Kapolri Brilian dan Terpercaya

Tito Karnavian
 
0
605
Lama Membaca: 21 menit

07. Perbedaan, Kekayaan Kita

Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jend. Pol. Drs. M. Tito Karnavian, M.A., Ph.D., mengatakan dalam berdemokrasi, sebaiknya kebebasan yang dijalani bukanlah kebebasan yang absolut. Jika kebebasan terjadi secara absolut bahkan kebablasan, dapat membuat adanya benturan di tengah masyarakat. Selain itu, perguruan tinggi di Indonesia juga diharapkan menjadi bagian dalam menjaga kebhinnekaan.[4]

Kapolri berharap agar perguruan tinggi di Indonesia, menjadi bagian dalam menjaga kebhinnekaan. Perguruan tinggi dinilai sebagai lembaga intelektual yang berisi kaum rasional dan memiliki kemampuan dalam mempengaruhi orang lain. “Saya juga minta mungkin bisa merumuskan apa yang bisa berkontribusi untuk menjaga kebhinnekaan kita. Indonesia yang besar ini tidak boleh pecah. Perbedaan-perbedaan yang ada ini justru kekayaan bagi kita,” kata Kapolri.

Ia pun menyangkan sudah semakin mengendurnya nilai-nilai Pancasila, Undang-Undang Dasar 45, dan Bhinneka Tunggal Ika di masyarakat Indonesia. Menurutnya, hal ini terjadi karena nilai-nilai tersebut sudah mulai jarang diajarkan di institusi pendidikan.

Kapolri menegaskan, pihaknya pun akan menjadi garda terdepan dalam menjaga kebhinnekaan di Indonesia. Apalagi, tantangan dalam menjaga kesatuan bangsa yang dihadapi Indonesia kini bukan hanya dari faktor eksternal, tetapi juga internal.

“Kami tetap akan menjadi salah satu garda terdepan dalam rangka untuk menjaga kebhinnekaan NKRI,” tegasnya. Kapolri mengingatkan bahwa kebebasan yang terlalu bebas bisa menjadi berbahaya. Kebebasan semestinya diatur dalam Undang-undang. Rule of law Indonesia harus mampu untuk membatasi kebebasan-kebebasan yang ada, termasuk kebebasan dalam menyampaikan pendapat serta kebebasan untuk berserikat berkumpul. “Rule of law harus diatur, supaya kebebasan ini tidak menjadi absolut,” kata Kapolri.

Dia menekankan bahwa berbagai perbedaan yang ada di Indonesia, termasuk perbedaan adat istiadat dari Sabang sampai Merauke, merupakan kekayaan Indonesia. Bukan malah menjadi alasan untuk terjadinya benturan.

Dalam kesempatan lain, Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat menghadiri Focused Group Discussion (FGD) yang bertajuk “Pengawasan terhadap Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, serta Peran Stakeholders di Indonesia” yang diselenggarakan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)n Selasa (9/8/2016) mengatakan kepolisian akan menjamin dan memberikan perlindungan bagi seluruh etnis dan ras di Indonesia.

Tito Karnavian juga berharap agar semua pihak tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Mengingat, isu penistaan agama sempat membuat bangsa terpecah belah. “Saya kira ini dilaksanakan di seluruh jajaran, seluruh Indonesia, kita mohon doa kepada seluruh bangsa Indonesia untuk tetap menjaga NKRI,” katanya.[5]

Penulis: Ch. Robin Simanullang | Bio TokohIndonesia.com

Advertisement

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini