Berita

Berharap mendapat hadiah Nobel Perdamaian, atau setidaknya untuk mendapat pujian internasional, Presiden BJ Habibie melepas Timor Timur dari pangkuan Ibu Pertiwi dengan memberi opsi merdeka kepada rakyat Timtim melalui jajak pendapat.

Syaykh Al-Zaytun Prof. Dr (HC) Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang,...

Spanduk 'Turunkan Jokowi Sekarang Juga' sempat bertebaran di Solo...

Catatan Kilas Ch. Robin Simanullang Saya mendapat kesan bahwa Menkopolhukam...

Pernahkah Anda mengimpikan seperti apa wajah Islam pada milenium...

Bukan hanya nama-nama yang dipanggil ke podium. Bukan pula...

Dalam sepuluh tahun terakhir, IQ rata-rata orang Indonesia tidak...

Di tengah krisis makna pendidikan tinggi, gagasan Politeknik Tanah...

Remontada From Within, Novum Gradum: Trilogi Revolusi Pendidikan. 79...

Oleh: Pdt. Estomihi Hutagalung (Ringkasan Disertasi) Berteologi Kontekstual Gereja Methodist...

Rangkaian kebohongan dan rekayasa hingga framing (pembingkaian) narasi dan...

Petugas TPU Pondok Kelapa yang dikelola Dinas Pertamanan dan...

Jakarta, 30 April 2011. KHA Wahid Hasyim dengan segudang pemikiran tentang agama, negara, pendidikan, politik, kemasyarakatan, NU, dan pesantren, telah menjadi lapisan sejarah ke-Islaman dan ke-Indonesiaan yang tidak dapat tergantikan oleh siapapun. Untuk memperingati satu abad kelahiran KHA Wahid Hasyim, akan diadakan serangkaian acara di beberapa kota di Jawa, Sumatera dan Sulawesi.

Menteri Agama Suryadharma Ali: Luar biasa! Dari yang pernah saya kunjungi, lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia maupun di luar negeri, Al-Zaytun yang terbaik. Terbaik, karena memadukan pendidikan dengan kenyataan hidup, realitas yang sesungguhnya.

Rektor Universitas Indonesia (UI) Gumilar Rusliwa Somantri dianggap bersikap layaknya seorang diktator. Pasalnya, dia memberikan gelar Doktor Honoris Causa bidang kemanusiaan kepada Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdul Azis, raja negeri yang telah berulang kali menghukum pancung Tenaga Kerja Indonesia (TKI).