan Siak ini dengan lantang menolak tunduk pada Belanda dan Jepang. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, dia sangat total dalam mendukung terbentuknya RI. Dia menyatakan Kerajaan Siak sebagai bagian dari wilayah RI dan menyumbang hampir seluruh harta kekayaannya untuk pemerintah RI. Sehingga di akhir hayatnya, sultan berdarah Melayu ini tidak lagi memiliki apa-apa untuk diwariskan.
Lewat majalah dan partai politik bentukannya, ia melontarkan kritik-kritik terhadap sepak terjang pemerintah kolonial Belanda di Indonesia. Sikapnya itu membuat Belanda marah lalu membuang dia ke Digul, Irian Jaya.
Meski suasana sedang sulit dan genting, ia terus berjuang mempertahankan keberadaan pemerintah sipil di kota Padang. Perjuangannya terhenti setelah Belanda menjebak lalu membunuhnya.